Komite Olimpiade Internasional Tegur Ketua Olimpiade Tokyo Soal Komen Seksisnya

Selasa, 9 Februari 2021 20:45 WIB

Ketua Komite Olimpiade Tokyo 2020 Yoshiro Mori melambaikan tangan dalam seremoni penerimaan api olimpiade di pangkalan udara Matsushima, Jepang, 20 Maret 2020. REUTERS/Issei Kato

TEMPO.CO, Jakarta - Tekanan terhadap Ketua Komite Penyelenggara Olimpiade Tokyo Yoshiro Mori belum berhenti. Sejak ia mengutarakan komentar seksis soal perempuan terlalu banyak bicara, dirinya dihujani berbagai kritik dan teguran. Teguran terbaru datang langsung dari Komite Olimpiade Internasional (IOC).

Dikutip dari Channel News Asia, IOC menyebut komentar Mori sangat tidak pantas. Dan, menurut IOC, pernyataan tersebut juga tidak mencerminkan semangat reformasi Olimpiade, terutama soal peningkatan keterlibatan perempuan.

"Komentar terkini dari Presiden Olimpiade Tokyo 2020 Mori sangatlah tidak pantas dan kontradiktif dengan komitmen IOC dan reformasi pelaksanaan Olimpiade," dalam keterangan persnya, Selasa, 9 Februari 2021.

IOC tidak menyebutkan lebih lanjut apakah mereka akan memberikan hukuman kepada Mori atau penyelenggara Olimpiade Tokyo secara keseluruhan. Mereka hanya menegaskan bahwa terlepas apa yang dikatakan Mori, Komite Penyelenggara Olimpiade Tokyo akan tetap memperjuangkan komitmen kesetaraan gender.

Seorang pria memakai masker pelindung di tengah wabah COVID-19 di depan arena Olimpiade raksasa di Tokyo, Jepang, 13 Januari 2021. Belum ada pernyataan resmi dari Pemerintah Jepang atau pun penyelenggara ajang itu. Presiden IOC, Thomas Bach, sebelumnya sempat menyatakan bahwa Olimpiade Tokyo masih sesuai jadwal dan mereka tak menyiapkan rencana cadangan. REUTERS/Kim Kyung-Hoon

Hal itu kontras dengan sikap berbagai pihak yang terlibat dalam pelaksanaan Olimpiade Tokyo. Salah satunya, sebanyak 440 sukarelawan telah mengundurkan diri dari Komite Penyelenggara Olimpiade Tokyo sebagai bentuk protes kepada Mori.

Selain itu, Komite Penyelenggara Olimpiade Tokyo juga akan menggelar rapat khusus untuk merespon kasus Mori. Per berita ini ditulis, 5500 keluhan telah masuk ke komite dan mayoritas mendesak Mori untuk mundur. Mori memilih bertahan untuk saat ini.

Mori, pekan lalu, sudah meminta maaf atas komentarnya soal segan melibatkan banyak perempuan di komite. Menurutnya, jika ada terlalu banyak perempuan, rapat komite bisa berlarut-larut karena perempuan terlalu banyak bicara.

Ketika meminta maaf, Mori mengaku kena tegur istri, anak, dan cucu perempuannya. Mantan PM Jepang itu pun membela diri dengan berkata dirinya sudah lama tidak berkomunikasi dengan staf perempuan.

Baca juga: Joe Biden: Jangan Sampai Olimpiade Tokyo Dibatalkan

ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA

Berita terkait

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

5 jam lalu

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

Festival Hakata Dontaku adalah festival kesenian dan budaya terbesar di Fukuoka Jepang. Indonesia menampilkan angklung, tari Bali, dan tari Saman

Baca Selengkapnya

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

16 jam lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

1 hari lalu

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

Mulai dari lokasi pembangunannya di pulau buatan sampai ancaman tenggelam, simak informasi menarik tentang Bandara Internasional Kansai Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

1 hari lalu

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

Bandara Internasional Kansai Jepang pertama kali dibuka pada 1994, dan diperkirakan melayani 28 juta penumpang per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengenal Ali Jasim Pemain Timnas Irak U-23 yang Berharap Indonesia Lolos ke Olimpiade

1 hari lalu

Mengenal Ali Jasim Pemain Timnas Irak U-23 yang Berharap Indonesia Lolos ke Olimpiade

Setelah timnas Indonesia U-23 dikalahkan Irak saat perebutan peringkat ketika Piala Asia U-23 2024, Ali Jasim mengungkapkan harapannya

Baca Selengkapnya

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

1 hari lalu

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

Timnas U-23 Jepang keluar sebagai juara Piala Asia U-23 2024 setelah mengalahkan Uzbekistan pada partai final. Rekor sempurna Uzbekistan runtuh.

Baca Selengkapnya

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

2 hari lalu

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

Kento Momota ingin membuat lebih banyak orang mencintai bulu tangkis lebih dari dia mencitainya usai resmi pensiun.

Baca Selengkapnya

Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

2 hari lalu

Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

Duel Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan akan tersaji pada babak final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad. Bagaimana perjalanan kedua tim?

Baca Selengkapnya