UMNO Tak Mau Lagi Kerja Sama dengan PM Muhyiddin Yassin

Minggu, 28 Maret 2021 18:00 WIB

Wakil Presiden UMNO Muhyiddin Yassin (kiri) dan mantan perdana menteri Mahathir Mohamad memberikan konferensi pers di Putrajaya, Malaysia, 12 Oktober 2015. [REUTERS / Olivia Harris / File Foto]

TEMPO.CO, Jakarta - Partai politik terbesar di Malaysia UMNO pada Minggu, 28 Maret 2021, menyatakan tidak sudi lagi bekerja sama dengan Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin dalam pemilu berikutnya. Pernyataan UMNO memperlihatkan dalamnya konflik yang terjadi.

UMNO saat ini tergabugn dalam koalisi dengan Pemerintah Malaysia. Perdana Menteri Muhyiddin baru 13 bulan menjabat sebagai orang nomor satu di Malaysia, namun dia sudah dihadapkan pada pertikaian dan tantangan kepemimpinan oposisi Malaysia Anwar Ibrahim.

Baca juga: Buat Kebijakan Anti Hoax COVID-19, Malaysia Dikritik

Perekonomian Malaysia saat ini diguncang oleh wabah pandemic Covid-19 yang berdampak pada perekonomian negara itu. Partai UMNO atau United Malays National Organisation telah menjadi kelompok terbesar dalam aliansi pemerintah Muhyiddin. Akan tetapi beberapa pucuk pimpinan di UMNO tidak suka jika partai itu menjadi biola kedua di pemerintahan sehingga menyerukan pemilu dini.

Advertising
Advertising

Di pemerintahan Malaysia, kekuasaan Muhyiddin di parlemen sedikit. Perdana Menteri Muhyiddin berasal dari Partai Pribumi Bersatu Malaysia.

Pada Januari 2021 lalu, dia mendeklarasikan darurat nasional agar pemerintahannya bisa fokus memerangi pandemi Covid-19. Banyak kritik yang diarahkan padanya menyebut Muhyiddin sebenarnya melakukan itu agar dia tetap bisa berkuasa.

Ketua UMNO Ahmad Zahdi mengatakan Partai UMNO akan maju dalam pemilu sebagai bagian dari aliansi Barisan Nasional. Namun UMNO tidak bekerja sama dengan partai apapun.

“Kami tidak akan menjadi bagian dari Perikatan Nasional sebagai sebuah partai. Resolusi ini sudah final,” kata Zahid, Minggu, 28 Maret 2021.

Pemilu Malaysia seharusnya diselenggarakan pada 2023, namun UMNO terus memberikan tekanan. Perdana Menteri Muhyiddin sebelumnya juga pernah mengatakan dia akan menggelar pemilu secepatnya karena itu dirasa aman kendati Malaysia sedang diselimuti pandemi Covid-19. Hanya saja, sampai saat ini tanggal pelaksanaan pemilu masih belum diputuskan. Zahid pun menyebut waktu pelaksanaan pemilu masih belum jelas.

Sumber: Reuters

Berita terkait

Kondisi Atlet Sepak Bola Malaysia yang Disiram Air Keras Kini Kritis Tapi Stabil

6 jam lalu

Kondisi Atlet Sepak Bola Malaysia yang Disiram Air Keras Kini Kritis Tapi Stabil

Atlet sepak bola Malaysia yang menjadi korban serangan air keras, Faisal Halim, berada dalam kondisi kritis.

Baca Selengkapnya

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

7 jam lalu

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

8 jam lalu

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

Suara pro-Palestina, termasuk mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, mengatakan perusahaan Lockheed Martin dan MBDA harus dilarang

Baca Selengkapnya

Daftar Negara di Asia Tenggara dengan Gaji Tertinggi, Indonesia Nomor Berapa?

9 jam lalu

Daftar Negara di Asia Tenggara dengan Gaji Tertinggi, Indonesia Nomor Berapa?

Berikut ini daftar negara di Asia Tenggara dengan gaji tertinggi. Indonesia memiliki rata-rata upah sebesar Rp5 juta. Ini informasinya.

Baca Selengkapnya

PPP Sebut Achmad Baidowi Cocok Dampingi Khofifah di Pilgub Jawa Timur, Ini Profilnya

10 jam lalu

PPP Sebut Achmad Baidowi Cocok Dampingi Khofifah di Pilgub Jawa Timur, Ini Profilnya

PPP sodorkan Achmad Baidow mendampingi Khofifah Indar Parawansa yang maju untuk periode kedua Pilgub Jawa Timur. Begini sosoknya?

Baca Selengkapnya

Airin Daftar ke Lima Partai untuk Maju di Pilkada Banten

19 jam lalu

Airin Daftar ke Lima Partai untuk Maju di Pilkada Banten

Proses pendaftaran maupun komunikasi dilakukan Airin, ke semua partai politik, bukan dalam rangka membentuk koalisi besar.

Baca Selengkapnya

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

1 hari lalu

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

ASEAN didirikan oleh lima negara di kawasan Asia Tenggara pada 1967. Ini lima negara pendiri ASEAN serta tokohnya yang perlu Anda ketahui.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

2 hari lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

2 hari lalu

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

Dua Kapal Ikan Asing berbendera Vietnam sempat hendak kabur sehingga petugas harus mengeluarkan tembakan peringatan.

Baca Selengkapnya

Pengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu

3 hari lalu

Pengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu

Ahli politik dan pemerintahan dari UGM, Abdul Gaffar Karim mengungkapkan sidang sengketa pilpres di MK membantu meredam suhu pemilu.

Baca Selengkapnya