WHO Tidak Akan Mempublikasikan Laporan Awal Investigasi COVID-19 di Cina

Jumat, 5 Maret 2021 15:05 WIB

Orang-orang dengan pakaian pelindung berjalan di luar hotel tempat anggota tim Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang bertugas menyelidiki asal-usul pandemi virus corona (COVID-19) dikarantina, di Wuhan, provinsi Hubei, Cina 28 Januari 2021. [REUTERS / Thomas Peter]

TEMPO.CO, Jakarta - Tim investigator WHO yang menyelidiki asal usul virus COVID-19 di Cina berencana untuk tidak mempublikasikan laporan awal mereka. Hal tersebut menyusul ketegangan baru antara Amerika dan Cina soal keabsahan investigasi terkait. Di sisi lain, ada desakan dari komunitas peneliti untuk dilakukan investigasi lanjutan.

"Untuk laporan lengkapnya, akan datang dalam beberapa pekan ke depan," ujar juru bicara WHO, Tarik Jasarevic, dikutip dari kantor berita Al Jazeera, Jumat, 5 Maret 2021.

Tidak ada penjelasan lebih lanjut kenapa WHO memutuskan untuk tidak mempublikasikan laporan awal dan menanti laporan akhir saja.

Kamis kemarin, dalam sebuah surat terbuka, 26 peneliti mendesak adanya investigasi baru atau lanjutan terkait asal usul virus COVID-19. Menurut mereka, investigasi sebelumnya terlalu "dibatasi" oleh Cina sehingga tidak memungkinkan WHO untuk melakukan investigasi secara maksimal. Selain itu, 26 peneliti itu juga mempertanyakan independensi sejumlah peneliti asal Cina yang mendampingi tim.

Seperti diberitakan sebelumnya, Cina sempat menentang rencana investigasi virus COVID-19 di Wuhan yang menjadi lokasi awal pandemi. Sebeb, menurut mereka, rencana investigasi itu bernada politis. Belakangan, Cina mengizinkannya asalkan WHO menjadi pemimpin investigasi dan Cina dilibatkan.

Anggota Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang bertugas menyelidiki asal muasal virus corona atau COVID-19 mengunjungi pameran tentang Cina memerangi Covid-19 di Wuhan, provinsi Hubei, Cina, 30 Januari 2021. Anggota WHO menyelidiki asal-usul Covid-19 dengan mengunjungi sebuah rumah sakit yang pertama menangani pasien Covid-19. REUTERS/Thomas Peter

Ketika tim peneliti asal WHO sudah terbentuk pun, Cina tidak langsung memberi mereka izin masuk. Akses sempat tertahan selama beberapa pekan, termasuk menghitung karantina yang harus dijalani oleh tim investigasi. Selain itu, lokasi investigasi pun dibatasi oleh Cina. Alhasil, dari seharusnya satu bulan investigasi, hanya separuhnya yang efektif.

"Kami sampai pada satu kesimpulan bahwa tim gabungan penyelidik asal usul COVID-19 tidak memiliki mandat, independensi, dan akses yang dibutuhkan untuk melakukan investigasi secara luas dan maksimal. Hal itu baik untuk hipotesis pandemi terjadi secara natural atau karena kebocoran," ujar para peneliti dalam surat terbukanya.

Salah satu investigator WHO, Dominic Dwyer, Februari lalu menyatakan Cina memang membatasi sejumlah kases. Salah satunya adalah data mentah awal pandemi COVID-19. Otoritas Cina, kata ia, enggan memberikannya ke tim WHO di mana mempersulit investigasi yang ada.

Satu hal yang bisa dipastikan oleh tim investigator WHO dalam jumpa pers Februari lalu adalah virus COVID-19 tidak berasal dari kebocoran di laboratorium. Dugaan mereka, virus COVID-19 dibawa oleh hewan dari luar Cina yang telah menempuh perjalanan jauh.

Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, pada 12 Februari, menyatakan semua hipotesis terkait asal usul COVID-19 masih dipertahankan untuk kemungkinan investigasi lebih lanjut.

Baca juga: Tim WHO: Penyebaran Virus Corona di Wuhan Sudah Meluas Sejak Awal

ISTMAN MP | AL JAZEERA

Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

19 menit lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

18 jam lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

20 jam lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

1 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

1 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

1 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

2 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya