Amerika Dikabarkan Akan Beri Rusia Sanksi Terkait Alexei Navalny Selasa Ini

Selasa, 2 Maret 2021 14:07 WIB

Gestur pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny saat pengumuman putusan pengadilan di Moskow, Rusia pada 2 Februari 2021. Pengadilan Moskow menghukum Alexei Navalny dengan penjara 3,5 tahun. Press Service of Simonovsky District Court/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Administrasi Presiden Amerika Joe Biden dikabarkan akan memberikan sanksi terhadap Rusia terkait Alexei Navalny pada Selasa ini, 2 Maret 2021. Hal tersebut diungkapkan oleh dua pejabat di pemerintahan Joe Biden yang familiar akan rencana tersebut.

Jika benar Amerika akan memberikan sanksi terhadap Rusia, hal itu akan membedakan administrasi Joe Biden dengan pendahulunya, Donald Trump. Ketika Alexei Navalny nyaris tewas diracun tahun lalu, Donald Trump tidak mengambil langkah tegas apapun untuk menghukum Rusia atas apa yang terjadi.

Dikutip dari kantor berita Al Jazeera, kedua sumber menyatakan sanksi akan secara spesifik menyasar pihak-pihak yang dianggap Amerika terlibat upaya pembunuhan Alexei Navalny. Mereka enggan menyebutkan siapa saja figur yang diincar Amerika.

Meski enggan menyebutkan figur incaran Amerika, kedua sumber menyampaikan bahwa sanksi akan mengacu pada dua keputusan eksekutif. Keduanya adalah keputusan 13661 yang diterbitkan saat Rusia menginvasi Krimea dan keputusan 13382 yang terbit tahun 2005 untuk mencegah produksi senjata pemusnah massal oleh Rusia.

Apabila mengacu pada dua keputusan itu, maka Amerika akan memberikan sanksi yang bersifat finansial dan personal. Hal itu mulai dari membekukan aset target sanksi di Amerika hingga melarang perusahaan apapun di Amerika untuk berbisnis dengan target sanksi. Adapun sejumlah pengecualian akan diberikan untuk hal-hal esensial.

"Administrasi Joe Biden menyiapkan berbagai bentuk hukuman," ujar salah satu sumber.

Departemen Luar Negeri Amerika belum berkomentar hingga berita ini ditulis. Sementara itu, investigator PBB menyebut upaya pembunuhan Alexei Navalny mirip dengan pola-pola yang dipakai Rusia selama ini untuk menyingkirkan penghalangnya. Presiden Joe Biden, Januari lalu, bahkan menyebut upaya pembunuhan Alexei Navalny bernada politis.

Diberitakan sebelumnya, Alexei Navalny saat ini berstatus terpidana atas kasus pelanggaran penangguhan hukuman. Di pengadilan tingkat pertama, majelis hakim memvonisnya 3,5 tahun penjara. Navalny kemudian mengajukan banding yang sayangnya gagal walaupun lama hukumannya dipangkas menjadi enam pekan saja.

Pemidanaan Navalny dianggap berbagai pihak sebagai upaya Pemerintah Rusia untuk membungkamnya. Selama ini, Navalny memang tidak pernah menutupi niatannya untuk membongkar korupsi rezim Presiden Rusia Vladimir Putin dan kemudian mencalonkan diri sebagai pemimpin yang baru.

Hal itu membuat rezim Putin memandang Alexei Navalny sebagai sosok berbahaya. Tahun lalu, sebuah operasi pembunuhan dilancarkan kepadanya yang diduga kuat atas permintaan Putin. Untuk membunuh Navalny tanpa jejak, tim eksekutor menggunakan racun syaraf Novichok. Beruntung, Navalny berhasil bertahan hidup walau kemudian ditangkap oleh aparat.

Baca juga: Keberadaan Alexei Navalny Tak Diketahui Usai Dipindahkan dari Penjara

ISTMAN MP | AL JAZEERA


Berita terkait

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

13 jam lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

1 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

2 hari lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

2 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

3 hari lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

3 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

4 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

5 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

5 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya