WHO Izinkan Penggunaan Darurat Untuk Vaksin AstraZeneca

Selasa, 16 Februari 2021 09:40 WIB

Petugas kesehatan menyuntikan vaksin Covid-19 AstraZeneca untuk warga Ribeirinhos atau penghuni sungai di Manacapuru, negara bagian Amazonas, Brazil, 1 Februari 2021. Brazil sedang berjuang untuk mendapatkan akses ke lebih banyak vaksin untuk melawan wabah Covid-19. REUTERS/Bruno Kelly

TEMPO.CO, - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengizinkan vaksin Covid-19 Oxford-AstraZeneca untuk penggunaan darurat. Hal ini berarti vaksin tersebut dapat diluncurkan secara global melalui COVAX.

"Hari ini kami memiliki lebih banyak alasan untuk berharap dapat mengendalikan pandemi," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam jumpa pers di Jenewa, Senin seperti dikutip dari CNN, Selasa, 16 Februari 2021.

“Hari ini (Senin), WHO memberikan daftar penggunaan darurat untuk dua versi vaksin Oxford-AstraZeneca, memberikan lampu hijau untuk vaksin ini untuk diluncurkan secara global melalui COVAX," ucap dia.

Advertising
Advertising

Tedros menjelaskan maksud dua versi ini adalah vaksin yang sama yang diproduksi oleh dua produsen berbeda, yakni AstraZeneca-SKBio dan Serum Institute of India. Mereka memerlukan tinjauan dan persetujuan terpisah, karena dibuat di pabrik produksi yang berbeda.

Izin penggunaan darurat dapat diberikan setelah diuji kualitas, keamanan dan kemanjuran vaksin Covid-19 dan merupakan prasyarat agar vaksin menjadi bagian dari pasokan COVAX. Izin ini memungkinkan negara untuk mempercepat persetujuan peraturan mereka sendiri, menurut rilis berita WHO.

Untuk dua vaksin AstraZeneca ini, WHO menilai data kualitas, keamanan dan kemanjuran, rencana manajemen risiko dan kesesuaian program dalam waktu kurang dari empat minggu. Pada 8 Februari, vaksin tersebut ditinjau oleh Kelompok Penasihat Strategis Ahli Imunisasi (SAGE) WHO, yang merekomendasikan vaksin untuk semua kelompok usia 18 tahun ke atas.

SAGE merekomendasikan penggunaan vaksin untuk semua orang yang berusia 18 tahun ke atas, dan kedua dosis diberikan dengan jarak delapan hingga 12 minggu. Rekomendasi sementara mereka mengatakan bahwa obat ini memiliki kemanjuran 63,09 persen melawan infeksi bergejala.

Bersamaan dengan vaksin Pfizer-BioNTech, ini adalah vaksin kedua dan ketiga yang menerima daftar penggunaan darurat oleh WHO, kata Tedros. Para ahli mengatakan bahwa mereka dapat memiliki dampak global yang besar karena AstraZeneca harganya lebih murah dan lebih mudah didistribusikan lantaran tidak memerlukan tempat penyimpanan yang sangat dingin.

Baca juga: Korea Selatan Larang Vaksin COVID-19 AstraZeneca Digunakan pada Lansia.

Sumber:

CNN

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

3 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

7 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

10 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

14 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

17 jam lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

1 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

1 hari lalu

3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

India digegerkan oleh beredarnya video seks oleh seorang politisi yang merupakan sekutu PM Narendra Modi.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya