Lockdown Bakal Diperpanjang, Warga Swiss Unjuk Rasa

Minggu, 7 Februari 2021 18:00 WIB

Sekitar 500 demonstran di Zug, Swiss pada Sabtu, 6 Februari 2021, melakukan aksi jalan untuk memprotes aturan yang ditujukan untuk membatasi penyebaran wabah virus corona. sumber: Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 500 demonstran di Zug, Swiss pada Sabtu, 6 Februari 2021, melakukan aksi jalan untuk memprotes lockdown, aturan yang ditujukan untuk membatasi penyebaran wabah virus corona. Demonstran kompak menggunakan APD sambil meneriakkan slogan-slogan dystopia yang memperlihatkan ketidaksukaan mereka pada aturan Covid-19.

Demonstrasi tersebut mengingatkan pada aksi protes di Ibu Kota Wina, Austria, dimana ribuan orang menentang negara itu melakukan pengetatan lockdown. Demonstran tampak melawan aparat kepolisian dalam aksi tersebut.

Baca juga: Penjualan Mainan Seks di Eropa Melonjak Saat Pandemi

Sekitar 500 demonstran di Zug, Swiss pada Sabtu, 6 Februari 2021, melakukan aksi jalan untuk memprotes aturan yang ditujukan untuk membatasi penyebaran wabah virus corona. Sumber: Reuters

Advertising
Advertising

Pembatasan ruang gerak masyarakat tidak seketat Jerman, Austria dan Italia. Di Swiss, restoran dan toko-toko non-sembako harus tutup, namun area permainan ski masih diperbolehkan buka.

Unjuk rasa di Zug diawasi oleh aparat kepolisian, namun tidak mengintervensi demonstran yang memenuhi stasiun kereta dan bergerak menuju pusat kota Zug. Zug dikenal sebagai tempat perusahaan-perusahaan cangkang dan tarif pajak, yang menarik.

“Memakai masker adalah sebuah perbudakan modern,” demikian diteriakkan salah seorang demonstran dengan pengeras suara.

Demonstran lain mengatakan warga negara adalah pihak yang memegang kendali dan negara harus ada untuk melayani warga negaranya. Seorang lansia perempuan yang tidak mau dipublikasi namanya mengatakan dia ikut berunjuk rasa demi generasi berikutnya.

“Saya seorang nenek. Saya tidak mau cucu saya tumbuh dalam dunia yang penuh larangan,” kata demonstran tersebut.

Di Swiss, kasus-kasus Covid-19 sudah turun sejak puncaknya pada akhir tahun lalu. Pada Jumat, 5 Februari 2021, ada lebih dari 1.500 kasus baru positif Covid-19.

Sejak awal pandemi Covid-19, di Swiss sudah ada lebih dari 530 ribu kasus infeksi virus corona. Dari jumlah itu, hampir 9 ribu kasus berujung dengan kematian.

Sebelumnya pada akhir pekan lalu Menteri Kesehatan Swiss Alain Berset mengatakan pemerintah berencana memperpanjang larangan (lockdown) setidaknya sampai akhir bulan ini dan mungkin saja bisa diperpanjang lagi mengingat varian baru Covid-19 semakin menyebar.

Sumber: https://www.reuters.com/article/us-health-coronavirus-swiss-protests/swiss-march-in-lakeside-tax-haven-to-protest-covid-19-lockdown-idUSKBN2A60NK

Berita terkait

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

18 jam lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

Unjuk rasa mendukung Palestina terus melebar dari AS hingga ke kampus-kampus di Eropa.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

2 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

3 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

3 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

3 hari lalu

Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

Ribuan pengunjuk rasa ikut protes yang dimpimpin kelompok-kelompok Yahudi untuk perdamaian di Brooklyn, New York, mendesak AS berhenti kirim senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

3 hari lalu

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah?

Baca Selengkapnya

Kampus-kampus AS Diguncang Unjuk Rasa Pro - Palestina, Mahasiswa Ditangkapi

5 hari lalu

Kampus-kampus AS Diguncang Unjuk Rasa Pro - Palestina, Mahasiswa Ditangkapi

Polisi menangkapi mahasiswa di New York University yang berunjuk rasa mendukung Palestina.

Baca Selengkapnya

Tunggu Jawaban BRIN, Ratusan Warga Tangsel dan Kabupaten Bogor Kembali Gelar Unjuk Rasa

5 hari lalu

Tunggu Jawaban BRIN, Ratusan Warga Tangsel dan Kabupaten Bogor Kembali Gelar Unjuk Rasa

Warga berencana tetap menggelar unjuk rasa, bila BRIN tak memenuhi permintaan mereka.

Baca Selengkapnya

Penutupan Jalan BRIN, Ratusan Petugas Gabungan Dikerahkan Antisipasi Unjuk Rasa Warga

5 hari lalu

Penutupan Jalan BRIN, Ratusan Petugas Gabungan Dikerahkan Antisipasi Unjuk Rasa Warga

Perwakilan warga yang menolak penutupan jalan BRIN, Rojit mengatakan unjuk rasa ketiga kalinya ini akan digelar di depan kantor BRIN.

Baca Selengkapnya