Israel Sinyalkan Tak Dukung Joe Biden Soal Perjanjian Nuklir Iran

Selasa, 16 Februari 2021 20:30 WIB

Presiden AS Joe Biden berbicara tentang rencana pemerintahannya untuk memperkuat manufaktur Amerika selama penampilan singkat di South Court Auditorium di Gedung Putih di Washington, AS, 25 Januari 2021. [REUTERS / Kevin Lamarque]

TEMPO.CO, Jakarta - Israel kemungkinan tidak akan mendukung Presiden Amerika Joe Biden terkait rencananya kembali bergabung ke Perjanjian Nuklir Iran 2015 alias JCPOA. Sikap tersebut diindikasikan oleh Duta Besar Israel di Amerika, Gilad Erdan, ketika diwawancarai soal hubungan Amerika - Israel oleh Radio Tentara Israel.

"Kami tidak akan bisa menjadi bagian dari proses tersebut jika administrasi Joe Biden ingin kembali ke perjanjian nuklir Iran," ujar Erdan, dikutip dari kantor berita Reuters, Selasa, 16 Februari 2021.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Joe Biden sudah lama ingin membawa kembali Amerika ke perjanjian nuklir Iran. Harapannya, dengan Amerika kembali ke sana, Iran bisa kembali dipaksa untuk mematuhi peraturan pembatasan pengayaan uranium-nya.

Iran, saat ini, melanggar perjanjian itu dengan melanjutkan pengayaan uranium hingga 20 persen di pabrik nuklir bawah tanahnya, Fordow. Joe Biden khawatir hal itu kian tak terkendali. Jika Amerika berhasil kembali ke JCPOA dan Iran dipaksa tunduk, maka hal itu bisa menjadi batu loncatan untuk perjanjian yang luas mulai dari pembatasan pengembangan senjata hingga aktivitas regional.

Silinder berisi uranium di fasilitas nuklir Fordow, Iran.[IRNA]


Israel tidak sejalan dengan pandangan Joe Biden. Mereka menginginkan sikap yang lebih tegas, berupa sanksi atau ancaman aksi militer. Sederhananya, Israel ingin sikap administrasi Joe Biden sama dengan administrasi Donald Trump yang sangat anti-Iran.

"Kami pikir jika Amerika kembali ke kesepakatan yang dulu mereka tinggalkan, daya tawar mereka pun juga akan kurang."

"Mempertahankan sanksi yang ada sekarang atau menambah sanksi baru, dikombinasikan dengan ancaman militer, akan lebih efektif untuk mendorong Iran melakukan negosiasi kesepakatan baru," ujar Erdan menegaskan.

Iran sendiri adalah isu penting bagi PM Israel saat ini, Benjamin Netanyahu. Menjelang pemilihan umum bulan depan, penting baginya untuk memastikan Amerika dan Israel masih sejalan untuk isu-isu penting. Seperti diberitakan sebelumnya, komunikasi Netanyahu dan Joe Biden tidak seintense Netanyahu dan Donald Trump.

Baca juga: Ayatollah Ali Khamenei: AS Cabut Sanksi Dulu Sebelum ke Perjanjian Nuklir Iran

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

34 menit lalu

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

Parlemen Arab menyerukan investigasi internasional independen menyusul penemuan kuburan massal di Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Nasser di Gaza

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

4 jam lalu

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

Top 3 Dunia pada 28 April 2024, ICC akan memproses langkah hukum yang disorongkan Lebanon melawan Israel atas tuduhan kejahatan perang.

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

14 jam lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Kisah Dokter Gigi dari Universitas Gaza, Awalnya Bahagia Kini Hidup Terasa Hampa

16 jam lalu

Kisah Dokter Gigi dari Universitas Gaza, Awalnya Bahagia Kini Hidup Terasa Hampa

Naim berasal dari keluarga dokter dan dokter gigi. Dia hidup gelimang kebahagiaan, namun penjajahan Israel telah membuat hidupnya hampa.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat dan Israel Diduga Bohong, Hanya 49 Truk Bantuan Kemanusiaan Masuk Utara Gaza

18 jam lalu

Amerika Serikat dan Israel Diduga Bohong, Hanya 49 Truk Bantuan Kemanusiaan Masuk Utara Gaza

Jumlah truk pembawa bantuan kemanusiaan yang masuk Jalur Gaza jumlahnya masih tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan warga Palestina

Baca Selengkapnya

Hamas Rilis Video Terbaru Dua Sandera, Buktikan Masih Hidup

19 jam lalu

Hamas Rilis Video Terbaru Dua Sandera, Buktikan Masih Hidup

Hamas merilis video terbaru dua sandera yang masih hidup dan sehat.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

20 jam lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

Unjuk rasa mendukung Palestina terus melebar dari AS hingga ke kampus-kampus di Eropa.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

1 hari lalu

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

Ribuan warga Israel menuntut dilakukannya pemilhan umum dini dan meminta agar sandera dibebaskan menyusul video yang dilansir Hamas.

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

1 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

1 hari lalu

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya