Junta Militer Myanmar Tangkap Lagi Pejabat-pejabat Aung San Suu Kyi

Kamis, 11 Februari 2021 17:00 WIB

Pemimpin pro-demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi tiba di gedung Parlemen di Stormont, Belfast, 24 Oktober 2013. Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi dan tokoh senior lainnya dari partai yang berkuasa telah ditahan dalam penggerebekan dini hari, kata juru bicara Liga Nasional untuk Demokrasi pada hari Senin, 1 Februari 2021. [REUTERS / Cathal McNaughton / File Foto]

TEMPO.CO, Jakarta - Di tengah gelombang protes yang ada, junta militer Myanmar tetap lanjut menangkapi orang-orang dekat Penasehat Negara Aung San Suu Kyi. Adapun pejabat terbaru yang ditangkap oleh militer Myanmar adalah Kyaw Tint Swe selaku Menteri Kantor Penasehat Negara.

Dikutip dari kantor berita Reuters, Kyaw Tint Swe ditangkap pada hari Rabu malam waktu setempat. Ia tidak ditangkap sendirian, tetapi bersama empat pejabat pemerintahan Aung San Suu Kyi dan anggota Komisi Penyelenggara Pemilu Myanmar.

"Seluruh pimpinan Komisi Penyelenggara Pemilu telah ditangkap," ujar Kyi Toe, juru bicara partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) yang dibentuk Aung San Suu Kyi, Kamis, 11 Februari 2021.

Hingga berita ini ditulis, alasan para pejabat itu ditangkap belum dipublikasikan oleh junta militer. Selain itu, di mana keberadaan mereka juga masih misterius.

Penangkapan tersebut ditengarai berkaitan dengan pemilu Myanmar yang memenangkan NLD tahun lalu. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, kudeta Myanmar kali ini dipicu kekalahan partai afiliasi militer Myanmar, Partai Persatuan Solidaritas dan Pengembangan (USDP).

Foto Min Aung Hlaing bersama Aung San Suu Kyi pada 2 Desember 2015. Aung Hlaing mengambil alih kepemimpinan militer pada 2011 ketika Myanmar tengah dalam masa transisi menuju negara demokrasi. Para diplomat di Yangon mengatakan bahwa dengan dimulainya masa jabatan pertama Suu Kyi pada 2016, Min Aung Hlaing berubah dari tentara pendiam menjadi politikus dan tokoh masyarakat. REUTERS/Soe Zeya Tun


USDP menganggap ada kecurangan di pemilu tersebut. Pemimpin militer Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing, mengklaim USDP sudah berkali-kali melaporkan dugaan kecurangan tersebut ke Komite Penyelenggara Pemilu, tetapi tidak digubris. Karena tidak digubris, militer Myanmar akhirnya mengkudeta pemerintahan yang ada karena menganggapnya tidak sah.

Min Aung Hlaing, dalam pernyataannya pada Senin kemarin, berjanji akan menggelar pemilu baru untuk warga Myanmar. Siapapun yang menang pada pemilu itu, kata ia, akan menjadi pemimpin Myanmar yang baru dan sah. Nah, selama proses pemilu berjalan, kata ia, dirinya yang akan memimpin Myanmar.

Warga Myanmar tidak menerima tawaran tersebut. Hingga hari ini, mereka masih berunjuk rasa, menuntut kudeta diakhiri, tahanan politik dibebaskan, dan hasil pemilu diakui.

Di luar Myanmar, Amerika menjatuhkan sanksi kepada para jenderal yang terlibat penangkapan Aung San Suu Kyi dan pejabat-pejabatnya. Sanksi tersebut, salah satunya, berupa pemutusan akses ke aset di Amerika yang nilainya kurang lebih US$1 miliar. Detil dari sanksi itu akan diumumkan akhir pekan ini.

Baca juga: Militer Myanmar Serbu Kantor Partainya Aung San Suu Kyi

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

1 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

2 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

4 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

4 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

5 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

6 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

7 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

7 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

8 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

9 hari lalu

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.

Baca Selengkapnya