Donald Trump Dikabarkan Balik ke Publik dengan Media Sosial Baru

Senin, 22 Maret 2021 08:00 WIB

Presiden AS Donald Trump melambai ketika dia tiba di Bandara Internasional Palm Beach di West Palm Beach, Florida, AS, 20 Januari 2021. [REUTERS / Carlos Barria]

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Presiden Amerika Donald Trump sepertinya akan mulai pemanasan untuk Pilpres 2024. Kantor berita Reuters mengabarkan ia akan mulai aktif lagi menyapa publik, terutama pendukungnya, lewat platform media sosial baru.

Adalah mantan jubir kampanye Donald Trump di Pilpres Amerika 2020, Jason Miller, yang mengungkapkan kabar tersebut. Ia berkata, proses pengembangan platform media sosial baru tersebut telah berjalan dan akan segera rilis.

"Ini akan menjadi platform media sosial yang benar-benar menggebrak," ujar Miller, dikutip dari kantor berita Reuters, Ahad, 21 Maret 2021.

Miller tidak memberikan info lebih lanjut soal nama ataupun fitur dari platform media sosial tersebut. Ia hanya mengatakan bahwa platform terkait bisa rilis dalam dua hingga tiga bulan lagi.

Sebagaimana diketahui, Donald Trump "diusir" dari berbagai platform media sosial pada Januari lalu. Gara-garanya, dia dianggap memprovokasi warganya untuk menyerbu gedung US Capitol. Dalam peristiwa kerusuhan US Capitol, sebanyak enam orang tewas.

Salah satu media sosial yang mendepak Donald Trump adalah Twitter, platform andalannya untuk menyapa publik dan membuat berbagai klaim. Dalam seharinya, Donald Trump bisa nge-tweet 18 kali per hari di Twitter. Selain itu, ia bisa tidak lepas sama sekali dari Twitter dengan istirahat terlamanya dari platform itu hanya 2 hari.

Tak semua tweet Donald Trump di Twitter berkualitas. Banyak di antaranya menyebarkan disinformasi atau berpotensi menyesatkan. Hal itu nyaris tak terhentikan karena ia memiliki hak istimewa saat menjadi Presiden Amerika: tweet-nya tidak boleh dihapus, hanya diberi label peringatan. Total, per 17 Desember 2020, ada 362 tweet Donald Trump yang kena semprit Twitter.

Sejak didepak dari berbagai media sosial, kabar Donald Trump akan membentuk media sosialnya sendiri mulai berkembang. Tak hanya itu, ia juga ingin membuat siaran televisinya sendiri. Di hari-hari terakhirnya memimpin Amerika, Donald Trump mengumpulkan berbagai pakar media untuk mendapatkan masukan.

Sementara itu, pekan lalu, Twitter menyatakan akan meminta masukan publik soal kapan dan bagaimana mereka sebaiknya menindak pemimpin negara yang menyalahgunakan platformnya. Twitter tidak ingin kasus Donald Trump terulang sehingga mempertimbangkan ulang kebijakan hak istimewanya.

Facebook juga tengah melakukan hal senada. Platform yang memblokir Donald Trump hingga waktu yang belum ditentukan tersebut bahkan juga menimbang apakah blokir terkait perlu permanen atau tidak.

Baca juga: Resor Mewah Donald Trump Ditutup Karena Ada Pegawainya Positif Covid-19

ISTMAN MP | REUTERS







Berita terkait

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

1 hari lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Marselino Ferdinan Dihujat Netizen Usai Timnas Indonesia U-23 Kalah Lawan Irak di Piala Asia U-23 2024

1 hari lalu

Marselino Ferdinan Dihujat Netizen Usai Timnas Indonesia U-23 Kalah Lawan Irak di Piala Asia U-23 2024

Marselino Ferdinan menjadi sorotan di media sosial usai timnas Indonesia u-23 dikalahkan Irak 1-2 di perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

2 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Rayakan Hari Pendidikan Nasional Lewat 35 Link Twibbon Ini

3 hari lalu

Rayakan Hari Pendidikan Nasional Lewat 35 Link Twibbon Ini

35 Twibbon Hari Pendidikan Nasional, silakan download dan upload untuk merayakannya.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

4 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Semarakkan Hari Buruh Internasional dengan 30 Link Twibbon Ini

5 hari lalu

Semarakkan Hari Buruh Internasional dengan 30 Link Twibbon Ini

Twibbon dapat digunakan untuk turut menyemarakkan Hari Buruh Internasional pada 1 Mei 2024. Silakan unggah dan tayang.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

5 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

Seperti di Amerika, TikTok Bisa Dibatasi di Indonesia Jika Melanggar Kebijakan Ini

5 hari lalu

Seperti di Amerika, TikTok Bisa Dibatasi di Indonesia Jika Melanggar Kebijakan Ini

Kominfo mengaku telah mengatur regulasi terkait pelanggaran data pribadi oleh penyelenggara elektronik seperti TikTok.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

5 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

6 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya