Berdoa Selamat Covid-19, Umat Buddha Jepang Gelar Ritual Jalan di atas Bara Api

Senin, 15 Maret 2021 06:00 WIB

Seorang biksu menggunakan masker saat membawa pengunjung berjalan di atas bara api dalam festival berjalan api atau disebut hiwatari matsuri di Gunung Takao di Tokyo, Jepang, 14 Maret 2021. REUTERS/Kim Kyung-Hoon

TEMPO.CO, Jakarta - Umat Buddha di Jepang berdoa untuk keselamatan diri dan keluarga mereka dari Covid-19 pada Ahad dengan berjalan tanpa alas kaki bersama biksu Buddha di atas bara api dalam festival tahunan di dekat Gunung Takao.

Ritual kali ini berbeda dari biasanya karena peserta diharuskan memakai masker dan menjaga jarak sosial akibat pandemi virus corona. Festival tersebut juga dibatasi untuk 1.000 peserta. Tahun lalu, festival itu dibatasi untuk umum karena pandemi Covid-19.

"Melewati tubuh Anda melalui api akan membersihkan jiwa Anda dan menyampaikan doa Anda kepada Buddha," kata Koshou Kamimura, seorang biksu Buddha dari Kuil Takaosan Yakuouin, dikutip dari Reuters, 14 Maret 2021.

"Secara historis, Takaosan (Gunung Takao) adalah tempat yang penting untuk berdoa agar selamat dari wabah penyakit, jadi saya rasa kita harus mengadakan festival tahun ini dengan tindakan pencegahan tertentu," kata Kamimura.

Festival yang disebut hiwatari matsuri di Takaosan sudah berakar sejak 50 tahun lalu.

Advertising
Advertising

Para biksu membakar kayu dan daun cemara Jepang, menciptakan api unggun yang hebat. Para biksu kemudian memadamkan api dengan air, mengumpulkan bara api dan meletakkannya dalam dua baris, di mana mereka berjalan tanpa alas kaki sambil bernyanyi.

Seorang biksu menggendong anak perempuan saat berjalan di atas bara api dalam festival berjalan api atau disebut hiwatari matsuri di Gunung Takao di Tokyo, Jepang, 14 Maret 2021. Festival tersebut dibatasi untuk 1.000 peserta. REUTERS/Kim Kyung-Hoon

Pada Ahad para jamaah mengikuti para biksu dengan mengenakan masker karena virus corona. Beberapa biksu menggendong anak-anak kecil di atas bara api saat asap hitam mengepul.

Ritual ini digelar ketika Tokyo sedang bersiap menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas tahun ini, yang sempat ditunda pada 2020 karena virus corona. Jajak pendapat menunjukkan orang-orang Jepang mendukung pembatasan jumlah penonton di pertandingan jika Olimpiade tetap digelar.

"Infeksi virus corona menyebar ke seluruh dunia, jadi saya berdoa agar tidak menyebar lebih jauh," kata Eriko Nakamura, 46 tahun, saat biksu Buddha melantunkan doa.

Baca juga: Jepang Ingin Tanggung Semua Biaya Vaksin Virus Corona

"Ritual jalan api diadakan di luar dan ada pembatasan jumlah peserta. Kalau soal Olimpiade, itu akan diadakan di dalam ruangan, jadi saya berharap mereka bisa membatasi jumlah penonton hingga setengahnya," ujar Nakamura.

Jumlah kasus virus corona di Jepang tergolong rendah dibandingkan negara lain seperti Amerika Serikat, meski beberapa daerah termasuk Tokyo masih dalam keadaan darurat karena saat ini Jepang sedang menghadapi gelombang ketiga pandemi Covid-19.

REUTERS

Berita terkait

Top 3 Dunia; Gedung Putih Sebut Tel Aviv Siap-siap Serang Rafah

1 hari lalu

Top 3 Dunia; Gedung Putih Sebut Tel Aviv Siap-siap Serang Rafah

Top 3 dunia, di urutan pertama berita tentang Pemerintah Israel yang bersikukuh akan menyerang Rafah.

Baca Selengkapnya

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

1 hari lalu

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

Festival Hakata Dontaku adalah festival kesenian dan budaya terbesar di Fukuoka Jepang. Indonesia menampilkan angklung, tari Bali, dan tari Saman

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

2 hari lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

2 hari lalu

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

Mulai dari lokasi pembangunannya di pulau buatan sampai ancaman tenggelam, simak informasi menarik tentang Bandara Internasional Kansai Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

2 hari lalu

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

Bandara Internasional Kansai Jepang pertama kali dibuka pada 1994, dan diperkirakan melayani 28 juta penumpang per tahun.

Baca Selengkapnya

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

3 hari lalu

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

Timnas U-23 Jepang keluar sebagai juara Piala Asia U-23 2024 setelah mengalahkan Uzbekistan pada partai final. Rekor sempurna Uzbekistan runtuh.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya