Amerika Serikat Mencabut Sanksi ke Jaksa di ICC

Sabtu, 3 April 2021 18:00 WIB

Logo International Criminal Court (ICC) di Den Hague, Belanda. Sumber: aa.com.tr

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat pada Jumat, 2 April 2021, mencabut sejumlah sanksi yang dijatuhkan kepada jaksa penuntut di Pengadilan Kriminal Internasional (ICC), Fatou Bensouda. Sanksi dulunya dijatuhkan oleh mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Pencabutan sanksi ini diumumkan oleh Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Anthony Blinken. Bensouda dikenai sanksi perihal investigasi yang dilakukan oleh pihaknya atas kemungkinan apakah tentara Amerika Serikat telah melakukan kejahatan perang di Afganistan.

“Keputusan ini (penjatuhan sanksi) mencerminkan penilaian bahwa kebijakan kami telah digunakan dengan tidak sepatutnya dan tidak efektif,” kata Blinken, yang juga mengakhiri kebijakan pada 2019 soal larangan pemberian visa pada pejabat ICC tertentu.

Advertising
Advertising

Antony J. Blinken dikabarkan akan diumumkan sebagai Menteri Luar Negeri Amerika yang baru oleh Presiden AS Terpilih Joe Bien (Sumber: Twitter @ABlinken)

Baca juga: Parlemen Sipil Myanmar Berencana Bawa Kasus Pelanggaran HAM Junta Militer ke ICC

Menurut Blinken, Washington dulu (era Trump) telah mengambil langkah tersebut (penjatuhan sanksi) meskipun pihaknya tidak setuju adanya tindakan-tindakan terhadap ICC yang menyelidiki kondisi di Afganistan dan Palestina. Penyelidikan ICC tersebut untuk sebagai upaya untuk menegaskan yurisdiksi atas personel non-negara seperti Amerika Serikat dan Israel.

“Bagaimana pun juga kami percaya kekhawatiran kami untuk kasus-kasus ini akan lebih baik ditangani melalui keterlibatan dengan semua pemangku kepentingan di ICC ketimbang menjatuhkan sanksi,” kata Blinken.

Sejumlah reformasi sedang dipertimbangkan Washington untuk bisa membantu ICC memprioritaskan sumber dayanya dan mencapai misi utamanya, yakni sebagai pengadilan terakhir dalam penegakan hukum dan mencegah kejahatan.

Keputusan Amerika Serikat mencabut sanksi-sanksi kepada pejabat ICC disambut positif.

Pemerintahan Trump pada tahun lalu menuduh ICC yang bermarkas di Den Haag telah menginterfensi kedaulatan Amerika Serikat ketika lembaga hukum itu memberikan pesetujuan dilakukan investigasi dugaan kejahatan perang yang dilakukan tentara Afganistan, Taliban dan tentara Amerika Serikat.

Sumber: Reuters

Berita terkait

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

3 jam lalu

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

Pengunjuk rasa pro-Palestina mengadakan protes di sekitar acara mode bergengsi Met Gala di Museum Seni Metropolitan, New York.

Baca Selengkapnya

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

4 jam lalu

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

Stormy Daniels, bintang film dewasa yang menjadi pusat persidangan uang tutup mulut mantan presiden Donald Trump, akan bersaksi

Baca Selengkapnya

Tragedi Penembakan di Pesta Remaja Buffalo AS Tewaskan Seorang Remaja Putri dan Lukai 5 Lainnya

5 jam lalu

Tragedi Penembakan di Pesta Remaja Buffalo AS Tewaskan Seorang Remaja Putri dan Lukai 5 Lainnya

Lagi-lagi terjadi penembakan di Amerika Serikat, kali ini terjadi di Buffalo yang menewaskan seorang remaja putri dan melukai lima orang lainnya.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

5 jam lalu

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?

Baca Selengkapnya

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

6 jam lalu

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

12 senator AS mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap ICC jika menerbitkan perintah penangkapan terhadap perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

7 jam lalu

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

Timnas Indonesia akan satu grup dengan tuan rumah Prancis, Amerika Serikat, dan Selandia Baru bila lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Militer Israel Ambil Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir

7 jam lalu

Militer Israel Ambil Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir

Militer Israel mengambil kendali atas perbatasan Rafah antara Gaza dan Mesir

Baca Selengkapnya

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

8 jam lalu

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Menlu Belgia Hadja Lahbib mengatakan negaranya akan mendukung resolusi yang mengakui Palestina sebagai anggota penuh PBB

Baca Selengkapnya

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

8 jam lalu

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

Tiga belas orang hakim federal konservatif di AS memboikot lulusan Universitas Columbia karena protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

8 jam lalu

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

Rusia menuduh tentara AS terlibat pencurian dengan mengambil uang kekasihnya.

Baca Selengkapnya