Partai Pengusung Presiden Moon Jae-in Kalah di Pemilu Daerah

Kamis, 8 April 2021 10:00 WIB

Presiden Korea Selatan terpilih Moon Jae-in, mengucapkan terima kasih saat menyapa para pendukungnya di Gwanghwamun Square, Seoul, 9 Mei 2017. Moon menjabat sebagai Kepala staf Presiden Roh Moo-hyun dari 2003-2008. REUTERS/Kim Kyunghoon

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrat yang mengusung Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengalami kekalahan dalam pemilu kepala daerah. Kekalahan itu terjadi di tengah skandal politik dan blunder kebijakan.

Jutaan masyarakat Korea Selatan pada Rabu, 7 April 2021, memberikan hak suara mereka untuk memilih kepala daerah di dua kota terbesar di Negeri Gingseng, yakni Busan dan Ibu Kota Seoul. Hasil perhitungan suara sementara sudah diperlihatkan pada Kamis 8 April 2021 waktu setempat.

Pemilu ini secara luas dipandang sebagai sebuah barometer untuk pergantian politik bagi Partai Demokrat, yang beraliran progresif menjelang diselenggarakannya pemilu presiden 1,5 tahun lagi.

Presiden Korea Selatan terpilih Moon Jae-in menemui para pendukunya di Gwanghwamun Square, Seoul, 9 Mei 2017. Korea Times melaporkan Moon yang berhaluan politik liberal menang telak dengan megantongi 41,4 persen suara. Seo Myeong-gon /Yonhap via REUTERS

Baca juga: Warga Korea Selatan Siap-siap Pemilu Kepala Daerah

Advertising
Advertising

Popularitas Presiden Moon dan partainya, yakni Partai Demokrat, terus menurun hingga ke rekor terendah dalam beberapa bulan terakhir. Diantara penyebabnya adalah meroketnya harga perumahan, semakin besarnya kesenjangan, skandal pelecehan seksual serta suramnya hubungan Korea Selatan dengan Korea Utara.

Di Ibu Kota Seoul, Partai Rakyat Berkuasa yang mengusung Oh Se-hoon mendapatkan 57,5 persen suara dari total 8,4 juta suara pemilih yang masuk. Sedangkan Partai Demokrat yang mengusung Park Young-sun hanya mendapatkan 39,2 persen suara.

Hasil perhitungan suara pemilu memperlihatkan Oh menang di total 25 distrik di Seoul atau tiga kali lipat dibanding Park. Oh sebenarnya bukan orang baru di politik Korea Selatan. Dia pernah menjabat sebagai Wali Kota Seoul pada 2006 – 2011.

Atas kemenangannya itu, Oh mengucapkan apresiasi kepada semua pemilih. Sedangkan Park mengakui kekalahannya dan berjanji akan mencari sebab-musabab hukuman dari warga Seoul sehingga dia tak terpilih menjadi pemimpin Ibu Kota Seoul.

Setelah hasil pemilu keluar, Ketua Partai Rakyat Berkuasa Kim Chong-in mengatakan kemarahan sudah meledak atas kegagalan kebijakan – kebijakan negara.

“Saya tidak bisa menahan rasa tanggung jawab, yang sudah membebani fikiran saya,” kata Oh.

Di Busan, Partai Rakyat Berkuasa yang mengusung Park Hyung-joon mendapat 62,7 persen suara. Dia mengalahkan kandidat dari Partai-nya Presiden Moon, Kim Young-choon, yang harus puas dengan 34,4 persen suara.

Sumber: Reuters

Berita terkait

Resmi Perpanjang Kontrak di Red Sparks, Berapa Gaji Megawati Hangestri?

3 jam lalu

Resmi Perpanjang Kontrak di Red Sparks, Berapa Gaji Megawati Hangestri?

Dalam kontrak barunya di Red Sparks, Megawati Hangestri bakal mendapat kenaikan gaji menjadi US$ 150 ribu per musim.

Baca Selengkapnya

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

5 jam lalu

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

Hakim MK Arief Hidayat menegur komisioner KPU yang tak hadir dalam sidang PHPU Pileg Panel III. Arief menilai KPU tak menganggap serius sidang itu.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

23 jam lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

2 hari lalu

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

Seorang pria warga negara Indonesia (WNI) ditangkap polisi Daegu, Korea Selatan setelah menikam rekan senegaranya hingga tewas dan melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Shin Tae-yong Pernah Dilempar Telur di Negaranya Sendiri, Ini Sisi Lain Coach Shin

2 hari lalu

Shin Tae-yong Pernah Dilempar Telur di Negaranya Sendiri, Ini Sisi Lain Coach Shin

Pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong berhasil bawa Garuda Muda ke perempat final Piala Asia U-23 2024. Berikut sisi lain Coach Shin.

Baca Selengkapnya

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

3 hari lalu

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

Standard Chartered menurunkan perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto atau PDB Indonesia tahun 2024 dari 5,2 persen menjadi 5,1 persen.

Baca Selengkapnya

Dua Produser Program Televisi Korea Selatan yang Dibintangi Hyoyeon SNSD dan Dita Karang Dideportasi Imigrasi Bali

4 hari lalu

Dua Produser Program Televisi Korea Selatan yang Dibintangi Hyoyeon SNSD dan Dita Karang Dideportasi Imigrasi Bali

Setelah diperiksa Imigrasi, 15 kru dan artis Korea Selatan, termasuk Hyoyeon SNSD dan Dita Karang sudah kembali ke Korsel pada Jumat lalu.

Baca Selengkapnya

Youtuber Jang Hansol dan Food Vlogger Om Kim Senang Indonesia Kalahkan Korea Selatan

5 hari lalu

Youtuber Jang Hansol dan Food Vlogger Om Kim Senang Indonesia Kalahkan Korea Selatan

Jang Hansol menyebut kekalahan Korea Selatan dari Timnas U-23 bisa menjadi pembelajaran berharga bagi sepak bola di negaranya.

Baca Selengkapnya

Ketika Ernando Ari Berjoget Usai Gagalkan Penalti Jagoan Korea Selatan Lee Kang-hee di Piala Asia U-23

5 hari lalu

Ketika Ernando Ari Berjoget Usai Gagalkan Penalti Jagoan Korea Selatan Lee Kang-hee di Piala Asia U-23

Aksi joget-joget Ernando Ari pada laga perempat final Piala Asia U-23 dianggap sebagai ejekan terhadap Lee Kang Hee.

Baca Selengkapnya