Paus Fransiskus mengadakan misa untuk menandai 500 tahun Kekristenan di Filipina, di Basilika Santo Petrus di Vatikan, 14 Maret 2021. [Tiziana Fabi / Pool via REUTERS]
TEMPO.CO, Jakarta -Paus Fransiskus mengajak warga di seluruh dunia untuk memerangi kejahatan terorganisir yang memanfaatkan pandemi COVID-19 untuk kepentingan pribadi. Menurutnya, mafia belum berhenti memanfaatkan pandemi COVID-19 dan dikhawatirkan akan memanfaatkan kampanye vaksinasi juga.
"Mafia hadir di seluruh penjuru dunia dan memanfaatkan pandemi via korupsi untuk memperkaya diri mereka," ujar Paus Fransiskus dalam acara mengenang para korban kejahatan teorganisir, Ahad kemarin, 21 Maret 2021.
Di Italia, mafia memanfaatkan pandemi COVID-19 bukan hal asing. Sejak pandemi COVID-19 meledak, mafia menyasar bisnis dan keluarga yang kesulitan ekonomi dengan menawarkan pinjaman cepat berbunga besar. Dengan ekonomi terpukul akibat pembatasan sosial atau bahkan lockdown, memakai "bantuan" mafia menjadi tak terhindarkan.
Untuk mempermudah "bisnisnya" tak jarang mafia Italia juga memanfaatkan simbol-simbol religius. Tujuannya, agar warga memandang mereka seperti juru selamat.
Di tahun 2014, kota di selatan Italia bernama Oppido Mamertina menjadi sorotan ketika seorang penduduk lokal membawa patung Bunda Maria untuk menggiring jemaat ke rumah bos mafia. Dan, begitu di depan rumah sang bos, patung tersebut sedikit ditundukkan agar seolah-olah terlihat memberikan rasa hormat.
Desember lalu, Interpol telah mengeluarkan peringatan global bahwa organisasi kriminal mulai mengincar kampanye vaksinasi COVID-19. Salah satunya terjadi pada Maret kemarin di mana Kepolisian Afrika Selatan mengamankan ratusan vaksin COVID-19 palsu.
"Kejahatan terorganisir adalah dosa yang terstruktur. Mafia bertentangan dengan ajaran agam dan menyalahpahami pemujaan sebagai keyakinan," ujar Paus Fransiskus menegaskan.
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI
9 hari lalu
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI
MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa