Parlemen Australia Bahas Pelanggaran HAM Cina Pada Uighur

Selasa, 23 Maret 2021 06:08 WIB

Televisi pemerintah Cina menunjukkan Muslim Uighur menghadiri kelas tentang bagaimana menjadi warga negara yang taat hukum. Ada bukti bahwa para tahanan juga dipaksa untuk bekerja di pabrik-pabrik baru. [New York Times]

TEMPO.CO, - Parlemen Australia pada Senin membahas untuk mengeluarkan mosi mengutuk pelanggaran hak asasi manusia oleh Cina pada Senin kemarin. Mereka melihat langkah parlemen sejumlah negara yang lebih dulu menyatakan pemerintah Cina melakukan genosida terhadap orang Uighur di Xinjiang.

"Pelanggaran hak asasi manusia yang paling mengerikan dan sistematis di dunia terjadi di Xinjiang," kata Kevin Andrews, anggota parlemen dari partai Liberal yang berkuasa di Australia, dikutip dari Reuters, Senin, 22 Maret 2021.

Pernyataan Andrews ini mendapat dukungan dari anggota parlemen dari semua partai besar.

Advertising
Advertising

Andrews mengutip pernyataan dari parlemen Belanda, Kanada, Menteri Luar Negeri AS yang menyebut pemerintah Cina mendirikan kamp-kamp konsentrasi dan memberlakukan kerja paksa terhadap etnis Uighur.

Seorang anggota parlemen dari Partai Buruh mengatakan ada lebih dari 3 ribu orang Uighur yang tinggal di daerah pemilihannya di Australia. Mereka merasa putus asa serta cemas terhadap kerabatnya yang ada di Xinjiang.

"Sebagian besar orang Uighur Australia mengenal seseorang yang telah hilang atau tidak terdengar selama bertahun-tahun. Mereka yang di sini tidak tahu apakah mereka masih hidup atau sudah mati," kata Anne Stanley, yang mewakili Werriwa di Sydney barat, kepada parlemen.

Dalam sebuah pernyataan, kedutaan besar Cina menanggapi negatif apa yang dilakukan parlemen Australia. "Kami dengan tegas menolak retorika konyol dan tidak masuk akal di Xinjiang oleh segelintir anggota di sidang DPR hari ini".

"Tuduhan mereka, berdasarkan disinformasi dan kebohongan dan karena motif politik, sengaja dibuat untuk mencoreng Cina," bunyi pernyataan itu menanggapi sidang DPR Australia.

Baca juga: Parlemen Belanda Sebut Perlakuan Cina ke Uighur sebagai Genosida

Sumber: REUTERS

Berita terkait

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

3 jam lalu

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

Simak susunan pemain untuk laga final Piala Thomas 2024 antara Cina vs Indonesia yang akan digelar hari ini, Migggu, mulai 17.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

4 jam lalu

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

Ester Nurumi Tri Wardoyo yang turun di partai ketiga kalah melawan He Bing Jiao sehingga Cina yang jadi juara PIala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

19 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

23 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

1 hari lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

1 hari lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

1 hari lalu

Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

Banyak bar dan pub di Kota Perth buka sampai tengah malam, ramai dikunjungi wisatawan dan warga lokal tapi tertib dan bebas asap rokok.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

1 hari lalu

Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

Salah satu warisan budaya Aborigin adalah pengetahuan tentang tanaman herbal dan penggunaannya dalam pengobatan tradisional.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

1 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

1 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya