Tenaga Kesehatan Waswas Turki Longgarkan Aturan Covid-19

Rabu, 3 Maret 2021 08:00 WIB

Sukarelawan asal Turki, Goecen Muelayim dan Ural Hasan, menyiapkan makanan yang yang di bagikan pada lansia dan warga non muslim saat Ramadan di tengan pandemi virus corona atau COVID-19 di masjid Wuppertal, Jerman, 29 April 2020. Masjid Wuppertal berencana untuk mengirimkan 1.000 makanan sehari kepada warga yang membutuhkan. REUTERS/Wolfgang Rattay

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah restoran di Turki mulai buka kembali dan banyak murid sudah kembali ke bersekolah tatap muka pada Selasa, 2 Maret 2021. Keputusan Pemerintah Turki itu sayangnya menimbulkan kekhawatiran di kalangan tenaga kesehatan.

Langkah itu diambil setelah Pemerintah Turki mengumumkan pelonggaran aturan yang diberlakukan untuk menekan penyebaran Covid-19. Pada Senin sore, 1 Maret 2021, Presiden Turki Tayyip Erdogan mencabut lockdown yang diberlakukan saban akhir pekan.

Namun aturan ini hanya berlaku di kota-kota angka positif Covid-19-nya rendah atau medium. Menurut Erdogan, pihaknya melakukan normalisasi yang terkendali karena lockdown pada akhir pekan juga bisa lebih berisiko.

Sejumlah warga terlihat mengunjungi pasar di distrik Eminonu, Istanbul, Turki, saat wabah virus Corona masih terjadi. Reuters

Advertising
Advertising

Pada akhir tahun lalu, pemilik café dan restoran lebih mengutamakan pelayanan pesan antar. Sekarang ini, mereka mendorong agar bisa diizinkan lagi melayani pembeli yang ingin makan di tempat mengingat revenue mereka anjlok sampai 65 persen.

Baca juga: Erdogan Akan Buka Turki Secara Bertahap ke Kehidupan Normal Mulai 1 Maret

Para pemilik restoran dan café juga meminta agar diberi kelonggaran pembayaran utang, pajak dan mendapat bantuan sosial

“Kami selama ini (sebelum pandemic Covid-19) bisa melayani 4 ribu – 5 ribu orang per minggu, namun sekarang kami hanya bisa melayani 500 orang,” kata Yusuf Kaptanoglu, pemilik sebuah restoran di Kota Istanbul, Turki.

Dia mengatakan pengusaha sepertinya tidak mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah, termasuk pinjaman.

Di Turki, angka positif Covid-19 masih naik, di mana pada Senin, 1 Maret 2021 ada 9.891 kasus infeksi virus corona. Jumlah itu naik dibanding sehari sebelumnya sebanyak 8.424 kasus. Sedangkan pada akhir Januari 2021, ada sekitar 6 ribu kasus positif Covid-19.

“Jumlah penularan virus corona masih naik. Kami belum melihat kondisi bisa kembali ke kehidupan normal,” kata Asosiasi Tenaga Kesehatan Turki. Dalam akun Twitternya, Asosiasi Tenaga Kesehatan Turki menekankan kepentingan tidak harus didahulukan dari pada kehidupan manusia dan ilmu pengetahuan.

Sumber: Reuters

Berita terkait

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

6 jam lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

15 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

21 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

1 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

1 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

1 hari lalu

Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

Jendela wine diperkenalkan pada 1600-an, pada saat wabah bubonic menyebar ke seluruh Florence. Kembali populer saat pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

1 hari lalu

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

Imbas situasi kemanusiaan di Palestina yang memburuk, Turki menghentikan perdagangan dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya