Eks Kepala Polisi Malaysia Blak-blakan Soal Korupsi Para Jenderal

Minggu, 28 Maret 2021 12:13 WIB

Seorang polisi mengenakan Smart Helmet saat berjaga di dalam kereta, di Kuala Lumpur, Malaysia, 14 Oktober 2020. Smart Helmet ini mampu mengukur suhu tubuh penumpang dari kejauhan. REUTERS/Lim Huey Teng

TEMPO.CO, - Eks Kepala Kepolisian Malaysia blak-blakan soal dugaan budaya korupsi di antara para pejabat tinggi. Pernyataannya ini pun membuat gempar negeri jiran itu.

Beberapa pekan sebelum pensiun pada Mei mendatang, Inspektur Jenderal Polisi (IGP) Abdul Hamid Bador mengatakan dia mengetahui para mantan kepala polisi yang diduga menggunakan anak buahnya untuk korupsi. Namun ia enggan membeberkan secara terbuka siapa yang ia tuduh.

"Saya mendesak personel saya untuk mengakhiri budaya (korupsi) ini dan sadar. Budaya mengambil uang dari bawah ke atas, untuk IGP," katanya seperti dikutip dari Asia One, Ahad, 27 Maret 2021.

Advertising
Advertising

Menurut Hamid, banyak petugas di lapangan yang sebenarnya mengetahui praktek ini namun takut mengambil tindakan. Ia mengklaim, para perwira senior polisi yang sudah pensiun itu masih berusaha mempertahankan pengaruhnya.

"Hanya perlu satu apel buruk untuk menghancurkan seluruh institusi, tetapi dapatkah Anda bayangkan jika kami memiliki ratusan?" ucap dia.

Kepolisian Malaysia telah lama dianggap sebagai institusi yang sarat korupsi. Namun pengakuan dari Hamid itu semakin mempertegas keadaan yang sebenarnya.

Hamid dibawa kembali ke kepolisian untuk memimpin Cabang Khusus menyusul kemenangan pemilihan Pakatan Harapan pada Mei 2018. Dia adalah wakil direktur Cabang Khusus pada 2015, ketika dia dan beberapa pejabat senior pemerintah dicopot lantaran menyelidiki kasus 1Malaysia Development Berhad (1MDB). Dia dipindahkan ke Departemen Perdana Menteri dan segera memilih pensiun dini.

Hamid mengatakan ada sindikat dalam kekuatan yang berusaha menggulingkannya guna mendominasi institusi kepolisian demi memungkinkan mereka melakukan pekerjaan kotor untuk keuntungan pribadi mereka.

Menteri Dalam Negeri Malaysia Hamzah Zainudin mengatakan ini adalah pertama kalinya dia mendengar klaim budaya korupsi di instansi kepolisian. Ia mendesak Hamid untuk melaporkan masalah tersebut ke Komisi Kepolisian (PFC).

Baca juga: Malaysia Tunda Rencana Deportasi Warga Myanmar

Sumber: ASIAONE

Berita terkait

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

2 jam lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

6 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

9 jam lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

20 jam lalu

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

20 jam lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

22 jam lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

22 jam lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

22 jam lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

23 jam lalu

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

23 jam lalu

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.

Baca Selengkapnya