Afrika Selatan Batal Gunakan Vaksin COVID-19 AstraZeneca

Kamis, 11 Februari 2021 12:40 WIB

Seorang petugas kesehatan berbicara dengan sukarelawan sebelum melakukan uji coba vaksin Covid-19 AstraZeneca di Wits RHI Shandukani Research Centre, Johannesburg, Afrika Selatan, 27 Agustus 2020. Vaksin yang dikembangkan bersama Universitas Oxford, telah sebagai kandidat utama dunia dan yang paling maju dalam hal pengembangan. REUTERS/Siphiwe Sibeko

TEMPO.CO, Jakarta - Afrika Selatan tak lagi menunda penggunaan vaksin COVID-19 AstraZeneca, tetapi membatalkannya. Hal tersebut menyusul hasil uji efikasi terhadap varian baru COVID-19 yang menunjukkan vaksin AstraZeneca hanya memberikan perlindungan terbatas terhadap gejala ringan dan menengah.

Meski vaksin COVID-19 AstraZeneca batal dipakai, hal itu tidak akan mengubah agenda vaksinasi. Dikutip dari kantor berita Al Jazeera, Kamis, 11 Februari 2021, Afrika Selatan akan melanjutkan kampanye vaksinasi dengan vaksin Johnson & Johnson.

"Menimbang hasil uji efikasi, kami memutuskan untuk melanjutkan vaksinasi dengan vaksin Johnson & Johnson dibanding AstraZeneca. Johnson & Johnson sudah terbuktif efektif terhadap varian 501Y.V2 (varian baru COVID-19)," ujar Menteri Kesehatan Afrika Selatan, Zweli Mkhize.

Meski memastikan agenda vaksinasi akan tetap jalan, Mkhize tidak menyebutkan kapan tepatnya hal itu akan dimulai. Apabila mengacu pada pemberitaan sebelumnya, Afrika Selatan menargetkan vaksinasi dimulai pada kuartal pertama.

Vaksin Covid-19 AstraZeneca. REUTERS/Dado Ruvic

Perihal suplai vaksin COVID-19 AstraZeneca yang sudah kadung dibeli dan dipegang, kata Mkhize, Afrika Selatan tengah mencari cara untuk menukarnya. Harapannya, penukaran bisa dilakukan sebelum April tiba. Hal itu mengingat 1 juta dosis vaksin AstraZeneca yang dipegang Afrika Selatan akan habis masa berlakunya April nanti.

"Tergantung masukan dari produsennya, kami akan menukarkan vaksin AstraZeneca sebelum masa berlakunya habis. Sudah ada beberapa negara yang menawarkan vaksin AstraZeneca kami dijual ke mereka," ujar Mkhize menegaskan.

Per berita ini ditulis, Afrika Selatan diketahui sudah mengamankan sembilan juta dosis vaksin COVID-19 Johnson & Johnson. Kesepakatan pengadaan dan pengirimannya, menurut Mkhize, akan disetujui sebentar lagi.

Dalam berbagai tes, vaksin Johson & Johnson memang lebih efektif dibanding AstraZeneca dalam menghadapi varian baru COVID-19 di Afrika Selatan. Vaksin itu bisa memberikan perlindungan 89 persen terhadap gejala berat dan 57 persen pada gejala menengah ke berat.

Baca juga: Afrika Selatan Tunda Penggunaan Vaksin COVID-19 AstraZeneca

ISTMAN MP | AL JAZEERA




Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

3 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Ditemukan Kuburan Massal di Khan Younis Gaza, Afrika Selatan Serukan Investigasi

3 hari lalu

Ditemukan Kuburan Massal di Khan Younis Gaza, Afrika Selatan Serukan Investigasi

Afrika Selatan menyerukan pada komunitas internasional agar dilakukan investigasi yang menyeluruh terkait temuan kuburan massal di Gaza

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

3 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

7 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

10 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

11 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

17 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

18 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

ICJ Sidangkan Laporan Nikaragua Soal Dukungan Jerman atas Genosida Israel di Gaza

21 hari lalu

ICJ Sidangkan Laporan Nikaragua Soal Dukungan Jerman atas Genosida Israel di Gaza

ICJ akan memulai sidang publik mulai Senin 8 April 2024 dalam kasus yang diajukan oleh Nikaragua mengenai dukungan Jerman atas genosida di Gaza

Baca Selengkapnya