Tekan Oposisi, Sistem Elektoral Hong Kong Akan Dibuat Pro Patriot Cina

Selasa, 2 Maret 2021 16:14 WIB

Para pengunjuk rasa pro-demokrasi meniru salam tiga jari dari film "The Hunger Games", saat unjuk rasa di distrik perbelanjaan Mong Kok di Hong Kong, 27 November 2014. Salam ini juga digunakan para pendemo pro-demokrasi di Hong Kong. REUTERS/Bobby Yip

TEMPO.CO, jakarta - Parlemen Cina dikabarkan akan mengumumkan sistem elektoral baru untuk Hong Kong pada pekan ini. Dikutip dari kantor berita Reuters, sistem elektoral yang baru akan semakin memanaskan situasi politik di Hong Kong karena akan membatasi secara ketat siapa yang bisa mengisi pos pemerintahan dan tidak.

"Perubahan ini akan menggoncang kepentingan politik lokal," ujar salah seorang sumber di pemerintahan, Selasa, 2 Maret 2021.

Jika tidak ada halangan, Parlemen Cina akan mengumumkan perubahan itu di acara Kongres Nasional Rakyat yang berlangsung pada Jumat nanti. Selama ini, acara tahunan itu selalu digunakan oleh Parlemen Cina untuk mengesahkan kebijakan-kebijakan yang pro mereka, termasuk UU Keamanan Nasional Hong Kong.

Pejabat senior Cina, Xia Baolong, pekan lalu sudah melempar sinyal kira-kira seperti apa sistem elektoral yang baru. Ia berkata, hanya mereka yang "Patriot" yang bisa mengisi pos/ lembaga pemerintahan di Hong Kong.

"Patriot" adalah istilah yang selama ini digunakan Cina untuk menggambarkan mereka yang loyal terhadap pemerintahan. Dengan mengatakan hanya "Patriot" yang bisa mengisi pos pemerintahan di Hong Kong, maka bisa diprediksi Cina akan mengusir seluruh oposisi dari pos pemerintahan.

"Sistem elektoral di Hong Kong harus menyesuaikan dengan situasi di sana serta menutup pintu dari mereka yang Non-Patriot, agitator anti-Cina yang akan membawa kehancuran ke kota itu," ujar Xia Baolong, menyindir kelompok pro-demokrasi yang demonstrasinya kerap berujung kerusuhan.

Xia Baolong tidak menjelaskan secara spesifik bagaimana "Non-Patriot" akan disingkirkan. Sementara itu, seorang sumber di pemerintahan mengatakan perubahan sistem elektoral akan meliputi sistem pemilihan legislatif itu sendiri dan komposisi panitia penyelenggara pemilu.

Pengunjuk rasa anti UU Keamanan Nasional Hong Kong berdemo pada hari peringatan penyerahan Hong Kong dari Inggris ke Cina, 1 Juli 2020. Ketika ribuan demonstran berkumpul di pusat kota untuk berdemonstrasi tahunan yang menandai hari peringatan penyerahan bekas jajahan Inggris ke Cina di 1997, polisi anti huru hara menggunakan semprotan merica untuk melakukan penangkapan, sementara toko-toko dan satu stasiun metro tutup. [REUTERS / Tyrone Siu]


Kelompok oposisi dengan cepat menyatakan akan menolak rencana tersebut jika terealisasi. Menurut mereka, hal itu akan menghancurkan segala harapan demokrasi di Hong Kong.

"Konsep yang disampaikan Xia Baolong pada dasarnya adalah Partai Komunis akan menguasai Hong Kong dan hanya loyalisnya yang akan memiliki posisi di pemerintahan. Jadi, bukan lagi rakyat yang memilih pemerintahan," ujar mantan anggota Parlemen Hong Kong, Lee Cheuk-yan.

Uniknya, beberapa figur pro-Beijing pun menganggap Cina agak kelewatan jika sampai mengubah sistem elektoral. Mereka khawatir apa yang dilakukan Pemerintah Cina pada akhirnya malah menghancurkan Hong Kong.

"Jangan bertindak terlalu jauh dan malah membunuh 'pasien' di sini. Kelompok oposisi sudah berhasil dinetralisir, jadi sebenarnya kita sudah bisa masuk dengan mulus," ujar politisi Pro-Beiojing, Shiu Sin-por, berbicara soal situasi Hong Kong.

Kantor perwakilan Cina di Hong Kong maupun Macau enggan mengomentari kabar yang beredar. Adapun Pemerintah Hong Kong, secara terpisah, menyatakan hal yang mereka harapkan adalah perbaikan sistem elektoral.

Baca juga: Kabur dari Tindakan Represif, Hampir 5.000 Warga Hong Kong Ajukan Visa Inggris

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

9 jam lalu

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

Jonatan Christie menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang memetik poin saat kalah lawan Cina 1-3 di final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

9 jam lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

Indonesia harus mengakui keunggulan Cina dengan agregat skor 1-3 dalam partai final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

10 jam lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

Jonatan Christie mampu menyudahi perlawanan sengit Li Shi Feng dalam duel tiga game di laga ketiga final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

10 jam lalu

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

Fajar / Rian mengungkapkan keunggulan lawan yang membuat mereka kalah di pertandingan final Piala Thomas 2024, Minggu, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Destinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024

11 jam lalu

Destinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024

Salah satu destinasi wisata utama untuk dikunjungi adalah Pasar Malam Chengdu.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

11 jam lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

Fajar / Rian gagal menyamakan kedudukan untuk Indonesia usai dikalahkan pasangan Cina Liang / Wang pada final Piala Thomas 2024 lewat tiga game.

Baca Selengkapnya

Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

12 jam lalu

Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Anthony Sinisuka Ginting mengungkapkan penyebab kekalahannya atas Shi Yu Qi di final Piala Thomas 2024 saat Indonesia menghadapi Cina.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Dibungkam Shi Yu Qi, Indonesia Teringgal 0-1 dari Cina

13 jam lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Dibungkam Shi Yu Qi, Indonesia Teringgal 0-1 dari Cina

Anthony Sinisuka Ginting tak mampu berbuat banyak dalam laga perdana final Piala Thomas 2024 melawan tunggal pertama Cina, Shi Yu Qi.

Baca Selengkapnya

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

18 jam lalu

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

Simak susunan pemain untuk laga final Piala Thomas 2024 antara Cina vs Indonesia yang akan digelar hari ini, Migggu, mulai 17.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

19 jam lalu

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

Ester Nurumi Tri Wardoyo yang turun di partai ketiga kalah melawan He Bing Jiao sehingga Cina yang jadi juara PIala Uber 2024.

Baca Selengkapnya