WHO Gagal Temukan Asal-usul Virus COVID-19 di Wuhan

Selasa, 9 Februari 2021 21:05 WIB

Petugas keamanan berjaga di depan pasar saat tim WHO penyelidik asal-usul virus corona mengunjungi pasar makanan laut Huanan di Wuhan, provinsi Hubei, Cina, Ahad, 31 Januari 2021. Tim WHO berencana mengunjungi pasar Huanan dan Institut Virologi Wuhan. REUTERS/Thomas Peter

TEMPO.CO, Jakarta - Misi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mencari asal-usul pandemi COVID-19 di Wuhan berakhir gagal. Dikutip dari Channel News Asia, WHO menyatakan mereka tidak menemukan bukti kuat soal dari mana virus yang memakan 2,3 juta jiwa tersebut berasal.

Sejauh ini, WHO bertahan dengan hipotesis COVID-19 berasal dari kelelawar yang kemudian ditularkan kepada manusia lewat mamalia lain. Namun, WHO menegaskan hipotesis itu pun masih diuji mengingat tidak ditemukannya kelelawar di Wuhan sepanjang investigasi berlangsung.

"Paling mungkin adalah virus ditularkan lewat kontak antar spesies," ujar pakar WHO, Peter Ben Embarek, Selasa, 9 Februari 2021.

Pernyataan senada disampaikan oleh Lian Wannian, pakar dari Cina yang terlibat dalam investigasi WHO. Ia mengatakan, penularan via hewan masih merupakan skenario paling memungkinkan. Namun, lewat hewan apa COVID-19 ditularkan, hal itu yang masih belum ketahuan.

Hipotesis lain yang terpikirkan olehnya adalah virus dibawa masuk ke Cina lewat produk beku. Ia berkata, hal itu mengacu pada studi-studi terbaru soal virus bertahan pada produk beku untuk waktu yang lama.

Di Cina, hipotesis tersebut beberapa kali dibunyikan oleh pemerintah setempat. Pemerintah Cina berkeyakinan virus COVID-19 tidak berasal di wilayah mereka, melainkan dibawa masuk. Beberapa pihak menduga itu upaya Cina untuk mengalihkan perhatian dari mereka.

Investigasi WHO di Wuhan, Cina memakan waktu kurang lebih dua pekan. Apabila menghitung masa karantina, maka didapat angka 1 bulan. Selama periode investigasi, belasan pakar memeriksa berbagai lokasi yang diyakini sebagai asal usul COVID-19 mulai dari rumah sakit, pasar tradisional, hingga lab virologi Wuhan.

Mantan Presiden Amerika Donald Trump menyakini COVID-19 dikembangkan di lab virologi Wuhan. Namun berbagai pakar, termasuk penasehatnya sendiri yaitu Anthony Fauci, menyatakan sangat kecil kemungkinan virus COVID-19 diciptakan oleh manusia.

Baca juga: Pakar WHO: Covid-19 Mungkin Menyebar di Pasar Wuhan, tapi Bukan dari Sana

ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA









Berita terkait

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

5 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

14 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

15 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

18 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

18 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

19 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

1 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya