Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

PBB Terima Rancangan Resolusi untuk Krisis Myanmar

image-gnews
Para pengunjuk rasa mengangkat tanda yang menunjukkan pita merah selama unjuk rasa menentang kudeta militer dan menuntut pembebasan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi, di Naypyitaw, Myanmar, 9 Februari 2021. [REUTERS / Stringer]
Para pengunjuk rasa mengangkat tanda yang menunjukkan pita merah selama unjuk rasa menentang kudeta militer dan menuntut pembebasan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi, di Naypyitaw, Myanmar, 9 Februari 2021. [REUTERS / Stringer]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Rancangan resolusi PBB untuk krisis Myanmar secara resmi diajukan oleh Inggris dan Uni Eropa pada Kamis, sehari sebelum Dewan Hak Asasi Manusia PBB mengadakan sesi khusus tentang krisis yang dipicu oleh kudeta militer 1 Februari.

Sejauh ini 22 dari 47 negara anggota forum telah mensponsori teks tersebut, menurut perwakilan Inggris untuk PBB di Jenewa, Reuters melaporkan, 12 Februari 2021.

Cina dan Rusia, yang memiliki hubungan dekat dengan militer Myanmar, telah melobi untuk melunakkan bahasa dalam teks resolusi itu, kata para diplomat. Para pengusul berharap bahwa sebuah teks dapat diadopsi dengan suara bulat untuk mengirimkan sinyal yang kuat, kata diplomat.

"Kami yakin bahwa resolusi itu mendapat dukungan untuk disahkan," kata seorang diplomat Barat, dikutip dari Reuters.

Bahasa dalam resolusi Eropa tampak agak lebih halus dari rancangan awal yang diedarkan secara informal yang akan mengutuk kudeta.

Teks terbaru "sangat menyesalkan" kudeta tersebut, tetapi masih menyerukan pembebasan Aung San Suu Kyi dan pejabat lainnya, serta akses bagi pemantau hak asasi manusia PBB ke Myanmar.

Amerika Serikat, yang kembali bergabung ke Dewan HAM PBB minggu ini, termasuk di antara pemantau yang mendukung permintaan untuk mengadakan sesi tersebut.

Baca juga: Cina Bantah Kirim Pesawat Untuk Bantu Kudeta Militer Myanmar

Presiden AS Joe Biden mengatakan pada hari Rabu bahwa dia telah menyetujui perintah eksekutif yang membuka jalan bagi sanksi baru AS terhadap pemimpin kudeta Min Aung Hlaing dan rekan-rekan jenderalnya atas kudeta militer Myanmar.

Protes kudeta telah ditindak keras oleh polisi ketika seorang perempuan berusia 20 tahun kritis ditembak di bagian kepala.

Pelapor Khusus Dewan HAM PBB, Tom Andrews, seorang ahli hak asasi manusia independen, memperingatkan bahwa semua anggota pasukan keamanan, apapun pangkatnya, memiliki kewajiban berdasarkan hukum internasional untuk tidak menggunakan kekuatan yang berlebihan, dan bahwa mereka berisiko dituntut jika melakukannya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Personel militer dan polisi Myanmar perlu tahu bahwa 'mengikuti perintah' bukanlah alasan pembelaan diri untuk melakukan kekejaman dan pembelaan semacam itu akan gagal, terlepas dari tempat mereka dalam rantai komando,” katanya pada Rabu, dikutip dari UN News.

"Petugas, apapun pangkatnya, dapat dianggap bertanggung jawab secara pidana atas kejahatan internasional, termasuk kejahatan terhadap kemanusiaan yang melibatkan pembunuhan, penghilangan paksa, penahanan sewenang-wenang dan penyiksaan," tegas pakar hak asasi manusia itu.

Sebuah spanduk yang dipasang di Yangon pada 10 Februari 2021, menunjukkan seorang pengunjuk rasa perempuan yang terluka oleh luka tembak di kepala ketika polisi menindak pengunjuk rasa pada 9 Februari 2021 di Naypyitaw, Myanmar. [REUTERS / Stringer]

Kudeta dan penahanan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi bersama dengan sejumlah orang lainnya telah memicu demonstrasi terbesar sejak Revolusi Saffron 2007 yang akhirnya menjadi langkah menuju perubahan demokrasi.

Jenderal Senior Min Aung Hlaing menyampaikan pidato untuk pertama kalinya di depan umum, menyalahkan "orang-orang yang tidak bermoral" atas pembangkangan sipil yang dimulai oleh petugas medis, guru, pekerja kereta api dan pegawai pemerintah lainnya, Reuters melaporkan.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh layanan informasi militer, dia juga mendesak masyarakat untuk menghindari pertemuan, yang menurutnya akan memicu penyebaran virus corona.

Para pengunjuk rasa berkumpul di seluruh negeri pada hari Kamis.

Ratusan pekerja berbaris di jalan di ibu kota Naypyitaw, meneriakkan slogan-slogan anti-junta dan membawa slogan yang mendukung Suu Kyi. Ribuan orang berdemonstrasi di kota utama Yangon.

Ratusan pengunjuk rasa juga berdemonstrasi di luar kedutaan besar Cina, menuduh Beijing mendukung junta militer meskipun Cina menyangkal. Mereka juga membawa foto Aung San Suu Kyi, menuntut dia serta aktivis pro demokrasi Myanmar lainnya dibebaskan.

REUTERS | UN NEWS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Negara di Dunia Bela UNRWA ketika Israel Tuntut Penghentian Dana

9 jam lalu

Foto yang dirilis pada 15 Februari 2024 menunjukkan sebuah lubang besar di pusat kesehatan UNRWA yang hancur akibat serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Gaza. UNRWA menyebut bahwa data terbaru menunjukkan 84 persen dari seluruh fasilitas kesehatan di Gaza telah mengalami dampak langsung dari serangan-serangan yang terus berlangsung. UNRWA/Handout via REUTERS
Negara di Dunia Bela UNRWA ketika Israel Tuntut Penghentian Dana

Philippe Lazzarini mengatakan saat ini ada "kampanye berbahaya" oleh Israel untuk mengakhiri operasi UNRWA di Gaza.


Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

22 jam lalu

Seorang tentara dari Tentara Pembebasan Nasional Karen (KNLA) berpatroli dengan kendaraan, di samping area yang hancur akibat serangan udara Myanmar di Myawaddy, kota perbatasan Thailand-Myanmar di bawah kendali koalisi pasukan pemberontak yang dipimpin oleh Persatuan Nasional Karen, di Myanmar, 15 April 2024. REUTERS/Athit Perawongmetha
Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.


Tim Khusus PBB Sebut Iran dan Israel Sama-sama Langgar Hukum Internasional

1 hari lalu

Tim Khusus PBB Sebut Iran dan Israel Sama-sama Langgar Hukum Internasional

Lima orang pelapor khusus PBB menilai Iran dan Israel sama-sama melanggar hukum internasional dalam serangan berbalas baru-baru ini.


Kepala BMKG Beberkan Sejumlah Hambatan Skema Peringatan Dini Bencana di Forum PBB

1 hari lalu

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menghadiri 2nd Stakeholders Consultation Meeting, the 10th World Water Forum di Bali, Kamis, 12 Oktober 2023. (BMKG)
Kepala BMKG Beberkan Sejumlah Hambatan Skema Peringatan Dini Bencana di Forum PBB

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati membahas masalah kesenjangan sistem peringatan dini bencana di forum UN OCean Decade di Spanyol.


Israel Diduga Menghalang-halangi Investigasi Pelanggaran HAM dalam Serangan 7 Oktober

2 hari lalu

Anak-anak Palestina bermain di tengah reruntuhan taman yang hancur akibat serangan militer Israel, saat Idul Fitri, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Kota Gaza 11 April 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
Israel Diduga Menghalang-halangi Investigasi Pelanggaran HAM dalam Serangan 7 Oktober

Komisi penyelidikan independen terhadap pelanggaran HAM di Israel dan Palestina menuding Israel menghalangi penyelidikan terhadap serangan 7 Oktober oleh Hamas.


PBB Khawatir Israel Bakal Bidik Fasilitas Nuklir Iran sebagai Serangan Balasan

2 hari lalu

Kepala IAEA, Rafael Grossi. Reuters
PBB Khawatir Israel Bakal Bidik Fasilitas Nuklir Iran sebagai Serangan Balasan

Kepala pengawas nuklir PBB mengatakan pada Senin khawatir mengenai kemungkinan Israel menargetkan fasilitas nuklir Iran.


Kementerian Luar Negeri Iran: Serangan Balasan Tehran ke Israel bagian dari Membela Diri

4 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Iran: Serangan Balasan Tehran ke Israel bagian dari Membela Diri

Kementerian Luar Negeri Iran sebut Iran berhak membela diri dari serangan Israel seperti yang diatur dalam pasal 51 Piagam PBB


PBB Mengutuk Serangan Drone dan Rudal Iran ke Israel

4 hari lalu

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres tiba di bandara Al Arish, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Mesir, 20 Oktober 2023. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh
PBB Mengutuk Serangan Drone dan Rudal Iran ke Israel

Sekretaris Jenderal PBB mengutuk keras serangan udara Iran terhadap Israel, mengatakan kawasan Timur Tengah dan dunia "tidak mampu" berperang lagi.


Komite PBB Gagal Sepakati Usulan Keanggotaan Palestina

5 hari lalu

Bendera Palestina berkibar di samping bendera PBB untuk pertama kali di Markas Besar PBB di Manhattan, New York, 1 Oktober 2015. Sidang majelis Umum PBB menyetujui keputusan untuk mengibarkan bendera Palestina dan Vatikan. REUTERS/Andrew Kelly
Komite PBB Gagal Sepakati Usulan Keanggotaan Palestina

Komite Penerimaan Anggota Baru Dewan Keamanan PBB gagal mencapai kesepakatan terkait permohonan keanggotaan penuh Palestina


Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

6 hari lalu

Seorang personel militer berjaga, ketika 200 personel militer Myanmar mundur ke jembatan ke Thailand pada hari Kamis setelah serangan selama berhari-hari oleh perlawanan anti-junta, yang menyatakan mereka telah memenangkan kendali atas kota perbatasan Myawaddy yang penting, yang terbaru dalam sebuah serangkaian kemenangan pemberontak, dekat perbatasan Thailand-Myanmar di Mae Sot, provinsi Tak, Thailand, 11 April 2024. REUTERS/Soe Zeya Tun
Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

Menlu Thailand Parnpree Bahiddha-Nukara tiba di perbatasan dengan Myanmar untuk meninjau penanganan orang-orang yang melarikan diri dari pertempuran.