Dukung Rakyat Myanmar, Veronica Koman: Militerisme Bisa Menular
Reporter
Non Koresponden
Editor
Ahmad Faiz Ibnu Sani
Senin, 1 Maret 2021 08:08 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM), Veronica Koman, mengatakan rakyat Indonesia tidak bisa diam saja melihat kudeta militer yang terjadi di Myanmar. Menurut dia, hal sama bisa terjadi di Indonesia.
Veronica menjelaskan apa yang terjadi di negara lain, apalagi masih berada dalam regional yang sama, bisa sangat berpengaruh. Ia mencontohkan gelombang unjuk rasa di dunia Arab atau Arab Spring bisa menular dan terjadi di banyak negara.
"Revolusi saja bisa menular kenapa militerisme tidak," ucap Veronica dalam aksi solidaritas Milk Tea Alliance Indonesia, Ahad, 28 Februari 2021.
Terlebih, menurut Veronica, militerisme di Indonesia makin parah. Militer sudah bisa masuk ke urusan-urusan sipil. "Sebetulnya sama, cuma di Indonesia gak seterang kudeta di Myanmar," katanya.
Kondisi di Myanmar pascakudeta militer 1 Februari 2021 tak kunjung mereda. Dalam unjuk rasa Ahad kemarin, belasan orang dilaporkan tewas saat polisi membubarkan demonstrasi. Hal ini menjadikan demonstrasi kemarin menjadi yang paling berdarah dalam tiga pekan terakhir.
Veronica mengajak rakyat Indonesia untuk menekan pemerintah agar makin kencang bersuara dalam membantu menyelesaikan masalah di Myanmar. Pasalnya di komunitas internasional dikenal sesuatu yang disebut ASEAN way yang banyak dikritik orang.
"ASEAN way itu artinya diem-diem aja saling mendukung ketidakdemokrasian masing-masing. Jadi harus rakyat yang bersuara menekan pemerintah kita," tutur Veronica Koman.
Baca juga: Myanmar Berdarah: Tujuh Demonstran Dilaporkan Tewas