Cina: Inggris Lindungi Kriminal Dengan Memberi Suaka ke Aktivis Hong Kong

Kamis, 8 April 2021 20:08 WIB

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Zhao Lijian menghadiri konferensi pers di Beijing, Cina 8 April 2020. [REUTERS / Carlos Garcia Rawlins]

TEMPO.CO, Jakarta - Cina mengecam langkah Inggris memberikan suaka politik terhadap aktivis demokrasi Nathan Law yang diburu oleh Pemerintah Hong Kong. Menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Zhao Lijian, apa yang dilakukan Inggris sama saja dengan ikut campur urusan Hong Kong dan Cina secara "kasar".

Tidak berhenti di situ, Zhao Lijian juga menyebut Inggris sebagai ladang pelarian para penjahat dari Hong Kong. Menurutnya, pemberian suaka politik kepada Nathan Law oleh Inggris sama saja dengan memberi perlindungan terhadap seorang buron.

"Inggris jelas menjadi tempat pelarian untuk agitator kemerdekaan Hong Kong di mana mereka memberikan tempat berlindung terhadap buron," ujar Zhao Lijian, dikutip dari dari Channel News Asia, Kamis, 8 April 2021.

Lebih lanjut, Zhao Lijian meminta Inggris untuk segera membatalkan pemberian suaka politik terhadap Nathan Law. Selain itu, ia kembali mengingatkan Inggris untuk tidak lagi ikut campur urusan internal Hong Kong dan Cina.

Diberitakan sebelumnya, Nathan Law akhirnya mendapatkan suaka politik dari Inggris usai empat bulan menjalani serangkaian wawancara dengan Kementerian Dalam Negeri setempat. Sejak Juli lalu, Nathan Law berlindung di Inggris karena ia menjadi incaran pemerintah Hong Kong lewat UU Keamanan Nasional yang disahkan Parlemen Cina.

Aktivis pro demokrasi Nathan Law diwawancarai oleh wartawan di luar Pengadilan Tinggi setelah diberikan jaminan di Hong Kong, Cina 24 Oktober 2017. [REUTERS / Bobby Yip]

Nathan Law sendiri adalah figur di balik salah satu organisasi demokrasi pemuda berpengaruh di Hong Kong, Demosisto. Organisasi itu ia bentuk bersama kawan-kawannya untuk memprotes kebijakan yang opresif dan membungkam kebebasan berpendapat di Hong Kong. Namun, sejak ia dan rekan-rekannya diburu, Nathan Law memutuskan untuk membubarkan Demosisto demi keamanan bersama.

Nasibnya lebih beruntung dibandingkan beberapa rekan-rekan aktivisnya. Tidak semua berhasil kabur ke luar negeri seperti Law. Walau begitu, Law berharap Inggris bisa memberikan perlakuan serupa terhadap pencari-pencari suaka lainnya dari Hong Kong.

Keputusan Pemerintah Inggris memberikan suaka politik pada Law tak ayal akan terus memanaskan tensi dengan Cina. Beberapa waktu terakhir, Cina menganggap Inggris terlalu ikut campur dalam urusan internal Hong Kong mulai dari UU Keamanan Nasional hingga perubahan sistem elektoral.

Inggris sendiri menganggap Cina telah mengancam demokrasi Hong Kong. Menurut mereka, apa yang dilakukan Cina dengan UU Keamanan Nasional dan perubahan sistem elektoral melanggar perjanjian tahun 1997 di mana Inggris menyerahkan Hong Kong terhadap Cina. Perjanjian kala itu, menurut pihak Inggris, mengatur bahwa Cina akan memastikan Hong Kong memiliki otonomi khusus dalam menjalankan pemerintahannya.

Sebagai negara yang dulunya memasukkan Hong Kong ke dalam persemakmurannya, Inggris memutuskan untuk memberikan perlindungan terhadap jutaan warga sana. Tahun ini, Inggris disebut akan membuka pintu untuk kurang lebih lima juta imigran atau penyintas asal Hong Kong yang merasa situasi di negara asal mereka tak lagi aman.

Inggris tidak hanya menjanjikan tanda kependudukan, tetapi juga bantuan pekerjaan. Dikutip dari kantor berita Reuters, Inggris menganggarkan 43 Juta Poundsterling untuk membantu warga Hong Kong mendapatkan pekerjaan, rumah, dan sekolah untuk anak-anak mereka.

Baca juga: Dukung Uighur, Inggris Ingin Ubah Nama Jalan di Dekat Kedubes Cina

ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA | REUTERS



Berita terkait

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

5 jam lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

6 jam lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

8 jam lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

11 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

Gregoria Mariska Tunjung mengalahkan Yeng Sum Yee dalam 32 menit untuk memastikan satu poin bagi Indonesia lawan Hong Kong di Grup c Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

11 jam lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

13 jam lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

14 jam lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

1 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

1 hari lalu

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

1 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya