Ajudan Duterte Ingatkan 220 Kapal Cina di Laut Cina Selatan Bisa Picu Permusuhan

Senin, 5 April 2021 17:00 WIB

Beberapa dari sekitar 220 kapal Cina yang dilaporkan oleh Penjaga Pantai Filipina, dan diyakini diawaki oleh personel milisi maritim Cina, difoto di Whitsun Reef, Laut Cina Selatan, 7 Maret 2021. [Penjaga Pantai Filipina / Satuan Tugas Nasional-Filipina Barat Sea / Handout melalui REUTERS.]

TEMPO.CO, Jakarta - Ajudan Presiden Rodrigo Duterte pada Senin mengatakan ratusan kapal Cina yang menerobos wilayah Laut Cina Selatan bisa menyebabkan "permusuhan yang tidak diinginkan" antara Filipina dan Cina.

"Kehadiran kapal di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Filipina adalah noda yang tidak diinginkan dalam hubungan dan dapat memicu permusuhan yang tidak diinginkan oleh kedua negara," kata Salvador Panelo, penasihat hukum kepresidenan Filipina, dikutip dari Reuters, 5 April 2021.

"Kami dapat bernegosiasi tentang masalah yang menjadi perhatian dan keuntungan bersama, tetapi jangan salah tentang itu - kedaulatan kami tidak dapat dinegosiasikan," kata Panelo.

Meskipun diplomat Filipina dan jenderalnya telah mengkritik keras Cina akhir-akhir ini, pernyataan Panelo adalah yang paling keras yang dilontarkan kantor kepresidenan Duterte, yang telah menunjukkan keengganan untuk menghadapi Cina sejak dia menjadi presiden.

Penolakannya untuk menekan Cina agar mematuhi putusan arbitrase 2016, yang menguntungkan Manila dalam kasus yang diajukan oleh pemerintahan sebelumnya, telah membuat frustrasi kaum nasionalis, yang mengatakan Duterte tergoda oleh janji-janji pinjaman dan investasi Cina, namun nyatanya hanya sedikit yang terwujud.

Advertising
Advertising

Duterte sebelumnya mengatakan menantang Cina berisiko memulai perang.

Senator oposisi Risa Hontiveros menuntut orang Cina yang "keras kepala" segera meninggalkan Filipina ZEE. "Kami menghadapi pandemi dan kemudian Cina menyebabkan masalah," katanya, Senin.

Anggota parlemen Surigao del Norte, Robert Ace Barbers, mendesak Menteri Pertahanan Delfin Lorenzana mengadakan pembicaraan di tengah "invasi" kapal Cina di Laut Filipina Barat, Inquirer.net melaporkan.

Akhir pekan lalu, Lorenzana mengatakan kehadiran terus menerus milisi maritim Cina di Julian Felipe Reef mengungkapkan niat mereka untuk menduduki lebih lanjut fitur-fitur di Laut Filipina Barat.

"Pengabaian hukum internasional oleh Kedutaan Besar Cina di Manila terutama UNCLOS (Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut) di mana Cina adalah salah satu pihaknya, sangat mengerikan," kata Lorenzana.

"Klaim nine-dash line (sembilan garis putus-putus) tanpa dasar fakta atau hukum. Ini, bersama dengan apa yang disebut klaim historisnya, ditolak mentah-mentah oleh majelis arbitrase," tegas Lorenzana.

Laut China Selatan dan dan Sembilan Garis Putus-putus

Filipina bulan lalu mengajukan protes diplomatik tentang kehadiran 220 kapal Cina yang mengancam dan diyakini diawaki oleh milisi di Whitsun Reef. Protes Filipina didukung oleh Amerika Serikat.

Kapal-kapal tersebut telah menyebar ke daerah lain di ZEE Filipina.

Brunei, Malaysia, Taiwan, Cina, dan Vietnam juga memiliki klaim serupa untuk pulau di Laut Cina Selatan.

Baca juga: Kapal Cina Masuk Wilayahnya, Filipina Kontak AS

Panelo mengatakan Filipina tidak akan dibutakan oleh gerakan kemanusiaan Cina di tengah pelanggaran hukum internasional dan hak kedaulatannya, merujuk pada vaksin Covid-19 yang disumbangkan oleh Cina.

Kedutaan besar Cina di Manila tidak segera menanggapi permintaan komentar. Cina mengatakan kapal-kapal di Laut Cina Selatan itu berlindung dari laut yang ganas dan tidak ada milisi di atasnya.

REUTERS | INQUIRER.NET

Berita terkait

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

8 jam lalu

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

Analis teknologi memperkirakan Xiaomi 15 bakal menyerupai generasi sebelumnya ihwal jadwal rilis dan tenggat distribusi.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

9 jam lalu

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

Faisal Basri menyebut industrialisasi nikel lebih memberikan keuntungan kepada investor asing tanpa memerhatikan kerugian bagi Indonesia

Baca Selengkapnya

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

22 jam lalu

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

Jonatan Christie menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang memetik poin saat kalah lawan Cina 1-3 di final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

22 jam lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

Indonesia harus mengakui keunggulan Cina dengan agregat skor 1-3 dalam partai final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

23 jam lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

Jonatan Christie mampu menyudahi perlawanan sengit Li Shi Feng dalam duel tiga game di laga ketiga final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

23 jam lalu

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

Fajar / Rian mengungkapkan keunggulan lawan yang membuat mereka kalah di pertandingan final Piala Thomas 2024, Minggu, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Destinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024

1 hari lalu

Destinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024

Salah satu destinasi wisata utama untuk dikunjungi adalah Pasar Malam Chengdu.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

1 hari lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

Fajar / Rian gagal menyamakan kedudukan untuk Indonesia usai dikalahkan pasangan Cina Liang / Wang pada final Piala Thomas 2024 lewat tiga game.

Baca Selengkapnya

Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

1 hari lalu

Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Anthony Sinisuka Ginting mengungkapkan penyebab kekalahannya atas Shi Yu Qi di final Piala Thomas 2024 saat Indonesia menghadapi Cina.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Dibungkam Shi Yu Qi, Indonesia Teringgal 0-1 dari Cina

1 hari lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Dibungkam Shi Yu Qi, Indonesia Teringgal 0-1 dari Cina

Anthony Sinisuka Ginting tak mampu berbuat banyak dalam laga perdana final Piala Thomas 2024 melawan tunggal pertama Cina, Shi Yu Qi.

Baca Selengkapnya