10 Pejabat Militer Myanmar Kena Sanksi Amerika Karena Kudeta

Jumat, 12 Februari 2021 11:45 WIB

Ribuan massa menggelar aksi unjuk rasa memprotes kudeta militer di Yangon, Myanmar, 7 Februari 2021. Beberapa warga telihat membawa poster Aung San Suu Kyi. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Amerika akhirnya mengeluarkan detil terbaru dari sanksi mereka untuk junta militer di Myanmar. Dikutip dari kantor berita Al Jazeera, total Amerika memberikan sanksi kepada 10 figur militer di Myanmar, baik yang merupakan perwira aktif maupun non aktif.

"Per pernyataan ini dibacakan, Kementerian Keuangan menyatakan 10 perwira aktif dan non aktif militer Myanmar bertanggung jawab atas kudeta 1 Februari 2021," ujar Kementerian Keuangan Amerika dalam pernyataan persnya, Jumat, 12 Februari 2021.

Salah satu dari 10 perwira yang dikenai sanksi tersebut adalah Jenderal Min Aung Hlaing. Ia adalah Panglima Militer Myanmar yang saat ini menjadi pemimpin de facto pasca kudeta. Selain Min Aung Hlaing, deputinya yang bernama Soe Win juga menjadi sasaran sanksi.

Dengan sanksi tersebut, maka perwira-perwira militer Myanmar tak akan lagi bisa mengakses asetnya maupun kekayaan Myanmar yang berada di Amerika. Selain itu, mereka juga tak bisa lagi berbisnis via perusahaan Myanmar seperti Ruby Enterprise dan Imperial Jade Co. di Amerika. Nilai dari uang atau asset yang tak bisa diakses kurang lebih US$1 miliar.

Gedung Putih, dalam pernyataan terpisah, mengatakan sanksi kepada 10 perwira militer Myanmar itu bisa dijustifikasi. Menurut mereka, kudeta Myanmar tak bisa diterima dan harus segera dihentikan untuk mengembalikan demokrasi di sana.

"Sanksi hari ini tidak perlu bersifat permanen apabila Militer Myanmar segera mengembalikan pemerintahan yang dipilih secara demokratis, menghentikan status darurat nasional, membebaskan tahanan politik, dan memperbolehkan unjuk rasa digelar secara damai," ujar Gedung Putih menegaskan.

Presiden AS Joe Biden menandatangani perintah eksekutif yang mencabut larangan Presiden Trump terhadap orang transgender yang bertugas di militer, saat ia bertemu dengan Menteri Pertahanan AS yang baru Lloyd Austin di Oval Office di Gedung Putih di Washington, AS, 25 Januari 2021.[REUTERS / Kevin Lamarque]


Gedung Putih menambahkan, sebagian bantuan dana ke Myanmar juga telah dialihkan. Nilai yang dialihkan kurang lebih US$42,4 juta yang sejatinya ditujukan untuk pengembangan kebijakan ekonomi di sana.

Pengecualian diberikan Gedung Putih untuk bantuan berupa obat-obatan, makanan, dan sokongan bagi organisasi media maupun aktivis di Myanmar. Nilanyan ditaksir US$69 juta dan bisa dicairkan sewaktu-waktu.

Penentang junta militer Myanmar mengapresiasi langkah Amerika. Namun, menurut mereka, langkah yang lebih tegas diperlukan untuk memukul mundur militer Myanmar dan membuat mereka mengakui kemenangan Aung San Suu Kyi serta Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) pada pemilu tahun lalu.

"Kami mengharapkan lebih banyak tindakan karena kami menderita tiap harinya, siang dan malam, akibat aksi kudeta Myanmar."

"Kami ingin mengakhiri kudeta Myanmar sesegera mungkin. Kita butuh lebih banyak hukuman kepada pelaksana tugas presiden dan jenderal junta militer Myanmar," ujar salah satu pendukung, Moe Thal (29).

Baca juga: PBB Terima Rancangan Resolusi untuk Krisis Myanmar

ISTMAN MP | AL JAZEERA

Berita terkait

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

14 jam lalu

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

Tentara Arakan atau Arakan Army menyatakan telah menangkap ratusan anggota junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

5 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

6 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

11 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

13 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

13 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

16 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

16 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

17 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

18 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya