Militer Myanmar Tuduh Aung San Suu Kyi Menerima Suap Berupa Emas

Kamis, 11 Maret 2021 18:15 WIB

Foto Min Aung Hlaing bersama Aung San Suu Kyi pada 2 Desember 2015. Aung Hlaing mengambil alih kepemimpinan militer pada 2011 ketika Myanmar tengah dalam masa transisi menuju negara demokrasi. Para diplomat di Yangon mengatakan bahwa dengan dimulainya masa jabatan pertama Suu Kyi pada 2016, Min Aung Hlaing berubah dari tentara pendiam menjadi politikus dan tokoh masyarakat. REUTERS/Soe Zeya Tun

TEMPO.CO, Jakarta - Tuduhan baru dialamatkan kepada Penasehat Negara Myanmar yang digulingkan junta militer, Aung San Suu Kyi. Dikutip dari kantor berita Reuters, Militer Myanmar menuduh Aung San Suu Kyi telah menerima suap senilai US$600 ribu serta emas batangan selama menjabat sebagai penasehat negara.

Terkait apa suap tersebut, Militer Myanmar belum mengungkapkannya. Namun, Militer Myanmar memastikan penyelidikan tengah berjalan untuk mengungkap fakta di baliknya.

"Informasi tersebut sudah kami verifikasi dan sekarang sejumlah orang sedang kami periksa," ujar juru bicara junta Militer Myanmar, Brigadir Jenderal Zaw Min Tun, Kamis, 11 Maret 2021.

Tuduhan tersebut bukan perkara hukum pertama yang menjerat Aung San Suu Kyi. Beberapa hari setelah Kudeta dimulai pada 1 Februari, Militer Myanmar memperkarakannya atas tuduhan melakukan impor alat telekomunikasi secara ilegal. Alat telekomunikasi yang dimaksud adalah walkie talkie yang ditemukan di rumah Aung San Suu Kyi saat ia diculik Militer Myanmar.

Zaw Min Tun melanjutkan, bukan hanya Aung San Suu Kyi yang bermasalah. Ia berkata, Presiden Win Myint dan tujuh menteri di administrasi Aung San Suu Kyi juga menerima suap atau melakukan tindak pidana korupsi. Salah satunya, kata ia, berkaitan dengan desakan kepada Komite Penyelenggara Pemilu untuk tidak menindaklanjuti laporan dari Militer Myanmar.

Tangkapan layar dari siaran televisi pemerintah Myanmar mulai 3 Februari 2021 menunjukkan Jenderal Min Aung Hlaing berbicara selama pertemuan. [MRTV / Handout melalui REUTERS]


Sebagaimana diketahui, kudeta Myanmar dipicu kekalahan Partai Persatuan Solidaritas dan Pembangunan (USDP) dari Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) pada pemilu tahun lalu. USDP sendiri adalah partai yang berafiliasi dengan Militer Myanmar.

Menurut Militer Myanmar, NLD telah bermain curang untuk mengalahkan USDP pada pemilu tahun lalu. Namun, klaim mereka, Komite Penyelenggara Pemilu tidak mau menindaklanjuti laporan mereka terkait dugaan kecurangan tersebut. Kesal, Militer Myanmar kemudian memutuskan untuk mengkudeta pemerintahan yang baru karena menganggapnya tidak sah.

Usai menggulingkan pemerintahan yang baru, yang dipimpin Aung San Suu Kyi, Militer Myanmar menerapkan status darurat nasional selama setahun. Selain itu, mereka menjanjikan pemilihan umum baru dengan klaim "mencarikan pemimpin yang sah untuk Myanmar". Hingga sekarang, kapan pemilu baru itu akan digelar belum pernah sekalipun disinggung oleh Militer Myanmar.

Sekarang, situasi di Myanmar kian panas. Warga dan aparat saling beradu. Puluhan orang tewas dalam unjuk rasa yang terjadi di berbagai kota. Selain itu, berbagai media dibredel dan lebih dari 1700 orang ditangkap karena melawan junta militer. Aung San Suu Kyi adalah salah satu dari 1700 orang itu dan posisi ia belum diketahui hingga sekarang.

Baca juga: Militer Myanmar Hapus Kelompok Pemberontak Rakhine dari Daftar Teroris

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

3 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

5 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

5 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

7 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

7 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

8 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

10 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

11 hari lalu

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.

Baca Selengkapnya

Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

16 hari lalu

Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

Menlu Thailand Parnpree Bahiddha-Nukara tiba di perbatasan dengan Myanmar untuk meninjau penanganan orang-orang yang melarikan diri dari pertempuran.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

17 hari lalu

Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

Thailand membuka menyatakan bisa menampung maksimal 100.000 orang warga Myanmar yang mengungsi.

Baca Selengkapnya