Nelayan Indonesia Bantu Tangkap Penipu di Cina

Reporter

Editor

Kamis, 6 November 2008 00:46 WIB

TEMPO Interaktif, Wusong: Seorang nelayan Indonesia di Cina membantu polisi setempat menangkap penipu yang menjual kartu telepon internasional rusak kepada nelayan asing.

Polisi Imigrasi Pelabuhan Wusong mengatakan bahwa nelayan asal Indonesia tersebut menghentikan mobil polisi di pelabuhan pada Selasa. Nelayan itu meminta polisi menahan seorang penjual kartu telepon yang dianggap telah menipunya.

Polisi pun menyita beberapa kartu telepon yang sudah rusak. Setelah itu, nelayan dan sang penjual kartu telepon dibawa ke kantor polisi untuk dimintai keterangan.

Nelayan yang tidak disebutkan namanya tersebut mengatakan kepada polisi bahwa ia membayar 200 yuan atau Rp 320 ribu untuk satu kartu telepon internasional pada Senin peetang. Nelayan itu langsung memakai kartu dengan menelepon rumahnya. Namun, kartu telepon tersebut hanya bertahan tiga menit.

Ketika sang nelayan sadar telah ditipu, ia mencari penjual kartu telepon. Namun ia tidak bisa menemukannya.

Karena keberangkatan kapalnya ditunda, nelayan itu mencoba lagi mencari penjual kartu pada Selasa pagi. Dan ia beruntung. Nelayan tersebut melihat si penjual kartu di luar sebuah toko dan langsung melaporkannya ke polisi.

Sang penjual kartu mengaku ia menjual kartu prabayar dengan durasi waktu yang sangat pendek. Penjual itu menjual kartu tersebut kepada nelayan asing karena nelayan asing biasanya hanya tinggal di kota tersebut selama 12 jam sebelum berlayar kembali. Para nelayan biasanya membeli kartu untuk menelepon ke rumah mereka ketika kapal merka berlabuh.

Shanghai Daily| Kodrat Setiawan

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

7 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

7 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

8 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

12 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

15 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

2 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

2 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya