Junta Militer Tahan 500 Orang Sepanjang Kudeta Myanmar

Kamis, 18 Februari 2021 17:45 WIB

Demonstran memprotes kudeta militer di Yangon, Myanmar, 17 Februari 2021.[REUTERS/Stringer]

TEMPO.CO, Jakarta - Penangkapan aktivis meningkat seiring dengan memanasnya suhu politik di Myanmar. Dikutip dari kantor berita Al Jazeera, junta militer Myanmar telah menangkap kurang lebih 500 orang sepanjang kudeta berlangsung. Dari angka tersebut, kurang lebih 495 di antaranya telah ditetapkan sebagai tersangka menurut laporan Asosiasi Bantuan Hukum untuk Tahanan Politik (AAPP).

"Sebanyak tiga di antara mereka telah divonis penjara. Dua dihukum penjara dua tahun dan sisanya tiga bulan penjara. Sisanya masih mendekam di tahanan, menunggu pengadilan," ujar AAPP dalam keterangan persnya, Rabu, 17 Februari 2021.

Ada figur-figur politik di antara mereka yang telah ditahan. Salah satunya adalah Penasehat Negara Aung San Suu Kyi. Junta militer Myanmar menangkapnya pada 1 Februari 2021 lalu ketika kudeta dimulai untuk pertama kalinya. Belakangan, diungkapkan bahwa Suu Kyi telah ditetapkan sebagai tersangka untuk dua perkara yaitu impor ilegal walkie talkie dan pelanggaran regulasi bencana alam.

Selain Suu Kyi, junta militer Myanmar juga menangkap Presiden Win Myint dan beberapa pejabat panitia penyelenggara pemilu tahun lalu. Seperti diberitakan sebelumnya, kudeta Myanmar dipicu keyakinan junta militer bahwa partai yang mengusung Aung San Suu Kyi, Liga Nasional untuk Demokrasi, telah bermain curang di pemilu tahun lalu.



Perkembangan terbaru, sebanyak delapan pegawai negeri dari ratusan orang yang ditangkap junta militer telah disidangkan oleh Pengadilan Myanmar. Mereka dianggap telah melanggar hukum ketika ikut dalam unjuk rasa Gerakan Pemberontakan Sipil. Mereka terancam dihukum penjara dua tahun.

Belum diketahui apakah data AAPP telah mengikutkan enam selebritas yang tengah diincar oleh junta militer Myanmar. Menurut kabar yang beredar, mereka akan diperkarakan karena memprovokasi rakyat untuk menggelar kampanye. Atas tindakan itu, yang melumpuhkan aktivitas ekonomi, mereka bisa dihukum penjara dua tahun.

Secara terpisah, situs lembaga bantuan hukum Myanmar juga melaporkan 40 pengacara mereka terancam dipersekusi oleh junta militer. Mereka juga diincar untuk hal yang sama, ikut serta dalam demonstrasi Gerakan Pemberontakan Sipil.

Per berita ini ditulis, komunitas yang tergabung dalam Gerakan Pemberontakan Sipil memang kian banyak. Tak hanya dokter dan guru, insinyur, pengacara, hingga hacker pun turut serta dalam unjuk rasa menentang kudeta Myanmar. Bahkan, kelompok hacker menyuarakan protesnya dengan meretas situs-situs milik pemerintah.

"Kami bertarung untuk keadilan di Myanmar," ujar kelompok yang menamainya Myanmar Hackers, dikutip dari kantor berita Al Jazeera. Mereka telah meretas situs Bank Sentral, Militer Myanmar, stasiun televisi MRTV, dan Badan Administrasi Obat-obatan serta Makanan.

Baca juga: Kepolisian Myanmar Mau Tangkap 6 Selebriti yang Dukung Protes Kudeta Militer

ISTMAN MP | AL JAZEERA




Berita terkait

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

2 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

4 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

8 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

10 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

11 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

13 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

13 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

14 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

16 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

17 hari lalu

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.

Baca Selengkapnya