Virus Corona, Relaksasi Aturan di Swiss Ditunda

Sabtu, 20 Maret 2021 07:00 WIB

Sekitar 500 demonstran di Zug, Swiss pada Sabtu, 6 Februari 2021, melakukan aksi jalan untuk memprotes aturan yang ditujukan untuk membatasi penyebaran wabah virus corona. sumber: Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Swiss pada Jumat, 19 Maret 2021, memutuskan untuk menunda rencana melonggarkan aturan pencegahan penyebaran Covid-19. Alasannya, kasus positif Covid-19 meningkat dan imunisasi massal vaksin virus corona belum mengalami kemajuan yang cukup.

“Ada risiko kenaikan kasus Covid-19 menjadi tidak terkendali jika dilakukan pembukaan (aturan dilonggarkan). Selain itu, masih terlalu sedikit orang-orang yang disuntik vaksin virus corona untuk mencegah kenaikan pasien yang dirawat di rumah sakit – rumah sakit,” demikian keterangan Pemerintah Swiss, Jumat, 19 Maret 2021.

Botol vaksin Pfizer untuk melawan penyakit virus corona (COVID-19) terlihat di pusat vaksinasi Messe Luzern fairground, di Lucerne, Swiss 23 Desember 2020. [REUTERS / Arnd Wiegmann]

Baca juga: Lockdown Bakal Diperpanjang, Warga Swiss Unjuk Rasa

Advertising
Advertising

Swiss sebelumnya telah berencana mengizinkan acara – acara di luar ruangan seperti pertandingan sepak bola dan konser musik yang bisa dihadiri sampai 150 orang. Restoran juga rencananya diperbolehkan menerima tamu yang ingin makan ditempat. Namun Swiss berubah fikir dan memilih pendekatan yang lebih hati-hati mengingat negara-negara tetangganya, seperti Prancis dan Jerman masih menahan diri untuk membuka kembali wilayah perbatasannya.

Jumlah kasus virus corona di Swiss dan wilayah tetangganya Liechtenstein, naik sebanyak 1.750 kasus per Kamis, 18 Maret 2021. Jumlah itu tinggi dibanding angka rata-rata harian positif Covid-19 dalam sepekan.

Pemerintah memperkirakan infeksi virus corona di Swiss bisa naik sampai dua kali lipat dalam tiga – empat pekan ke depan. Proyeksi itu berkaca pada peringatan varian baru Covid-19 yang bisa membuat kasus baru positif Covid-19 naik sampai 80 persen.

“Yang kami tahu saat ini, virus ini (varian baru Covid-19) tidak hanya lebih menular, tetapi juga lebih berbahaya. Ini bukan momen yang kami harapkan,“ kata Menteri Kesehatan Inggris Alain Berset.

Sebelumnya Swiss sudah sedikit melonggarkan aturan pencegahan penyebaran virus corona dengan mengizinkan acara pertemuan di dalam ruangan untuk kumpul keluarga dan teman sampai 10 orang (sebelumnya hanya 5 orang).

Sumber: Reuters

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

12 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

Top 3 dunia pada 2 Mei 2024, di antaranya pelapor yang menuduh Boeing telah mengabaikan cacat produksi 737 MAX, meninggal.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Bamsoet Sebut MPR RI Tengah Siapkan Berbagai Legacy

6 hari lalu

Bamsoet Sebut MPR RI Tengah Siapkan Berbagai Legacy

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet mengatakan, MPR RI periode 2019-2024 sedang mempersiapkan berbagai legacy atau peninggalan.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

8 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

9 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya