Thaksin Menyampaikan Pidato ke Ribuan Pendukungnya

Reporter

Editor

Minggu, 2 November 2008 11:48 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra telah menyampaikan pidato emosional melalui telepon kepada ribuan pendukungnya yang berunjuk rasa di Bangkok.

Unjuk rasa itu ditujukan untuk mendemonstrasikan bertahannya popularitas Thaksin, yang telah hidup di pengasingan sejak Agustus setelah putusan pengadilan.

Dia dihukum secara in absentia karena melanggar aturan konflik kepentingan.

Thaksin menuduh lawan-lawannya menghancurkan demokrasi untuk menjungkalkan dirinya.

Unjuk rasa Sabtu yang teroganisir itu menunjukkan kekuatan kubu Thaksin, yang mengingatkan kepada kampanye cerdik yang membantu memenangkan mantan perdana menteri itu dalam tiga pemilihan umum berturut-turut.

Tujuannya, kata penyelenggara, adalah untuk menunjukkan dukungan populer bagi pemerintah yang terinspirasi Thaksin, pada saat mereka di bawah tekanan untuk turun dari gerakan protes Aliansi Rakyat untuk Demokrasi yang telah menduduki kantor Perdana Menteri sejak Agustus.

Unjuk rasa itu dihadiri lautan massa berbaju merah, untuk membedakan mereka dari penentang berbaju kuning. Banyak di antara mereka yang telah melakukan perjalanan jauh untuk berunjuk rasa dari utara dan timur laut, di mana pemerintah memiliki pendukung kuat, namun banyak juga dari Bangkok .

Di puncak unjuk rasa malam itu, muncul kejutan ketika Thaksin berbicara kepada massa melalui saluran telepon dari Inggris, tempat di mana ia tinggal sejak Agustus.

"Saya ingin kembali tapi tidak bisa, walaupun saya rindu anda semua," kata politikus dalam pengasingan yang menghadapi dua tahun hukuman penjara di Thailand.

"Jika kita tidak dapat menegakkan demokrasi dan menyelamatkan negara dari kediktatoran, kesempatan negara kita kembali menjadi negara yang damai kecil."

Dua tahun setelah tersingkir oleh pemerintahan militer, Thaksin masih menjadi daya tarik bagi partainya. Banyak peserta unjuk rasa yang menangis saat dia mengatakan lawan-lawannya telah merusak demokrasi dan merobek-robek kebijakannya, hanya untuk menyingkirkannya.

Ini menunjukkan kekuatan pengikutnya, setelah dua bulan PAD memonopoli perhatian media di ibukota.

Massa yang jauh lebih besar dibandingkan yang diatur PAD menimbulkan kekhawatiran bahwa negara itu akan terbelah ke dalam perang sipil jika ada kup militer lain.

BBC/Erwin

Berita terkait

Mahkamah Agung Thailand Hapuskan Hukuman Yingluck Shinawatra

56 hari lalu

Mahkamah Agung Thailand Hapuskan Hukuman Yingluck Shinawatra

Yingluck Shinawatra dibebaskan dari dakwaan pada kasus yang terjadi saat dia menjabat sebagai perdana menteri pada 2013.

Baca Selengkapnya

Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra Hadapi Dakwaan Penghinaan Kerajaan

20 Februari 2024

Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra Hadapi Dakwaan Penghinaan Kerajaan

Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra hadapi kasus lese majeste atau penghinaan terhadap kerajaan terkait dengan komentarnya di Seoul pada Mei 2015.

Baca Selengkapnya

Thaksin Shinawatra Resmi Bebas

18 Februari 2024

Thaksin Shinawatra Resmi Bebas

Mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra pada Minggu, 18 Februari 2024, resmi menghidup udara bebas

Baca Selengkapnya

Mengenal Eks-PM Thailand Thaksin Shinawatra yang Dibenci tapi juga Dicintai

18 Februari 2024

Mengenal Eks-PM Thailand Thaksin Shinawatra yang Dibenci tapi juga Dicintai

Miliarder Thailand, mantan PM Thaksin Shinawatra, dibebaskan, menikmati kebebasan setelah hampir 16 tahun lalu lari untuk menghindari penjara.

Baca Selengkapnya

Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra Dijadwalkan Bebas Hari Ini

18 Februari 2024

Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra Dijadwalkan Bebas Hari Ini

Meskipun diberikan pembebasan bersyarat, eks PM Thailand Thaksin Shinawatra bisa menghadapi masalah hukum atas tuduhan menghina monarki pada 2015.

Baca Selengkapnya

Raja Malaysia Pertimbangkan Pengampunan terhadap Mantan PM Najib Razak

10 Januari 2024

Raja Malaysia Pertimbangkan Pengampunan terhadap Mantan PM Najib Razak

Dewan Pengampunan Malaysia, yang dipimpin oleh raja, akan segera menentukan apakah akan memberikan pengampunan kerajaan kepada mantan PM Najib Razak

Baca Selengkapnya

Thaksin Shinawatra Bisa Bebas Februari Tahun Depan

18 September 2023

Thaksin Shinawatra Bisa Bebas Februari Tahun Depan

Raja Maha Vajiralongkorn meringankan hukuman delapan tahun menjadi satu tahun, namun Thaksin bisa dibebaskan lebih cepat.

Baca Selengkapnya

Raja Thailand Pangkas Hukuman Penjara Eks PM Thaksin Shinawatra

2 September 2023

Raja Thailand Pangkas Hukuman Penjara Eks PM Thaksin Shinawatra

Raja Thailand meringankan hukuman delapan tahun penjara mantan perdana menteri Thaksin Shinawatra menjadi satu tahun.

Baca Selengkapnya

Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra Siapkan Permohonan Pengampunan Kerajaan

30 Agustus 2023

Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra Siapkan Permohonan Pengampunan Kerajaan

Mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra sedang mempersiapkan dokumentasi untuk merancang permintaan pengampunan kerajaan.

Baca Selengkapnya

PM Thailand Srettha Thavisin Bertemu Prayuth Chan-ocha, Bahas Solusi Atasi Perpecahan

24 Agustus 2023

PM Thailand Srettha Thavisin Bertemu Prayuth Chan-ocha, Bahas Solusi Atasi Perpecahan

Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin membahas cara mengatasi perpecahan politik dengan pendahulunya Prayuth Chan-ocha, arsitek kudeta 2014 terhadap pemerintahan terakhir Partai Pheu Thai.

Baca Selengkapnya