Kelompok HAM Catat 74 Demonstran Myanmar Tewas dalam Sehari

Selasa, 16 Maret 2021 16:00 WIB

Relawan palang merah Myanmar membawa seorang demonstran yang ditembak pasukan keamanan saat unjuk rasa anti-kudeta militer di Thingangyun, Yangon, Myanmar 14 Maret 2021. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Sedikitnya 59 demonstran Myanmar tewas dan 129 terluka akibat kekerasan yang dilakukan aparat keamanan dalam demonstrasi di seluruh Myanmar pada Ahad, menurut sumber dari tiga wilayah rumah sakit, Myanmar Now melaporkan.

Sementara laporan Reuters pada Selasa mencatat 74 orang tewas dalam demonstrasi Ahad.

Seorang pejabat di rumah sakit umum di Kotapraja Hlaing Tharyar mengatakan pada Senin pagi, 34 orang yang telah dibawa ke rumah sakit dinyatakan meninggal dan 40 lainnya telah dirawat dengan luka tembak selama serangan brutal akhir pekan terhadap pengunjuk rasa yang tidak bersenjata, dikutip dari Myanmar Now, 16 Maret 2021.

Menurut seorang pejabat senior di Rumah Sakit Umum Yangon, tujuh dari 56 orang pengunjuk rasa Myanmar yang dibawa ke rumah sakit tersebut dinyatakan meninggal.

Korban berasal dari kota-kota Hlaing Tharyar, Kyimyindaing dan Dagon Selatan.

Advertising
Advertising

"Tiga orang di antara korban luka berada dalam kondisi kritis. Akan ada lebih banyak korban yang datang dari Shwepyitha dan Hlaing Tharyar," kata pejabat itu kepada Myanmar Now.

Myanmar Now mengatakan masih menunggu informasi lebih lanjut dari rumah sakit Okkalapa Utara dan Insein pada saat laporan ini dirilis.

Petugas kepolisian Myanmar melihat demonstran yang terluka saat bentrokan dengan polisi ketika aksi menentang kudeta militer di Tamwe, Yangon, Myanmar, 14 Maret 2021. Militer Myanmar juga sudah menangkap lebih dari 2000 orang sepanjang kudeta. REUTERS

Sementara itu, RS Thingangyun Sanpya telah menerima sekitar 70 orang luka-luka. Staf medis menyatakan 18 orang tewas, menurut seorang dokter yang berpartisipasi dalam mogok nasional, tetapi turun tangan untuk memberikan perawatan kepada pengunjuk rasa yang terluka.

Baca juga: Korban Tewas Sejak Kudeta Myanmar Tembus 180 Orang

Sementara itu, kelompok advokasi Assistance Association for Political Prisoners (AAPP) pada Selasa mengatakan, 74 orang tewas pada Ahad, termasuk banyak di pinggiran Yangon tempat pabrik-pabrik yang didanai Cina dibakar, Reuters melaporkan.

Pasukan keamanan menembak mati sedikitnya 20 orang pada Senin.

Serangan akhir pekan terhadap pengunjuk rasa menandai tindakan keras paling mematikan oleh angkatan bersenjata junta militer terhadap demonstran Myanmar sejak militer merebut kekuasaan.

MYANMAR NOW | REUTERS

Berita terkait

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

2 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

4 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

4 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

7 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

7 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

8 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

9 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

10 hari lalu

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.

Baca Selengkapnya

Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

16 hari lalu

Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

Menlu Thailand Parnpree Bahiddha-Nukara tiba di perbatasan dengan Myanmar untuk meninjau penanganan orang-orang yang melarikan diri dari pertempuran.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

16 hari lalu

Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

Thailand membuka menyatakan bisa menampung maksimal 100.000 orang warga Myanmar yang mengungsi.

Baca Selengkapnya