Warga Pakistan Serbu Vaksinasi COVID-19 Oleh Swasta

Senin, 5 April 2021 12:36 WIB

Botol vaksin virus corona Sputnik V Rusia di Beograd, Serbia, 6 Januari 2021. [REUTERS / Fedja Grulovic]

TEMPO.CO, Jakarta - Tidak sabar ingin segera divaksin, warga Pakistan non-lansia menyerbu tawaran vaksinasi COVID-19 yang dibuka oleh swasta. Mereka rela membayar daripada harus menunggu vaksinasi COVID-19 gratis dari pemerintah. Dikutip dari Channel News Asia, vaksinasi tersebut telah dimulai sejak akhir pekan lalu dan habis terjual pada Ahad, 4 April 2021.

Dari sisi pemerintah, vaksinasi COVID-19 yang mereka organisir masih berfokus pada lansia dan petugas medis. Namun, sejauh ini, vaksinasi berjalan lamban sehingga warga langsung mengincar vaksinasi swasta yang pertama kali diumumkan pemerintah Pakistan pada Maret lalu.

"Saya senang sekali dengan adanya vaksinasi swasta ini karena sekarang (vaksin) jadi syarat untuk berpergian," ujar salah satu warga Pakistan, Saad Ahmed, yang mengikuti vaksinasi COVID-19 swasta di Karachi, Senin, 5 April 2021.

Untuk vaksinasi COVID-19 swasta, produk yang digunakan adalah Sputnik V buatan Rusia. Tiap warga akan menerima dua dosis vaksin, sama seperti vaksinasi yang digelar pemerintah. Harganya kurang lebih 12.000 Rupee Pakistan atau setara Rp1,1 juta.

Harga tersebut tidak dianggap mahal oleh sejumlah warga Pakistan. Pada Ahad kemarin, warga rela mengantri hingga tiga jam di Rumah Sakit South City, Karachi untuk bisa mendapatkan suntikan pertama mereka. Kebanyakan dari mereka adalah pemuda yang belum bisa mengikuti kampanye vaksinasi dari pemerintah.

Satu rumah sakit, berdasarkan informasi Channel News Asia, mendapat kurang lebih 5000 dosis. Dan, seperti yang dikatakan sebelumnya, stok tersebut bisa langsung habis dalam dua hari saja, baik via vaksinasi walk-in atau lewat mekanisme booking.

Untuk mengantisipasi animo yang terus membesar, beberapa rumah sakit sudah mulai memesan lagi stok vaksin COVID-19 Sputnik V ke Rusia. Malah, beberapa perusahaan memutuskan untuk membeli sendiri stok vaksin COVID-19 Sputnik V untuk karyawan-karyawan mereka.

Per berita ini ditulis, Pakistan tercatat memiliki 687.908 kasus dan 14.778 kematian akibat COVID-19. Vaksinasi COVID-19 dianggap bisa menekan pertumbuhan angka itu.

Baca juga: Sputnik V Tawarkan Paket Wisata ke Rusia dan Vaksin Covid-19

ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA

Berita terkait

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

18 jam lalu

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

PM Skotlandia Humza Yousaf dilantik saat usianya masih 37 tahun, setahun lalu. Tak sampai setahun ia mengundurkan diri. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

23 jam lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

6 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

10 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

10 hari lalu

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

Presiden Iran Ebrahim Raisi akan melakukan kunjungan resmi ke Pakistan mulai pekan ini, meski negara itu baru saja diserang Israel pada Jumat lalu

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

13 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

13 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

16 hari lalu

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

Negara dengan biaya hidup termurah di dunia pada 2024, Pakistan berada di urutan pertama

Baca Selengkapnya