Pengungsi Palestina Gembira Amerika Serikat Hidupkan Dana Bantuan

Jumat, 9 April 2021 13:00 WIB

Warga Palestina menghangatkan diri di sekitar api tungku di area permukiman kumuh sebuah kamp pengungsi saat cuaca badai di Kota Khan Younis, Jalur Gaza selatan, Kamis, 26 November 2020. (Xinhua/Yasser Qudih)

TEMPO.CO, Jakarta - Pengungsi Palestina pada Kamis, 8 April 2021, menyambut gembira pengumuman dari Amerika Serikat, yang akan menghidupkan kembali bantuan kemanusiaan untuk mereka. Kebijakan baru tersebut menandai berakhirnya era Trump.

“Kami sungguh gembira. Pemerintah Amerika Serikat sebelumnya sudah mencoba untuk menghentikan semua pendanaan ke masyarakat Palestina,” kata Ahmed Odeh, pengungsi Palestina yang berlindung di kamp Deheisheh, Bethlehem.

Sebelumnya pada Rabu, 7 April 2021, Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengumumkan akan mengucurkan dana sebesar USD.235 juta atau Rp3,4 triliun ke masyarakat Palestina. Amerika Serikat juga akan memulai pendanaan pada UNRWA, yakni badan PBB yang menangani 5,7 juta pengungsi Palestina.

Baca juga: Joe Biden Tepati Janji Kampanyenya Soal Palestina

Warga Palestina menghangatkan diri di sekitar api tungku di area permukiman kumuh sebuah kamp pengungsi saat cuaca badai di Kota Khan Younis, Jalur Gaza selatan, pada 26 November 2020. (Xinhua/Yasser Qudih)

Advertising
Advertising

Kebijakan itu menjadi tanda yang sangat jelas bahwa Biden tampak ingin memperbaiki hubungan dengan masyarakat Palestina.

“Segala pendanaan bagi kamp-kamp pengungsi dan pengungsi itu sendiri adalah itikad yang bagus dan baik untuk kita semua. Masyarakat tidak bekerja, khususnya selama pandemi Covid-19,” kata Subhi Allian, 71 tahun, pengungsi yang tinggal kamp pengungsi dekat Tubas.

Sebagian besar pengungsi yang terdaftar di UNRWA adalah keturunan dari 700 ribu warga Palestina, yang dipaksa meninggalkan tempat tinggal mereka atau melarikan diri dari perang 1948, yang mengarah pada terbentuknya Israel.

Banyak dari mereka ingin kembali ke tanah kelahiran mereka yang pada 1948 adalah Palestina, namun sekarang telah menjadi Israel. Israel menolak segala bentuk ancaman hak demografi bagi masyarakatnya yang sebagian besar pemeluk Yahudi.

Duta Besar Israel untuk Amerika Serikat dan PBB Gilad Erdan menyuarakan kekecewaannya dan keberatan atas upaya menghidupkan kembali UNRWA, tanpa melakukan reformasi di tubuh lembaga itu. Sebab sekolah-sekolah yang di dirikan UNRWA biasanya mengajarkan pelajaran yang menghasut untuk melawan Israel dan memutar-balikkan definisi UNRWA.

Presiden Biden rencananya akan menggelontorkan dana sampai USD.150 juta (Rp.2,1 triliun) kepada UNRWA. Badan-badan resmi lainnya diharapkan mau mengikuti langkah Amerika Serikat ini.

Sumber: Reuters

Berita terkait

Israel Ancam Balas Dendam terhadap Palestina Jika ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

1 jam lalu

Israel Ancam Balas Dendam terhadap Palestina Jika ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Israel mengancam melakukan pembalasan terhadap Otoritas Palestina jika ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Benjamin Netanyahu dan menteri-menterinya.

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

3 jam lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

4 jam lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Fakta tentang Gustavo Petro, Presiden Kolombia, Pembela Hak-hak Palestina

4 jam lalu

Fakta tentang Gustavo Petro, Presiden Kolombia, Pembela Hak-hak Palestina

Kolombia pernah berhubungan akrab dengan Israel, tetapi Gustavo Petro, sang presiden, tidak pernah menahan diri untuk mengkritik negara Zionis itu.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

6 jam lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

6 jam lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya

Filmografi Gal Gadot Tak Hanya Wonder Woman, Bikin Film Kontroversi Bearing Witness To the October 7th Massacre

10 jam lalu

Filmografi Gal Gadot Tak Hanya Wonder Woman, Bikin Film Kontroversi Bearing Witness To the October 7th Massacre

Gal Gadot aktor asal Israel yang sukses berkiprah dalam dunia industri hiburan Hollywood. Berikut beberapa filmnya, bukan hanya Wonder Woman.

Baca Selengkapnya

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

11 jam lalu

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

Seorang pastor di Amerika Serikat menghabiskan dana gereja karena kecanduan game online Candy Crush.

Baca Selengkapnya

39 Tahun Gal Gadot, Pemeran Film Wonder Woman yang Bela Israel Asal Negaranya

11 jam lalu

39 Tahun Gal Gadot, Pemeran Film Wonder Woman yang Bela Israel Asal Negaranya

Artis Hollywood Gal Gadot belakangan menuai banyak sorotan karena aksi bela Israel yang dilakukannya. Ini perjalanan karier pemeran film Wonder Woman.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

12 jam lalu

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

Menlu AS Antony Blinken mengunjungi pintu masuk bantuan ke Gaza didampingi para pejabat Israel.

Baca Selengkapnya