Selandia Baru Peringati Dua Tahun Teror Christchurch

Minggu, 14 Maret 2021 13:23 WIB

Ribuan warga Selandia Baru menghadiri upacara peringatan atau National Remembrance Service pada korban serangan teror di dua masjid Selandia Baru di Hagley Park, Christchurch, 29 Maret 2019. Acara ini digelar di lapangan Hagley Park, yang berdekatan dengan masjid Al Noor, yang merupakan salah satu target serangan teror pada 15 Maret lalu. REUTERS/Jorge Silva

TEMPO.CO, - Warga Selandia Baru memperingati dua tahun serangan teror ke dua masjid di Christchurch yang menewaskan 51 jemaah. Dalam acara ini pemerintah dan keluarga korban kembali menyerukan untuk hidup berdampingan apapun agama dan latar belakangnya.

Ratusan orang berkumpul di Christchurch Arena pada Sabtu untuk mengenang para korban teror.

Kiran Munir, yang suaminya menjadi salah satu korban, mengatakan kepada orang banyak bahwa dia telah kehilangan cinta dalam hidupnya dan belahan jiwanya. Dia berujar suaminya adalah ayah yang penyayang dari dua anak mereka dan baru saja menyelesaikan gelar doktor sambil menangi upacara kelulusannya.

Advertising
Advertising

“Sedikit yang saya tahu bahwa hari tergelap dalam sejarah Selandia Baru telah menyingsing. Hari itu hatiku hancur berkeping-keping, seperti hati 50 keluarga lainnya," katanya dikutip dari Aljazeera, Ahad, 14 Maret 2021.

Temel Atacocugu, yang selamat dari penyerangan itu, mengatakan pembantaian ini disebabkan oleh rasisme dan ketidaktahuan. "Mereka menyerang seluruh umat manusia," katanya.

Menurut dia, para korban mungkin tidak akan pernah bisa menghapus rasa sakit di hati mereka. “Namun, masa depan ada di tangan kita. Kami akan terus maju dan kami akan menjadi positif bersama," ucap dia.

Selama acara ini berlangsung, nama masing-masing dari 51 orang yang tewas dibacakan. Upaya pertolongan pertama dari polisi dan petugas medis juga diceritakan.

Dalam serangan 15 Maret 2019, warga Australia Brenton Tarrant menewaskan 44 orang di masjid Al Noor menjelang salat Jumat. Ia lalu mengemudi ke masjid Linwood, dan membunuh tujuh orang lainnya.

Tarrant telah mengakui perbuatannya dan dikenai 51 dakwaan pembunuhan, 40 dakwaan percobaan pembunuhan dan satu dakwaan terorisme, tahun lalu. Dia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat.

Setelah serangan tersebut, Selandia Baru segera mengeluarkan undang-undang baru yang melarang jenis senjata semi-otomatis paling mematikan.

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan negaranya harus belajar dari serangan teror itu dan menjadi bangsa yang lebih inklusif. "Yang berdiri bangga dengan keragaman kita dan merangkulnya dan, jika dipanggil, pertahankan dengan kukuh," tuturnya.

Baca juga: Polisi Selandia Baru Tangkap Dua Orang yang Kirim Ancaman ke Masjid

Sumber: ALJAZEERA

Berita terkait

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

1 hari lalu

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

Timnas Indonesia akan satu grup dengan tuan rumah Prancis, Amerika Serikat, dan Selandia Baru bila lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

2 hari lalu

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

Luhut bicara soal kemungkinan diaspora memperoleh kewarganegaraan ganda. Negara mana saja yang sudah menerapkannya?

Baca Selengkapnya

Kapolres Jakarta Timur Tak Tahu Bangunan Masjid Al Barkah Mangkrak

2 hari lalu

Kapolres Jakarta Timur Tak Tahu Bangunan Masjid Al Barkah Mangkrak

Pekerja di Masjid Al Barkah mengaku ada polisi yang pernah datang menanyakan proyek pembangunan rumah ibadah yang mandek itu.

Baca Selengkapnya

Begini Kondisi Bangunan Masjid Al Barkah yang Mangkrak Ditinggal Kontraktor

2 hari lalu

Begini Kondisi Bangunan Masjid Al Barkah yang Mangkrak Ditinggal Kontraktor

Kontraktor proyek Masjid Al Barkah tak kunjung menyelesaikan bangunan itu. Padahal pengurus masjid telah menyerahkan uang Rp 9,75 miliar.

Baca Selengkapnya

Setelah Hagia Sophia, Erdogan Kembali Ubah Bekas Gereja Menjadi Masjid

2 hari lalu

Setelah Hagia Sophia, Erdogan Kembali Ubah Bekas Gereja Menjadi Masjid

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Senin meresmikan masjid yang diubah dari gereja Ortodoks Yunani kuno di Istanbul

Baca Selengkapnya

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

3 hari lalu

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

Kepolisian Australia mengkonfirmasi telah menembak mati seorang remaja laki-laki, 16 tahun, karena penikaman dan tindakan bisa dikategorikan terorisme

Baca Selengkapnya

Dana Pembangunan Masjid di Cakung Diduga Dilarikan Kontraktor, Warga Pilih Diam Tak Mau Ikut Campur

4 hari lalu

Dana Pembangunan Masjid di Cakung Diduga Dilarikan Kontraktor, Warga Pilih Diam Tak Mau Ikut Campur

Dana pembangunan Masjid Al Barkah di Cakung diduga dilarikan oleh kontraktor. Warga geram sekaligus pasrah, tak mau campur tangan.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

5 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Tergusur Proyek, Pembangunan Masjid Baru di Cakung Kini Mangkrak

5 hari lalu

Tergusur Proyek, Pembangunan Masjid Baru di Cakung Kini Mangkrak

Uang pembangunan Masjid Al Barkah di Cakung Jakarta Timur diduga dibawa kabur kontraktor sebesar Rp 9,75 miliar.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

5 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya