Mantan Menkeu Nigeria Dikabarkan Jadi Perempuan Pertama Pimpin WTO
Reporter
Non Koresponden
Editor
Istman Musaharun Pramadiba
Senin, 15 Februari 2021 21:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Keuangan Nigeria, Ngozi Okonjo-Iweala, bakal mencetak sejarah. Dikutip dari kantor berita Reuters, ia dikabarkan telah didukung mutlak untuk menjadi Direktur Jenderal Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Jika benar, maka akan ia menjadi perempuan pertama dan warga negara Afrika pertama yang mengisi posisi tersebut.
Lucunya, Okonjo-Iweala sempat ditolak oleh adminisitrasi mantan Presiden Amerika Donald Trump. Di saat Donald Trump tak lagi menjadi Presiden Amerika, setelah satu periode memimpin, Okonjo-Iweala malah terpilih sebagai Dirjen WTO yang baru.
"Dia akan membawa ketegasan, pengalaman, jaringan, serta temperamen yang dibutuhkan untuk menyelesaikan banyak hal. Menurut saya dia pilihan yang bagus," ujar Pascal Lamy, mantan ketua WTO, Senin, 15 Februari 2021.
Seperti kata Lamy, Okonjo-Iweala adalah figur berpengalaman dengan jaringan luas. Ia sempat bekerja untuk Bank Dunia. Kurang lebih 25 tahun ia bekerja di sana dengan pengalaman menangani portofolio senilai US$81 miliar.
Tak berhenti di situ, lulusan Harvard tersebut juga punya pengalaman menghadapi perang sipil di Nigeria. Tahun 2003, ia memutuskan untuk menjadi Menteri Keuangan di sana, menggunakan pengetahuan yang dimiliki untuk memutihkan hutang miliar Dollar AS yang dimiliki Nigera dengan Paris Club di tahun 2005.
Akhir-akhir ini, ia lebih sibuk membantu program COVID-19 milik Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Bergabung ke dalam aliansi global vaksin COVID-19, Gavi, Okonjo-Iweala menduduku posisi anggota dewan di sana.
Sebagai Direktur Jenderal WTO, usai dilantik, Okonjo-Iweala akan memiliki tanggung jawab untuk memediasi perjanjian atau negosiasi perdagangan internasional. Beberapa tantangan yang bakal ia hadapi mulai dari hubungan dagang Amerika - Cina yang bermasalah, reformasi aturan dagang, hingga kebijakan proteksionis yang berlaku akibat pandemi COVID-19.
"Kunci kesuksesan dia bakal dilihat dari bagaimana ia beroperasi di tengah segitiga Amerika, Eropa, dan Cina," ujar Pascal Lamy.
Okonjo-Iweala belum berkomentar apapun soal ini. Terakhir kali ia berkomentar soal posisi di WTO adalah ketika ia membantah tuduhan Donald Trump dirinya bukan figur yang berpengalaman dalam hal perdagangan. Padahal, kata Trump, hal itu dibutuhkan di WTO.
"Saya memiliki banyak pengalaman, baik yang berhubungan dengan perdagangan ataupun tidak," ujarnya mantap.
Sikap "keras kepala" Okonjo-Iweala sudah dikenal di Nigeria. Dia tidak kenal takut dan tidak mudah tunduk. Bahkan, ketika orangtuanya diculik untuk mempengaruhi langkah reformasi energi-nya, Okonjo-Iwealia tidak berkompromi sedikitpun. Oleh orang-orang Nigeria ia kemudian dijuliki Okonjo-Wahala yang berarti "Okonjo si Masalah".
Baca juga: Minyak Tumpah, MA Izinkan Warga Nigeria Gugat Shell
ISTMAN | REUTERS