Pandemi Covid-19 di Amerika Latin Masih Tinggi
Reporter
Non Koresponden
Editor
Suci Sekarwati
Kamis, 11 Maret 2021 18:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Pan Amerika (PAHO) pada Rabu, 10 Maret 2021, memperingatkan kasus baru positif Covid-19 mengalami penurunan di wilayah Amerika Utara, namun di negara-negara Amerika Latin infeksi Covid-19 masih tinggi, khususnya Brazil.
“Kami sangat waswas dengan kondisi di Brazil. Wilayah-wilayah yang dulu terancam kena wabah Covid-19, sekarang sudah terinfeksi,” kata Direktur PAHO Carissa Etienne.
Baca juga: Setahun Pandemi Covid-19, Cek Seberapa Efektif Vaksinasi Menekan Kasus Covid-19
Menurut Etienne, kasus - kasus positif Covid-19 mengalami kenaikan di hampir seluruh negara bagian di Brazil. Negara bagian Amazon di Brazil telah menjadi wilayah paling parah oleh pandemi Covid-19.
Etienne menjelaskan varian baru Covid-19 yang ditemukan pada akhir tahun lalu telah memicu gelombang infeksi baru di Brazil. Kondisi ini telah membuat sistem perawatan kesehatan di Negeri Samba itu kewalahan. Supali medis terus kekurangan, termasuk oksigen.
Brazil telah menjadi negara tertinggi kedua dengan kasus positif Covid-19 atau setelah Amerika Serikat. Pada Selasa, 9 Maret 2021, ada 1.972 kematian akibat Covid-19 dalam tempo 24 jam.
Sedangkan di Amerika Serikat dan Kanada, angka kasus baru positif Covid-19 sudah mengalami penurunan. Sedangkan untuk wilayah Bahama, Saint Lucia dan Guadeloupe, angka infeksi virus corona di sana mengalami kenaikan. Begitu pula Paraguay, Uruguay dan Chile.
Sedangkan Peru dan Bolivia, akhirnya terlihat angka penurunan. Imunisasi vaksin virus corona sudah dimulai di negara-negara Amerika Latin. Ada sekitar 28,7 juta dosis vaksin virus corona yang dialokasi dalam tiga bulan ke depan bagi negara-negara di Amerika Latin melalui program COVAX yang salah satunya difasilitasi oleh WHO.
PAHO adalah organisasi kesehatan cabang WHO yang menaungi negara-negara di Benua Amerika. Organisasi itu telah membeli dari Serum Institute of India sebanyal 135 ribu dosis vaksin virus corona untuk Nicaragua dan 228 ribu untuk Bolivia agar kedua negara itu bisa mengatasi pandemi Covid-19.
Sumber: Reuters