Akali Kudeta Myanmar, Para Anggota Parlemen Ambil Sumpah di Rumah

Jumat, 5 Februari 2021 12:40 WIB

Petugas kesehatan menunjukkan salam Tiga Jari untuk foto di Yangon, Myanmar, 3 Februari 2021. Salam ini menjadi simbol dukungan bagi Aung San Suu Kyi, pemimpin sipil Myanmar yang digulingkan sekaligus menentang para pemimpin kudeta militer. HNIN YI WIN/HO REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Kudeta Myanmar tak menghalangi para anggota parlemen untuk menggelar pengucapan sumpah jabatannya. Dikutip dari Channel News Asia, beberapa dari mereka memutuskan untuk menggelar pengucapan sumpah jabatan dari rumah dinas mereka di Naypyitaw.

Salah satu anggota parlemen dari partai National League for Democracy (NLD), Phyu Phyu Thin, mengatakan bahwa itulah cara mereka melawan kudeta Myanmar. Ia berkata, jangan sampai kudeta menghalangia ia dan kolega-koleganya untuk berbakti kepada Myanmar.

"Kam bisa menggelar rapat atau sidang parlemen dari manapun, kapanpun, selama anggota-anggotanya berkumpul. Kepercayaan yang diberikan oleh para pemilih tak bisa dihapus," ujar Phyu Phyu Thin, Jumat, 5 Februari 2021.

Phyu Phyu Thin melanjutkan, ia akan mencoba mengajak anggota parlemen lainnya, yang belum menyatakan sumpah, untuk mengikuti langkahnya. Rencana ia, begitu semua anggota parlemen terpilih sudah mengucapkan sumpah jabatannya, kegiatan-kegiatan legislatif akan digelar dan disebar secara online.

"Kami akan mencoba melawan sikap diktator militer Myanmar. Kami, sebagai anggota parlemen, memiliki semangat yang sama dengan warga Myanmar yaitu semangat menghapus teror yang disebar militer," ujarnya menegaskan.

Seorang wanita nampan dari besi saat melakukan aksi protes terhadap kudeta militer di Yangon, Myanmar, 4 Februari 2021. Militer Myanmar mengatakan mengambil alih kekuasaan di negara itu selama satu tahun ke depan. REUTERS/Stringer

Seperti diberitakan sebelumnya, kudeta Myanmar berlangsung sejak hari Senin, 1 Februari 2021. Militer Myanmar, yang dipimpin oleh Jenderal Min Aung Hlaing, merebut pemerintahan yang ada. Hal itu dimulai dengan menangkap sejumlah pejabat negara Myanmar, pemecatan para menteri yang bertugas, hingga pembatalan pelantikan di Parlemen. Beberapa yang mereka tangkap adalah Penasehat Negara Aung San Suu Kyi serta Presiden Win Myint.

Adapun kudeta tersebut sudah disinyalkan sejak tahun lalu ketika partai militer Myanmar, USDP (Union Solidarity and Development Party), kalah dari partai sipil pimpinan Aung San Suu Kyi, NLD (National League for Democracy). USDP menganggap ada kecurangan di pemilu tersebut sehingga menyakini pemerintahan yang ada sekarang tidak sah.

Melawan kudeta tersebut, warga Myanmar melakukan berbagai kegiatan tanda pemberontakan. Misalnya, di hari Selasa, mereka beramai-ramai memukul perkakas dapur yang merupakan tradisi mengusir roh jahat. Contoh lain, para dokter menggelar mogok kerja. Di Mandalay, unjuk rasa anti-kudeta Myanmar berlangsung untuk pertama kalinya.

Untuk menekan perlawanan, militer Myanmar kemudian memblokir media sosial Facebook dan platform-platform lain yang terafiliasi dengannya. Mereka menganggap media sosial menyebar berita bohong dan misinformasi terkait kudeta Myanmar.

Baca juga: Myanmar Blokir Media Sosial, Rakyat Andalkan VPN dan Signal

ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA

https://www.channelnewsasia.com/news/asia/ousted-myanmar-lawmakers-defy-junta-convene-oaths-office-14114042

Berita terkait

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

3 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

4 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

9 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

11 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

11 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

13 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

13 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

14 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

16 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

17 hari lalu

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.

Baca Selengkapnya