Pembuat Roti Prancis Mau Baguette Masuk Warisan Budaya UNESCO

Senin, 22 Februari 2021 08:00 WIB

Pembuat roti Prancis, Mickael Reydellet, mengenakan masker pelindung wajah, berpose dengan baguette yang baru dipanggang di toko roti "La Parisienne" di Paris, Prancis, 17 Februari 2021. [REUTERS / Sarah Meyssonnier]

TEMPO.CO, Jakarta - Baguette, yang telah menjadi simbol khas Prancis seperti Menara Eiffel, akan masuk nominasi daftar warisan budaya UNESCO.

Pembuat roti Prancis mengatakan membeli roti baguette tradisional dari toko kecil setempat telah menjadi ritual dalam kehidupan sehari-hari Prancis selama puluhan tahun. Namun, ritual ini meredup seiring baguette yang diproduksi pabrik-pabrik roti besar.

"Tidak ada satu rahasia pun untuk membuat baguette tradisional yang enak," kata Mickael Reydellet, pemilik delapan toko roti, dikutip dari Reuters, 21 Februari 2021.

"Butuh waktu, savoir-faire, cara memanggang yang benar, tepung yang bagus tanpa zat aditif," kata Reydellet.

Confederation of French Bakers telah mengajukan permohonan agar baguette ditambahkan ke daftar harta tak berwujud PBB.

Advertising
Advertising

Tetapi baguette menghadapi dua saingan dari Prancis lain: Atap berlapis seng Paris dan festival anggur Biou d'Arbois di wilayah Jura. Menteri Kebudayaan Prancis akan memberikan rekomendasinya kepada presiden pada bulan Maret.

Roti baguettes khas Prancis. Sumber: Getty Images/mirror.co.uk

Pembuat roti mengatakan daftar UNESCO akan melindungi pengetahuan yang telah diturunkan dari generasi ke generasi dan melindungi baguette dari peniru di seluruh dunia.

Penanda "warisan non-benda" UNESCO dimaksudkan untuk mengenali tradisi lisan, seni pertunjukan, praktik sosial, ritual dan metode pengerjaan tradisional, telah memasukkan metode kuno membuat roti pipih di Iran dan Kazakhstan.

Ada pula pengakuan UNESCO untuk tradisi pembuatan di balik 1.500 atau lebih bir yang diseduh di Belgia, demikian pula seni memutar pizza di Neapolitan.

Keputusan pemerintah Prancis tahun 1993 menyatakan bahwa baguette "tradisional" harus dibuat dari tidak lebih dari empat bahan klasik. Fermentasi adonan harus bertahan 15 hingga 20 jam dalam suhu antara 4 hingga 6 derajat Celcius.

Baca juga: Eric Kayser Pamer Kebolehan Membuat Baguette

Boulangeries (pembuat roti) Prancis telah terpukul keras oleh pembatasan Covid-19 selama setahun terakhir.

"Gelar ini akan menghibur pembuat roti dan mendorong generasi berikutnya," kata Reydellet.

Sekitar 6 juta baguette dijual setiap hari di Prancis. Tetapi Dominique Anract, presiden federasi pembuat roti mengatakan kebiasaan budaya itu terancam, dengan sekitar 30.000 toko roti tutup sejak 1950-an saat supermarket mengambil alih.

"Tugas pertama yang kita minta dari seorang anak adalah pergi membeli baguette dari toko roti, dan kita berhutang pada diri kita sendiri untuk melindungi kebiasaan ini," kata Anract.

REUTERS

Berita terkait

Emmanuel Macron Mengutuk Unjuk Rasa Mahasiswa Pro-Palestian yang Menutup Paksa Gerbang Kampus

36 menit lalu

Emmanuel Macron Mengutuk Unjuk Rasa Mahasiswa Pro-Palestian yang Menutup Paksa Gerbang Kampus

Emmanuel Macron mengutuk blokade oleh demonstran pro-Palesitna yang menutup pintu-pintu gerbang masuk ke universitas.

Baca Selengkapnya

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

2 hari lalu

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

Kepala UNESCO menyerukan penghargaan atas keberanian jurnalis Palestina menghadapi kondisi 'sulit dan berbahaya' di Gaza.

Baca Selengkapnya

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

3 hari lalu

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

3 hari lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Program Pra Kerja Raih Penghargaan Wenhui Award dari UNESCO

3 hari lalu

Program Pra Kerja Raih Penghargaan Wenhui Award dari UNESCO

Program Pra Kerja meraih penghargaan dari UNESCO atas kontribusinya dalam inovasi pendidikan di kawasan Asia-Pasifik.

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

4 hari lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

10 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

11 hari lalu

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

Kamis ini, yang merupakan hari libur di Italia, pengunjung Venesia diharuskan membeli tiket masuk seharga Rp87 ribu. Tidak berlaku untuk tamu hotel.

Baca Selengkapnya

10 Geopark di Indonesia yang Masuk Jejaring UNESCO, Geopark Kebumen Menyusul?

11 hari lalu

10 Geopark di Indonesia yang Masuk Jejaring UNESCO, Geopark Kebumen Menyusul?

Indonesia berpotensi menambah daftar geopark yang masuk jejaring UNESCO

Baca Selengkapnya

Hari Buku Sedunia Diperingati Setiap 23 April, Apa Saja Hari Penting Tentang Buku dan Literasi?

13 hari lalu

Hari Buku Sedunia Diperingati Setiap 23 April, Apa Saja Hari Penting Tentang Buku dan Literasi?

Ada sejumlah hati penting tentang buku dan literasi. Di tingkat internasional, ada hari buku sedunia setiap 23 April

Baca Selengkapnya