Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Orang-orang Myanmar yang Luka dan Tewas Dijuluki Bintang Jatuh, Berikut Kisahnya

image-gnews
Seorang pria memegang obor saat dia berdiri di belakang barikade selama protes terhadap kudeta militer, di Yangon, Myanmar, Ahad, 28 Maret 2021. REUTERS / Stringer
Seorang pria memegang obor saat dia berdiri di belakang barikade selama protes terhadap kudeta militer, di Yangon, Myanmar, Ahad, 28 Maret 2021. REUTERS / Stringer
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Gerakan nasional penentang kudeta militer 1 Februari menyebut mereka yang tewas oleh tindakan brutal junta militer sebagai "Bintang Jatuh" setelah 114 warga sipil Myanmar tewas pada Sabtu kemarin.

Bertepatan dengan Hari Angkatan Bersenjata, hari itu juga merupakan hari bulan purnama pada bulan terakhir di kalender tradisional Burma, akhir musim kemarau dan hari di mana orang biasanya pergi ke festival pagoda di negara yang sebagian besar beragama Buddha.

Tetapi perayaan Hari Angkatan Bersenjata, yang setiap tahun digelar untuk memperingati perlawanan bersenjata Myanmar terhadap penjajah Jepang, menjadi hari paling berdarah sejak protes kudeta militer 1 Februari dimulai.

Di bawah ini adalah kisah beberapa warga sipil yang terbunuh dan terluka, seperti yang diceritakan oleh anggota keluarga, saksi mata, dan laporan media, seperti dikutip dari Reuters, 29 Maret 2021.

Seorang juru bicara militer tidak menjawab panggilan untuk meminta komentar. Reuters tidak dapat memverifikasi rincian kematian secara independen.

AUNG ZIN PHYO, 18 TAHUN, MANDALAY, DIBUNUH

Aung Zin Phyo adalah penjaga gawang Lin Latt Futsal Club di Mandalay, kota kedua Myanmar. Dia ditembak mati oleh pasukan junta di Kotapraja Chan Mya Thar Si di Mandalay, kata keluarganya.

Dia berada di garis depan pengunjuk rasa, dan secara sukarela membantu di pusat perawatan intensif setempat selama gelombang kedua infeksi Covid-19.

"Aku hanya memiliki anak ini...Biarkan aku mati agar aku bisa bersama dengan anakku," kata sang ibu menangis di samping peti mati putranya.

MA SHWE MYINT, USIA TIDAK DIKETAHUI, BHAMO, NEGARA BAGIAN KACHIN, DIBUNUH

Ma Shwe Myint, ibu dua anak, ditembak mati dalam protes di Bhamo, Negara Bagian Kachin, menurut media lokal Bhamo Platform. Dia berasal dari kelompok etnis minoritas Palaung di negara bagian paling utara Myanmar, yang berbatasan dengan Cina.

Bhamo Platform melaporkan pasukan keamanan mengatakan kepada keluarganya untuk menandatangani dokumen yang membebaskan mereka dari tanggung jawab atas kematiannya. Mereka mengeluarkan jenazah setelah protes dan mengembalikannya ke keluarga untuk pemakaman pada hari Minggu, kata media itu.

Aung Zin Phyo, seorang anak berusia 18 tahun yang menjadi sukarelawan dalam aksi cepat tanggap Covid-19 Myanmar dan terbunuh dalam sebuah protes pada 27 Maret 2021, terlihat dalam foto tak bertanggal yang diperoleh oleh Reuters.[REUTERS]

THAE' MAUNG MAUNG, 20 TAHUN, BAGO, DIBUNUH

Thae' Maung Maung terbunuh pada hari Sabtu selama protes di Bago, timur Yangon. Dia berasal dari minoritas Muslim Myanmar. Pelayat yang hadir di pemakaman mengatakan pasukan keamanan telah melepaskan tembakan pada upacara pemakaman pada hari Minggu. "Saya tidak percaya bahwa mereka juga akan menindak upacara pemakaman," kata Aye, salah satu dari mereka yang hadir.

AYE MYAT THU, 11 TAHUN, MAWLAMYINE, DIBUNUH

Siswa sekolah bernama Aye Myat Thu ditembak mati selama protes di kota Mawlamyine di tenggara, kata media berita Khit Thit Media.

Foto-foto pemakamannya memperlihatkan tubuhnya yang dihiasi buku mewarnai, boneka Barbie, dan gambar Hello Kitty yang digambarnya.

Wajahnya didandani dengan kosmetik pasta thanaka yang banyak digunakan di Myanmar.

TAY ZA TUN, 31 TAHUN, YANGON, DIBUNUH

Sekitar pukul 5 pagi, Tay Za Tun sedang berkendara ke Kotapraja Insein Baru ketika dia dihentikan dan ditembak oleh pasukan keamanan di halte bus Pauktawwa, kata layanan berita RFA.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saat itu dia tidak melakukan unjuk rasa memprotes kudeta militer. Dia ditembak di paha dan lengan dan dibawa ke Rumah Sakit Angkatan Darat. Keluarga tersebut meminta untuk merawatnya sendiri, tetapi permintaan itu ditolak. Pasukan keamanan mengembalikan mayatnya.

SAI WAI YAN, 13 TAHUN, YANGON, DIBUNUH

Sai Wai Yan ditembak mati di kota Mingalar Taungnyunt Yangon, kata penduduk. Barikade telah dipasang di daerah itu dan pasukan keamanan melepaskan tembakan, meskipun tidak ada protes pada saat itu, kata mereka. Sai Wai Yan, juga dikenal sebagai Wai Yan Tun, sedang bermain di jalan belakang ketika dia ditembak dan dibunuh. Seorang tetangga mengatakan pasukan keamanan mengambil tubuhnya dengan lembaran plastik biru.

"Apakah kamu meninggalkan ibumu? Bagaimana aku bisa hidup tanpamu anakku?" kata ibunya meratap di samping peti matinya pada hari Minggu.

HTI SAN WAN PHI, 19 TAHUN, YANGON, DIBUNUH

Hti San Wan Phi, yang dipanggil Phi Tun, tewas ketika peluru mengenai pipinya, kata warga. Dia berada di garis pertahanan para pengunjuk rasa. Orang tuanya memiliki toko mie dan dia memiliki lima saudara kandung.

Tetangga mengenalnya sebagai anak yang bahagia dengan senyum lebar. Ketika dia ditembak, dia memanggil rekan-rekannya untuk melawan. Ketika orang tuanya melihat teman-temannya menangis, mereka berdua berkata: "Jangan menangis sama sekali, anakku sudah mati syahid."

CHIT BO BO NYEIN, 21 TAHUN, YANGON, DIBUNUH

Chit Bo Bo Nyein adalah kapten tim sepak bola U-21 Hantharwady United. Dia ditembak mati di kota Insein, Yangon, kata tetangga. Dia juga menjalankan bisnis kedai teh keluarga. Banyak pasukan keamanan dikerahkan di daerah tersebut. Dia sedang berjalan di depan kedai teh ketika dia ditembak. Keluarga membawanya ke rumah sakit, tetapi sudah terlambat untuk menyelamatkannya.

Baca juga: Militer Myanmar Tembaki Warga di Pemakaman

THIN THAWDAR TUN, 1 TAHUN, YANGON, LUKA

Peluru karet menembus mata Thin Thawdar Tun yang berusia satu tahun ketika dia berada di rumah di Yangon, kata anggota keluarga. Dia ada di rumah sakit. Dokter mencoba merawat matanya sebelum mengeluarkan peluru karetnya.

"Saya tidak punya kata-kata untuk menggambarkan kesedihan saya," kata neneknya, Nyein Nyein Thu, mengatakan kepada Reuters. Sejauh ini Thin adalah korban termuda sejak protes kudeta 1 Februari.

Pelapor Khusus PBB untuk Myanmar Tom Andrews mengatakan tentara melakukan "pembunuhan massal" dan meminta dunia untuk mengisolasi junta dan memblokir aksesnya ke senjata.

Tetapi kritik dan sanksi asing yang dijatuhkan oleh beberapa negara Barat telah gagal mempengaruhi para jenderal.

Jenderal Senior Min Aung Hlaing, pemimpin junta, mengatakan dalam parade untuk memperingati Hari Angkatan Bersenjata pada Sabtu bahwa militer akan melindungi rakyat dan memperjuangkan demokrasi.

Tetapi pada Jumat televisi pemerintah junta militer Myanmar mengancam "untuk menembak kepala dan punggung" mereka yang berunjuk rasa.

REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

2 hari lalu

Pengungsi Rohingya menempati penampungan sementara di llanta pasar gedung Balee Meuseuraya Aceh (BMA), Banda Aceh, Senin, 18 Desember 2023. Polresta Banda Aceh menetapkan salah seorang imigran Rohingya Muhammad Amin (35) sebagai tersangka yang menyeludupkan 136 orang pengungsi Rohingya penghuni kamp penampungan Coxs Bazar Bangladesh ke Desa Lamreh, Kabupaten Aceh Besar yang saat ini menempati lantai dasar gedung BMA. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan


Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

2 hari lalu

Maung Zarni. Rohringya.org
Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976


Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

3 hari lalu

Tentara Thailand berlindung di dekat Jembatan Persahabatan Thailand-Myanmar ke-2 selama pertempuran di sisi Myanmar antara Tentara Pembebasan Nasional Karen (KNLA) dan pasukan Myanmar, yang berlanjut di dekat perbatasan Thailand-Myanmar, di Mae Sot, Provinsi Tak, Thailand, April 20, 2024. REUTERS/Soe Zeya Tun
Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.


Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

5 hari lalu

Militer Israel menunjukkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.


Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

6 hari lalu

Seorang tentara dari Tentara Pembebasan Nasional Karen (KNLA) berpatroli dengan kendaraan, di samping area yang hancur akibat serangan udara Myanmar di Myawaddy, kota perbatasan Thailand-Myanmar di bawah kendali koalisi pasukan pemberontak yang dipimpin oleh Persatuan Nasional Karen, di Myanmar, 15 April 2024. REUTERS/Athit Perawongmetha
Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.


Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

11 hari lalu

Seorang personel militer berjaga, ketika 200 personel militer Myanmar mundur ke jembatan ke Thailand pada hari Kamis setelah serangan selama berhari-hari oleh perlawanan anti-junta, yang menyatakan mereka telah memenangkan kendali atas kota perbatasan Myawaddy yang penting, yang terbaru dalam sebuah serangkaian kemenangan pemberontak, dekat perbatasan Thailand-Myanmar di Mae Sot, provinsi Tak, Thailand, 11 April 2024. REUTERS/Soe Zeya Tun
Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

Menlu Thailand Parnpree Bahiddha-Nukara tiba di perbatasan dengan Myanmar untuk meninjau penanganan orang-orang yang melarikan diri dari pertempuran.


Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

11 hari lalu

Seorang anggota pemberontak Pasukan Pertahanan Kebangsaan KNDF Karenni menyelamatkan warga sipil yang terjebak di tengah serangan udara, selama pertempuran untuk mengambil alih Loikaw di Negara Bagian Kayah, Myanmar 14 November 2023. REUTERS/Stringer
Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

Thailand membuka menyatakan bisa menampung maksimal 100.000 orang warga Myanmar yang mengungsi.


Mantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

16 hari lalu

Julie Bishop. Reuters
Mantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

Mantan menlu Australia Julie Bishop ditunjuk sebagai utusan pribadi Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk Myanmar.


Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

18 hari lalu

Seorang anggota pemberontak Pasukan Pertahanan Kebangsaan KNDF Karenni menyelamatkan warga sipil yang terjebak di tengah serangan udara, selama pertempuran untuk mengambil alih Loikaw di Negara Bagian Kayah, Myanmar 14 November 2023. REUTERS/Stringer
Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

Meluasnya konflik bersenjata di seluruh Myanmar membuat masyarakat kehilangan kebutuhan dasar dan akses terhadap layanan penting


5 WNI Terjerat Online Scam di Myanmar

19 hari lalu

Judha Nugraha, Direktur perlindungan WNI & BHI Kementerian Luar Negeri. antaranews.com
5 WNI Terjerat Online Scam di Myanmar

Kementerian Luar Negeri sedang bekerja sama dengan KBRI Yangon dan KBRI Bangkok menangani kasus lima WNI terjerat online scam.