Vaksin Virus Corona Sputnik V dari Rusia Tiba Libya

Senin, 5 April 2021 06:00 WIB

Botol vaksin virus corona Sputnik V Rusia di Beograd, Serbia, 6 Januari 2021. [REUTERS / Fedja Grulovic]

TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari 100 ribu dosis vaksin virus corona Sputnik V dari Rusia, tiba di bandara Mitiga Tripoli, Libya pada Minggu, 4 April 2021. Kementerian Luar Negeri Libya menyebut itu adalah pengiriman gelombang pertama vaksin virus corona yang tiba di negara itu.

Menurut Pusat Pengendalian Penyakit Nasional, rata-rata ada sekitar seribu kasus baru positif Covid-19 di Libya. Kondisi ini telah menjadi pukulan telak bagi sektor kesehatan Libya yang bertahun-tahun di kecamuk konflik.

“Ini seperti tetesan air hujan. Terima kasih Tuhan, kami bisa mendistribusikan gelombang pertama vaksin virus corona. Pengiriman berikutnya akan tiba segera,” kata Perdana Menteri Libya sementara Abdulhamid Dbeibeh.

Advertising
Advertising

Pasukan Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) dukungan PBB tampak mengenakan masker dalam genjatan senjata melawan Tentara Nasional Libya di garis depan Ain-Zara di Tripoli, Libya, 25 Maret 2020. Para tentara tersebut pun tampak mengenakan masker agar terhindar dari paparan virus Corona. Xinhua/Amru Salahuddien

Baca juga: WHO Minta Donasi Vaksin Virus Corona untuk Bantu Negara Miskin

Foto satu peti vaksin virus corona Sputnik V yang belum diturunkan dari sebuah pesawat kargo, diunggah oleh Kementerian Kesehatan Libya. Unggahan dalam foto itu tertulis, peti tersebut akan dipindahkan ke gudang Kementerian Kesehatan Libya sebelum didistribusikan.

Sebelumnya pada Februari 2021, Pusat Pengendalian Penyakit Nasional di Libya sudah menyuarakan kampanye imunisasi vaksin virus corona bagi mereka yang berusia 18 tahun ke atas. Sejauh ini, belum ada publikasi berapa orang yang sudah mendaftar untuk mendapatkan imunisasi vaksin virus corona. Libya memiliki populasi sekitar 6,5 juta jiwa.

Data terbaru memperlihatkan di Libya ada hampir 200 ribu kasus positif Covid-19 sejak wabah penyakit itu terjadi di sana. Dari jumlah tersebut, 2.684 kasus berakhir dengan kematian.

Libya dikecamuk oleh kekerasan selama hampir 10 tahun atau sejak 2011. Setelah pemerintahan Muammar Gfaddafi digulingkan, negara itu terbelah menjadi fraksi yang menguasai wilayah barat Libya dan lainnya menguasai timur Libya.

Perdana Menteri Dbeibeh pada akhir bulan lalu mendapat dukungan dari PBB untuk memimpin Libya. Dia mendapat mandat untuk meningkatkan pelayanan di Libya dan mempersiapkan pemilu pada Desember 2021.

Sumber: Reuters

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

6 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

8 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

9 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

10 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

13 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya