Orang-orang yang memakai masker berjalan di alun-alun Trocadero dekat Menara Eiffel di Paris di tengah wabah penyakit virus corona (Covid-19) di Prancis, 22 Januari 2021. [REUTERS / Gonzalo Fuentes]
TEMPO.CO, Jakarta - Pandemi COVID-19 memaksa Prancis menahan larangannya soal makan siang di meja kerja. Per Ahad kemarin, 14 Februari 2021, Prancis memperbolehkan para pegawai untuk makan di meja kerja masing-masing agar mereka tidak berkeliaran di kota mencari tempat makan. Kekhawatiran Prancis, jika warga berkeliaran, maka pandemi COVID-19 tak akan pernah usai.
Dikutip dari CNN, makan siang adalah hal yang sakral di Prancis. Disebut sebagai "la pause dejeuner", makan siang dipandang sebagai momen di mana warga bisa saling bersosialisasi, mengenal satu sama lain. Oleh karenanya, UU Tenaga Kerja Prancis mewajibkan warganya untuk selalu makan siang di luar tempat kerja.
Sebelum pandemi COVID-19 menyerang, para pegawai Prancis umumnya menghabiskan jam makan siangnya di bistro terdekat. Di sana, mereka bisa mengkonsumsi satu set makan siang yang terdiri atas dua sampai tiga sajian mulai dari makanan pembuka, utama, dan pencuci mulut. Sekarang, sejak Oktober tahun lalu, tempat makan tidak diperbolehkan buka.
Adapun pemberlakuan makan di meja kerja masing-masing ini sifatnya hanya sementara. Untuk perkantoran yang memiliki kafetaria, makan di sana diperbolehkan selama jarak fisik minimal 1 meter bisa diberlakukan.
Per berita ini ditulis, Prancis adalah salah satu negara di Eropa yang paling terdampak pandemi COVID-19. Mereka tercatat memiliki 3,4 juta kasus dan 81 ribu korban jiwa akibat virus yang juga dikenal dengan nama virus Corona itu.
Kampanye vaksinasi COVID-19 sudah berjalan di Prancis. Kurang lebih 2,2 juta orang yang sudah menerima dosis pertama dan 650 ribu orang yang sudah divaksin penuh.