Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador mendengarkan lagu kebangsaan saat ia tiba untuk berpidato pada acara ulang tahun keduanya sebagai presiden Meksiko, di Istana Nasional di Mexico City, Meksiko, 1 Desember 2020. [REUTERS / Henry Romero]
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador, telah dinyatakan bebas COVID-19, dua pekan setelah pria berusia 67 tahun itu dinyatakan tertular. Dikutip dari kantor berita Reuters, ia mengatakan kondisinya sudah jauh lebih baik dibanding sebelumnya.
"Kesehatan saya sudah bagus dan sekarang dalam masa pemulihan," ujar Obrador, Jumat, 5 Februari 2021.
Obrador melanjutkan bahwa dirinya tak akan membiarkan gejala COVID-19 menghalanginya bekerja. Ia berkata, ada banyak krisis di Meksiko yang harus ia tangani mulai dari krisis kesehatan, krisis ekonomi, hingga pandemi COVID-19.
Per berita ini ditulis, Meksiko tercatat memiliki 1,8 juta kasus dan 162 ribu kematian akibat COVID-19. Angka tersebut sudah mencakup penambahan dalam 24 jam terakhir, 13.576 kasus dan 1.682 korban. Untuk menekan angka tersebut, lembaga inisiasi PBB, COVAX, telah menetapkan donasi 6,5 juta dosis vaksin COVID-19 untuk Meksiko.
Selama ini, Obrador kerap dikritik karena penanganan virus olehnya yang tergolong lamban atau meremehkan. Selain itu, ia juga dianggap terlalu sering bermain dengan bahaya yang sesungguhnya tak perlu ia lakukan.
Obrador sendiri, secara kesehatan, tidak memiliki rekam jejak medis yang bagus. Ia adalah perokok berat dan sempat terkena serangan jantung di tahun 2013.
Meski begitu, catatan-catatan buruk soal dirinya itu tidak mempengaruhi popularitasnya. Menurut laporan Reuters, popularitas Andres Manuel Lopez Obrador di Meksiko konsisten naik di masa pandemi.