Malaysia Tunda Rencana Deportasi Warga Myanmar

Jumat, 26 Maret 2021 10:00 WIB

Angkatan laut Bangladesh mendata para warga Rohingya yang menuju ke kapal untuk dipindahkan ke pulau Bhasan Char di Chattogram, Bangladesh, 29 Desember 2020. Sekitar satu juta pengungsi dari Rohingya melarikan diri dari Myanmar untuk menghindari pembantaian etnis pada 2017 lalu. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain

TEMPO.CO, Jakarta - Malaysia pada Rabu, 24 Maret 2021, memutuskan menunda sementara rencana deportasi kloter kedua warga Myanmar yang ada di negara itu. Keputusan tersebut diambil setelah dilakukan rapat darurat regional yang membahas krisis yang ditimbulkan lewat kudeta militer.

Sebelumnya sejumlah kelompok HAM menyuarakan kegelisahan mereka atas keamanan warga negara Myanmar yang hendak di deportasi tersebut.

Baca juga: Menteri Retno Marsudi dan Menlu Singapura Bahas Pemulihan Wisata dan Myanmar

Pengungsi etnis Rohingya berada di atas kapal KM Nelayan 2017.811 milik nelayan Indonesia di pesisir Pantai Seunuddon. Kecamatan Seunuddon, Aceh Utara, Aceh, Rabu, 24 Juni 2020. Kapal pembawa pengungsi dari Myanmar ini ditemukan terdampar sekitar 4 mil dari pesisir Pantai Seunuddon. ANTARA/Rahmad

Advertising
Advertising

Malaysia sudah mendeportasi sekitar 1.086 warga Myanmar melalui sejumlah kapal Angkatan Laut pada bulan lalu atau beberapa pekan setelah militer negara itu melakukan kudeta pada 1 Februari 2021.

Warga Myanmar yang dideportasi itu berasal dari sejumlah tahanan imigrasi. Mereka tetap dideportasi kendati pengadilan memutuskan untuk menghentikan sementara rencana itu.

Kelompok-kelompok HAM mengatakan kepada pengadilan bahwa anak-anak dan para pencari suaka lainnya, melarikan diri demi menyelamatkan diri dari pembantaian di Myanmar. Mereka ada diantara orang-orang yang di deportasi.

Tiga sumber di Malaysia mengatakan keputusan untuk menunda sementara rencana deportasi kloter kedua diterbitkan setelah diadakan rapat ASEAN. Dalam tersebut, dibahas krisis Myanmar yang kemudian di bawa ke sebuah rapat kabinet pada Rabu, 24 Maret 2021.

Sumber lain mengatakan sebelumnya pada Maret 2021, Myanmar sudah menawarkan mengirim lebih banyak kapal laut dari negara itu untuk menjemput warga negaranya yang ditahan di Malaysia.

Kementerian Luar Negeri Malaysia, Kementerian Dalam Negeri Malaysia dan Imigrasi Malaysia, belum ada yang mau berkomentar mengenai ini.

Malaysia berada dalam tekanan internasional setelah pada akhir bulan lalu mengirimkan pulang warga Myanmar yang berlindung ke negara itu. Sejumlah diplomat menyebut Kuala Lumpur sama dengan melegitimasi kudeta dengan menerima proposal militer Junta yang mau menerima warga Myanmar yang ditahan imigrasi.

Sumber: Reuters

Berita terkait

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

10 jam lalu

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengakui kontribusi Presiden Jokowi, baik bagi Indonesia maupun kawasan.

Baca Selengkapnya

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

12 jam lalu

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

17 jam lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

1 hari lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Dua Produser Program Televisi Korea Selatan yang Dibintangi Hyoyeon SNSD dan Dita Karang Dideportasi Imigrasi Bali

1 hari lalu

Dua Produser Program Televisi Korea Selatan yang Dibintangi Hyoyeon SNSD dan Dita Karang Dideportasi Imigrasi Bali

Setelah diperiksa Imigrasi, 15 kru dan artis Korea Selatan, termasuk Hyoyeon SNSD dan Dita Karang sudah kembali ke Korsel pada Jumat lalu.

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

1 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

2 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

2 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

3 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

3 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya