Kepolisian Myanmar Kembali Tetapkan Aung San Suu Kyi Sebagai Tersangka

Selasa, 16 Februari 2021 18:30 WIB

Penasihat Negara Myanmar Aung San Suu Kyi berbicara di KTT Bisnis dan Investasi ASEAN di Singapura, 12 November 2018. Di Myanmar, Suu Kyi tetap dipuja tetapi dia gagal menyatukan berbagai kelompok etnis atau mengakhiri perang saudara yang telah berlangsung selama satu dekade. Dia juga mengawasi pengetatan pembatasan pers dan masyarakat sipil dan telah berselisih dengan banyak mantan sekutunya. [REUTERS / Athit Perawongmetha]

TEMPO.CO, Jakarta - Seiring dengan memanasnya perlawanan warga terhadap kudeta Myanmar, junta militer juga memperkuat tekanan mereka. Dikutip dari kantor berita Reuters, mereka kembali menetapkan Penasehat Negara Aung San Suu Kyi sebagai tersangka.

"Dia menghadapi satu perkara baru, pelanggaran terhadap Hukum Bencana Alam," ujar pengacara Aung San Suu Kyi, Khin Maung Zaw, Selasa, 16 Februari 2021.

Khin Maung Zaw mengaku belum mendapatkan keterangan lengkap soal apa yang dilakukan Aung San Suu Kyi sampai melanggar Hukum Bencana Alam. Ia berkata, komunikasi ia ke Suu Kyi masih dibatasi sehingga dia tidak bisa mewakilinya secara penuh dalam berbagai proses hukum.

"Dia sudah bertemu dengan hakim via video conference akibat pandemi COVID-19. Namun, pengacara tidak bisa mendampingi karena tidak diberi akses untuk itu," ujar Maung Zaw.

Hal senada berlaku untuk kesehatan dan keberadaan Aung San Suu Kyi. Khin Maung Zaw berkata, hanya sedikit sekali informasi soal kliennya yang ia terima. Namun, bagi dia, semakin sedikit berita semakin bagus karena berarti tidak terjadi apapun terhadap Aung San Suu Kyi.

"Tidak ada berita berarti berita bagus. Kami belum mendengar ataupun menerima berita buruk," ujarnya sambil menambahkan persidangan Aung San Suu Kyi akan digelar pada 1 Maret nanti.

Ribuan massa menggelar aksi unjuk rasa memprotes kudeta militer di Yangon, Myanmar, 7 Februari 2021. Beberapa warga telihat membawa poster Aung San Suu Kyi. REUTERS/Stringer


Diberitakan sebelumnya, Aung San Suu Kyi menjadi tahanan junta militer Myanmar sejak 1 Februari lalu. Ia ditangkap di tengah operasi kudeta Myanmar. Untuk menjustifikasi penangkapan dan penahanannya, Kepolisian Myanmar menetapkan ia sebagai tersangka impor ilegal walkie talkie.

Aung San Suu Kyi bukan satu-satunya orang yang ditangkap oleh junta militer Myanmar. Presiden Win Myint dan beberapa pejabat penyelenggara pemilu pun ditangkap dan ditahan. Total ada lebih dari 200 orang yang menjadi tahanan.

Kudeta Myanmar itu sendiri dipicu kekalahan partai yang berafiliasi dengan militer, Partai Persatuan Solidaritas dan Pengembangan (USDP). Mereka kalah dari partai bentukan Aung San Suu Kyi, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), pada pemilu tahun lalu. Militer Myanmar, yang dipimpin Jenderal Min Aung Hlaing, menganggap ada kecurangan di pemilu tersebut sehingga menyakini pemerintahan yang ada sekarang tidak sah.

Baca juga: Junta Militer Myanmar Ogah Dianggap Telah Melakukan Kudeta

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

23 jam lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

2 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

6 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

8 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

9 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

11 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

11 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

12 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

14 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

15 hari lalu

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.

Baca Selengkapnya