TEMPO.CO, Jakarta - Keberadaan aktivis anti-korupsi dan kritikus anti-pemerintah Rusia, Alexei Navalny, mendadak misterius. Para kuasa hukum dan koleganya tak mengetahui di mana ia berada. Gara-garanya, ia dipindahkan dari Penjara Moskow secara dadakan.
"Mereka tidak memberi tahu kami ke mana ia dipindahkan. Bisa saja ia dipindahkan ke lembaga permasyarakatan rakyat lainnya," ujar pengacara Alexei Navalny, Olga Mikhailova, dikutip dari Channel News Asia, Kamis, 25 Februari 2021.
Tangan kanan Navalny, Leonid Volkov, menyatakan hal senada. Sekaranga, kata ia, keluarga Navalny panik dan khawatir terjadi apa-apa kepadanya.
Sebagaimana dikberitakan sebelumnya, Alexei Navalny saat ini berstatus terpidana atas kasus pelanggaran penangguhan hukuman. Di pengadilan tingkat pertama, majelis hakim memvonisnya 3,5 tahun penjara. Navalny kemudian mengajukan banding yang sayangnya gagal walaupun lama hukumannya dipangkas menjadi enam pekan saja.
Pemidanaan Navalny dianggap berbagai pihak sebagai upaya Pemerintah Rusia untuk membungkamnya. Selama ini, Navalny memang tidak pernah menutupi niatannya untuk membongkar korupsi rezim Presiden Rusia Vladimir Putin dan kemudian mencalonkan diri sebagai pemimpin yang baru.
Hal itu membuat rezim Putin memandang Alexei Navalny sebagai sosok berbahaya. Tahun lalu, sebuah operasi pembunuhan dilancarkan kepadanya yang diduga kuat atas permintaan Putin. Untuk membunuh Navalny tanpa jejak, tim eksekutor menggunakan racun syaraf Novichok. Beruntung, Navalny berhasil bertahan hidup walau kemudian ditangkap oleh aparat.
Navalny tidak sendirian dalam menjadi tahanan. Aparat Rusia juga menangkap banyak pendukungnya. Total, sudah ada 10 ribu orang ditahan Kepolisian Rusia karena keterkaitan dengan Alexei Navalny.