Kapal Amerika Melaut Di Dekat Pulau yang Diklaim Cina di Laut Cina Selatan

Rabu, 17 Februari 2021 17:45 WIB

Kapal tempur USS Ronald Reagan dan kapal pertahanan Jepang JS Izumo, sedang beroperasi di Laut Cina Selatan. Sumber: JMSDF/US Navy/Handout via Reuters/aljazeera.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kapal Perang Amerika, USS Russell, melintasi pulau di Laut Cina Selatan yang diklaim Cina sebagai miliknya, Spratly. Hal itu menandakan manuver terbaru Amerika di kawasan Indo-Pasifik atau Laut Cina Selatan dalam upayanya untuk menegaskan kebebasan navigasi di sana.

Angkatan Laut Amerika, dalam keterangannya, menyatakan operasi di dekat Spratley legal secara hukum internasional. Oleh karenanya, mereka tidak ragu untuk melakukan operasi navigasi di sana.

"Kami hanya menggunakan hak dan kebebasan navigasi kami di Kepulauan Spratly, konsisten dengan hukum internasional," ujar Angakatan Laut Amerika, dikutip dari Channel News Asia, Rabu, 17 Februari 2021.

Ini bukan pertama kalinya kapal perang Amerika melintas di wilayah perairan yang diklaim oleh Cina. Beberapa pekan lalu, hal serupa dilakukan Amerika di dekat Kepulauan Paracel di mana Cina membangun pulau buatan yang dipersenjatai dengan alutsista.

Selain itu, tahun ini, Amerika juga beberapa kali menggelar latihan militer bersama di Luat Cina Selatan. Hal itu sejalan dengan sikap Presiden Amerika Joe Biden yang ingin menantang klaim Cina atas Laut Cina Selatan.

Cina, sejauh berita ini ditulis, belum memberikan respon apapun terhadap aksi Amerika.

Berbagai pihak menyakini situasi Laut Cina Selatan akan kian panas antara Amerika, Cina, dan negara-negara yang wilayah perairannya yang diklaim negeri tirai bambu itu. Apalagi, Cina sudah memberlakukan aturan baru, tembak di tempat untuk kapal-kapal yang masuk wilayah perairan Cina.

Baca juga: Joe Biden Sebut Pentagon Siapkan Strategi untuk Hadapi Cina

ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA

Berita terkait

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

6 jam lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

7 jam lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

11 jam lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

13 jam lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

23 jam lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

1 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

1 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

1 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Di Beijing, Blinken Sampaikan Kekhawatiran AS tentang Dukungan Cina terhadap Rusia

2 hari lalu

Di Beijing, Blinken Sampaikan Kekhawatiran AS tentang Dukungan Cina terhadap Rusia

Menlu AS, Antony Blinken, bertemu dengan timpalannya dari Cina, Wang Yi, untuk membicarakan banyak hal, termasuk hubungan Cina-Rusia.

Baca Selengkapnya