Pfizer dan Moderna Mulai Kembangkan Vaksin COVID-19 untuk Anak-anak

Senin, 15 Februari 2021 18:35 WIB

Anak-anak mengantre untuk menerima mainan selama acara pemberian hadiah tahunan yang diselenggarakan oleh Dinas Pemadam Kebakaran, di mana mereka membagikan barang-barang yang disumbangkan sepanjang tahun kepada anak-anak yang membutuhkan, karena wabah penyakit COVID-19, di Ciudad Juarez, Meksiko 24 Desember 2020. REUTERS/Jose Luis Gonzalez

TEMPO.CO, Jakarta - Seiring dengan berjalannya vaksinasi COVID-19 untuk orang dewasa, produsen mulai menggarap vaksin-vaksin baru. Tidak hanya untuk varian baru COVID-19, tetapi juga vaksin COVID-19 untuk anak-anak. Produsen yang dikabarkan sudah mulai menguji vaksin COVID-19 khusus anak-anak adalah Pfizer dan Moderna.

Dikutip dari laporan New York Times, Pfizer dan Modern memulai pengujiannya pada anak-anak berusia 12 tahun ke atas. Dari tingkatan tersebut baru kemudian diturunkan ke tingkatan usia yang lebih muda tergantung pada hasil uji klinis.

"Adalah masuk akal untuk memulis vaksinasi atau uji vaksinasi pada kelompok usia yang lebih tua. Alasannya, seiring dengan bertambahnya umur, resiko menerima gejala parah dari virus COVID-19 juga semakin tinggi," ujar anggota Badan Regulator Obat-obatan Amerika (FDA), Paul Offit, Senin, 15 Februari 2021.

Per berita ini ditulis, Amerika tercatat memiliki 28 juta kasus dan 497 ribu korban meninggal akibat COVID-19. Dari 497 ribu korban yang meninggal, kurang dari satu persennya adalah anak-anak. Menurut laporan New York Times, ada 227 anak-anak Amerika yang meninggal karena COVID-19

Untuk mencapai herd immunity, sejumlah pakar menyatakan bahwa Amerika harus memastikan 70-90 persen warganya telah divaksin. Kurang lebih 21 persen populasi Amerika diwakili kelompok usia di bawah 21 tahun. Oleh karenanya, penting untuk memastikan anak-anak juga divaksin.

Pihak Pfizer berkata, kali ini mereka tengah melakukan pengujian vaksin COVID-19 baru terhadap kelompok usia 12-15 tahun. Kurang lebih ada 2.259 orang yang menjadi sukarelawan di uji klinis itu. Jika tidak ada halangan, Pfizer menyakini hasil pengujian sudah siap pada libur musim panas tahun ini.

"Perpindahan pengujian dari usia 12 tahun ke yang lebih muda membutuhkan studi yang baru dan kemungkinan besar juga dosis yang berbeda. Untuk uji klinis pada kelompok tersebut, kemungkinan baru akan berlangsung belakangan," ujar juru bicara Pfizer, Keanna Ghazvini.

Baca juga: Efektivitas Vaksin Pfizer Capai 94 Persen

Petugas medis menunjukan vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech COVID-19. Badan Obat Norwegia (NMA) mengatakan hasil otopsi terhadap 13 jenazah menunjukkan bahwa efek samping umum vaksin covid-19 REUTERS/Andreas Gebert

Hal senada disampaikan oleh Moderna. Mereka mengaku tengah melakukan pengujian vaksin COVID-19 baru pada kelompok usia 12-17 tahun. Kurang lebih akan ada 3000 orang yang akan dilibatkan.

Mereka menargetkan hasil pengujian sudah bisa dicapai di kisaran bulan Juli atau Agustus. Jika hasilnya bagus, pengujian dilakukan kepada kelompok usia yang lebih muda, 0,5 bulan hingga 11 tahun.

Menurut Dokter spesialisasi anak-anak dan pakar vaksin di Mount Sinai Hospital New York, Kristin Oliver, tantangan yang dihadapi produsen bukan hanya menciptakan vaksin COVID-19 anak-anak secepat mungkin. Tantangan lainnya adalah menyakinkan orang tua bersedia mengikutkan anaknya dalam program vaksinasi COVID-19.

Sejauh ini, masih banyak orang dewasa di Amerika tidak memiliki rencana untuk mengikutkan anaknya dalam vaksinasi COVID-19. Hal itu berdasar pada keyakinan anak-anak relatif aman dari gejala COVID-19. Survey terbaru Verywell Health mendukung pandangan itu, hanya 30 persen warga Amerika yang mendukung vaksinasi COVID-19 untuk anak-anak.

Masalah tersebut, kata Oliver, hanya bisa dipecahkan apabila produsen seperti Pfizer dan Modern bisa menjamin vaksin mereka benar-benar aman. FDA, kata Olvier, telah membangun sistem untuk mengawasi berbagai reaksi yang muncul akibat vaksin COVID-19. "Sebagai dokter anak-anak dan ibu, saya pede sistem itu berjalan," ujar Oliver.

Baca juga: Joe Biden Klaim Kena Tipu Donald Trump Soal Vaksin COVID-19

ISTMAN MP | NEW YORK TIMES | REUTERS

https://www.nytimes.com/2021/02/12/health/covid-vaccines-children.html?smtyp=cur&smid=fb-nytimes

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

3 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

1 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

2 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

2 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

4 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya