Menteri Retno Marsudi Meminta Inggris Adil Soal Distribusi Vaksin COVID-19

Kamis, 8 April 2021 21:00 WIB

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat memberikan keterangan pers soal Myanmar. dok. Kemenlu RI

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, meminta Inggris untuk bersikap adil dalam akses dan distribusi vaksin COVID-19. Hal tersebut untuk memastikan tidak ada negara yang tertinggal atau dikesampingkan dalam upaya global untuk melawan pandemi COVID-19.

Dikutip dari siaran pers Kementerian Luar Negeri Indonesia, hal tersebut disampaikan Retno dalam pertemuan ASEAN-UK Open Ended Troika Dialogue di mana ia bertemu dengan Menlu Inggris, Dominic Raab. Dalam pertemuan tersebut, penanganan pandemi COVID-19 menjadi salah satu fokus utamanya.

"Sebagai negara produsen vaksin, Inggris memainkan peran penting dalam memastikan kelancaran distribusi dan suplai vaksin untuk semua negara. Dalam jangka panjang, kita harus terus menyuarakan multilateralisme vaksin dan membangun ketahanan kesehatan regional dan global," ujar Retno Marsudi, Kamis, 8 April 2021.

Retno melanjutkan, jumlah vaksin COVID-19 untuk negara-negara ASEAN seperti Indonesia masih jauh dari kata ideal. Per hari ini, kata Retno, baru tersedia 16,8 juta dosis vaksin COVID-19 untuk ASEAN yang penduduknya 600 juta. Dengan kata lain, kebutuhan vaksin COVID-19 baru terpenuhi 3 persen.

Inggris, sejauh ini, mendukung pemerataan akses COVID-19 via mekanisme COVAX yang disediakan WHO. Mereka yang mengatur sumbangan-sumbangan suplai vaksin COVID-19 dari berbagai negara untuk memastikan tidak ada negara yang tertinggal.

Pada Maret lalu, Inggris membantu distribusi vaksin COVID-19 ke Indonesia dengan memberikan 1,1 juta dosis vaksin AstraZeneca via COVAX. Jumlah tersebut baru sebagian dari total vaksin COVID-19 yang dijanjikan ke Indonesia, 11 juta dosis.

Menlu Inggris Dominic Raab, pada Rabu kemarin, mengklaim negaranya menjanjikan 1 miliar dosis vaksin COVID-19 ke COVAX. Selain itu, ia juga mengatakan Inggris membantu pengumpulan dana US$1 miliar dari berbagai donatur.

"Kami juga menyumbang 5 juta poundsterling (Rp 100 miliar) untuk tanggap kesehatan dan ekonomi ASEAN terhadap COVID-19. Dan 1 juta poundsterling (Rp 20 miliar) untuk dana aksi tanggap COVID ASEAN," kata Raab.

Perkembangan terbaru, COVAX sudah mendistribusikan kurang lebih 38,4 juta dosis vaksin COVID-19. Distribusi tersebut menjangkau hingga 100 negara di enam benua. Adapun COVAX menargetkan semua negara yang mengajukan bantuan ke mereka sudah mendapatkan suplai vaksin COVID-19 per akhir semester 1 2021.

"Berdasarkan perkiraan suplai terbaru, kami menargetkan distribusi kurang lebih 2 miliar dosis vaksin COVID-19 per akhir 2021," ujar keterangan pers GAVI Vaccine Alliance dan WHO. Dua miliar dosis vaksin COVID-19 itu meliputi produk AstraZeneca serta Pfizer untuk saat ini.

Baca juga: Menlu Inggris Dominic Raab Apresiasi Peran Indonesia dalam Inisiatif COVAX

ISTMAN MP | REUTERS

Advertising
Advertising

Berita terkait

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

2 jam lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

12 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

15 jam lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

18 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Kunjungan Kerja ke Turkiye, Retno Marsudi Bawa Isu Palestina

1 hari lalu

Kunjungan Kerja ke Turkiye, Retno Marsudi Bawa Isu Palestina

Retno Marsudi menyebut Turkiye dan Indonesia sepakat perlunya memperkuat kolaborasi kedua negara guna mendukung perjuangan bangsa Palestina.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

1 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

1 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya