Uni Eropa Membela Diri Soal Keputusannya Blokir Ekspor Vaksin COVID-19

Rabu, 10 Maret 2021 09:30 WIB

PM Charles Michel.[REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Dewan Eropa (bagian dari Uni Eropa), Charles Michel, membantah tuduhan nasionalisme vaksin COVID-19. Hal tersebut menyusul kritikan soal lambannya vaksinasi di sana, kurangnya pengiriman vaksin ke negara miskin, dan pemblokiran ekspor vaksin COVID-19 ke negara lain.

"Tanpa Uni Eropa, akan tidak mungkin untuk mengembangkan dan memproduksi vaksin COVID-19 kurang dari setahun. Selain itu, Uni Eropa juga sudah membantu negara-negara miskin mendapat vaksin COVID-19," ujar Michel, dikutip dari kantor berita Reuters, Selasa, 9 Maret 2021.

Michel melanjutkan pembelaannya dengan menyinggung pemblokiran ekspor 250 ribu dosis vaksin COVID-19. Pekan lalu, Uni Eropa mendukung usulan Italia memblokir ekspor vaksin COVID-19 AstraZeneca ke Australia. Menurut Eropa, AstraZeneca masih memiliki tanggung jawab untuk memenuhi kontrak soal suplai vaksin untuk negara-negara Eropa.

AstraZeneca, apabila mengacu pada kontrak, seharusnya mengirim 80 juta dosis vaksin COVID-19 ke negara-negara Eropa pada kuartal pertama. Namun, karena gangguan produksi dan rantai pasokan, mereka hanya bisa mengirim 40 juta dosis vaksin COVID-19.

Michel menjelaskan, keputusan Uni Eropa mendukung pemblokiran tersebut karena penting untuk memastikan perusahan vaksin COVID-19 memenuhi kontraknya. Di sisi lain, kata ia, hal itu juga untuk memastikan supali vaksin COVID-19 tidak dominan ke negara-negara maju.

Karyawan berjalan di dekat "envirotainer" berisi vaksin COVID-19 AstraZeneca saat tiba di Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Senin, 8 Maret 2021. Sebanyak 1,1 juta dosis vaksin COVID-19 AstraZeneca bagian awal dari batch pertama skema kerja sama global untuk vaksin dan imunisasi (GAVI) COVAX Facility tiba di Bio Farma yang selanjutnya akan diproses dan didistribusikan guna mempercepat target vaksinasi yang merata ke seluruh penduduk Indonesia. ANTARA FOTO/Novrian Arbi


"Tujuan kami adalah mencegah vaksin diekspor ke negara-negara maju ketika perusahaan vaksin itu sendiri belum memenuhi janjinya kepada kami," ujar Michel, menyindir AstraZeneca. Michel bahkan mengklaim Uni Eropa bakal menjadi pemimpin dalam hal produksi vaksin beberapa bulan ke depan.

"Kami memiliki perlengkapan terlengkap untuk memastikan produksi vaksin COVID-19 beradaptasi terhadap mutasi virus," ujar Michel sesumbar.

Ketika Uni Eropa memblokir pengiriman vaksin COVID-19, PM Australia Scott Morrison mengaku bisa memahaminya. Menurutnya, langkah tersebut didorong situasi pandemi di Italia yang lebih buruk dibanding Australia. Dengan situasi seperti itu, kata Morrison, siapapun akan berusaha untuk mengamankan stok vaksin COVID-19 yang ada.

Mengacu pada data dari Worldometer, angka kasus COVID-19 harian di Italia memang menanjak naik. Dari yang awalnya di kisaran 10-15 ribu per hari, naik hingga 20 ribu per bulan Maret. Adapun Italia tercatat memiliki 2,9 juta kasus dan 98 ribu kematian akibat COVID-19.

Kembali naiknya angka kasus tersebut diduga karena kampanye vaksinasi COVID-19 yang belum maksimal juga. Pekan lalu, negara-negara besar Eropa seperti Prancis dan Jerman baru bisa menyuntik 6 per 100 orang. Sebagai perbandingan, Inggris bisa melakukan vaksinasi 27 per 100 orang.

Baca juga: Uni Eropa Blokir Ekspor Vaksin COVID-19 AstraZeneca ke Australia

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

17 jam lalu

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

Luhut bicara soal kemungkinan diaspora memperoleh kewarganegaraan ganda. Negara mana saja yang sudah menerapkannya?

Baca Selengkapnya

5 Daftar Negara Tersantai di Dunia, Indonesia Peringkat 1

1 hari lalu

5 Daftar Negara Tersantai di Dunia, Indonesia Peringkat 1

Beberapa negara ini dijuluki negara tersantai di dunia. Hal ini dinilai berdasarkan tingkat kenyamanan hingga suhu udara. Ini daftarnya.

Baca Selengkapnya

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

2 hari lalu

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

Gejolak demo mahasiswa Pro-Palestina merembet ke Australia dan Prancis, apa yang terjadi?

Baca Selengkapnya

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

2 hari lalu

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

Kepolisian Australia mengkonfirmasi telah menembak mati seorang remaja laki-laki, 16 tahun, karena penikaman dan tindakan bisa dikategorikan terorisme

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

2 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

3 hari lalu

Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

Banyak bar dan pub di Kota Perth buka sampai tengah malam, ramai dikunjungi wisatawan dan warga lokal tapi tertib dan bebas asap rokok.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

3 hari lalu

Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

Salah satu warisan budaya Aborigin adalah pengetahuan tentang tanaman herbal dan penggunaannya dalam pengobatan tradisional.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

3 hari lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

4 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

4 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya