Tunjukkan Salam Tiga Jari Anti-Kudeta, Atlet Sepak Bola Myanmar Dihukum

Selasa, 30 Maret 2021 18:00 WIB

Seorang perempuan menunjukkan salam tiga jari selama protes menentang kudeta militer di Naypyitaw, Myanmar, 8 Maret 2021. [REUTERS / Stringer]

TEMPO.CO, Jakarta - Efek dari kudeta Myanmar ternyata terasa hingga ke lapangan sepak bola. Atlet sepakbola lokal bernama Hein Htet Aung dilarang bermain satu pertandingan gara-gara ia mengacungkan salam tiga jari saat bermain di Malaysia. Sebagaimana diketahui, salam tiga jari adalah simbol perlawanan terhadap kudeta yang didalangi Militer Myanmar.

Menurut laporan Channel News Asia, Hein Htet Aung dianggap telah melanggar peraturan soal gestur-gestur yang kasar dan tak sopan. Asosiasi Sepak Bola Malaysia menimbang apa yang dilakukan Hein Htet Aung sungguh tidak sportif dan mengaitkan kegiatan olahraga dengan kepentingan politik.

"Sepakbola itu berada di atas ras, agama, ataupun politik. Sepakbola itu seharusnya menyatukan warga, bukannya memisahkan. Atlet sebaiknya tidak memihak kepada siapapun," ujar Ketua Komite Disipliner Asosiasi Sepakbola Malaysia, Baljit Sing Sidhu, Selasa, 30 Maret 2021.

Jika tidak dihukum Asosiasi Sepakbola Malaysia, maka Hein Htet Aung seharusnya melayani timnya, Selangor FC II, untuk melawanan Perak FC II. Kedua klub divisi dua itu dijadwalkan bermain pada Jumat nanti.

Hingga berita ini ditulis, Hein Htet Aung belum memberikan pernyataan apapun. Walau begitu, foto ia mengacungkan salam tiga jari viral baik di Malaysia maupun di tempat asalnya.

Terinspirasi Hunger Games, salam tiga jari telah digunakan berbagai negara Asia untuk menyimbolkan perlawanan terhadap pemerintah. Thailand yang mempopulerkannya lebih dulu, menggunakannya dalam unjuk rasa mendesak reformasi pemerintahan dan monarki. Di Myanmar, salam tersebut baru digunakan beberapa hari setelah kudeta dimulai.

Per hari ini, Myanmar tercatat memiliki 510 korban meninggal akibat kudeta yang berlangsung. Mayoritas dibunuh oleh personil Militer Myanmar. Beberapa yang selamat melanjutkan perjuangannya dengan berdemo atau kabur bersama keluarga ke negara lain Seperti India dan Thailand.

Baca juga: Orang-orang Myanmar yang Luka dan Tewas Dijuluki Bintang Jatuh, Berikut Kisahnya

ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA




Berita terkait

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

4 jam lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya

Kondisi Atlet Sepak Bola Malaysia yang Disiram Air Keras Kini Kritis Tapi Stabil

13 jam lalu

Kondisi Atlet Sepak Bola Malaysia yang Disiram Air Keras Kini Kritis Tapi Stabil

Atlet sepak bola Malaysia yang menjadi korban serangan air keras, Faisal Halim, berada dalam kondisi kritis.

Baca Selengkapnya

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

14 jam lalu

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

15 jam lalu

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

Suara pro-Palestina, termasuk mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, mengatakan perusahaan Lockheed Martin dan MBDA harus dilarang

Baca Selengkapnya

Daftar Negara di Asia Tenggara dengan Gaji Tertinggi, Indonesia Nomor Berapa?

16 jam lalu

Daftar Negara di Asia Tenggara dengan Gaji Tertinggi, Indonesia Nomor Berapa?

Berikut ini daftar negara di Asia Tenggara dengan gaji tertinggi. Indonesia memiliki rata-rata upah sebesar Rp5 juta. Ini informasinya.

Baca Selengkapnya

Bandara Suvarnabhumi Thailand Targetkan Masuk Peringkat Teratas Dunia pada 2025

22 jam lalu

Bandara Suvarnabhumi Thailand Targetkan Masuk Peringkat Teratas Dunia pada 2025

Setahun ini, pengembangan Bandara Suvarnabhumi fokus peningkatan layanan penumpang dan mengurangi waktu tunggu di pos imigrasi dan pemeriksaan bagasi.

Baca Selengkapnya

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

1 hari lalu

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

Tentara Arakan atau Arakan Army menyatakan telah menangkap ratusan anggota junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

1 hari lalu

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

ASEAN didirikan oleh lima negara di kawasan Asia Tenggara pada 1967. Ini lima negara pendiri ASEAN serta tokohnya yang perlu Anda ketahui.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

3 hari lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

3 hari lalu

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

Dua Kapal Ikan Asing berbendera Vietnam sempat hendak kabur sehingga petugas harus mengeluarkan tembakan peringatan.

Baca Selengkapnya