Inggris Uji Coba Gabungkan Vaksin AstraZeneca dan Pfizer

Kamis, 4 Februari 2021 21:00 WIB

Petugas medis mempersiapkan vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech yang akan disuntikan pada warga. Otorotas Norwegia mengatakan 23 orang yang telah meninggal, 13 kematian kemungkinan bisa disebabkan, secara langsung, oleh efek samping vaksin Covid-19. REUTERS/Ciro De Luca

TEMPO.CO, Jakarta - Inggris pada Kamis, 4 Februari 2021, meluncurkan sebuah uji coba untuk mengevaluasi respon imun yang dihasilkan jika vaksin virus corona dari Pfizer Inc dan AstraZeneca Plc digabungkan dalam dua jadwal penyuntikan.

Ilmuwan Inggris yang melakukan uji coba ini mengatakan menyuntikkan vaksin virus corona pada orang dengan dua jenis vaksin virus corona yang berbeda diharapkan bisa membantu memahami apakah vaksin itu bisa disuntikan dengan fleksibilitas yang lebih luas di dunia. Hasil dari uji coba ini diharapkan bisa keluar pada Juni 2021.

Uji coba ini semata untuk mengevaluasi respon imun, dimana pada dosis pertama disuntikkan vaksin virus corona buatan Pfizer, yang diikuti dengan satu dosis vaksin virus corona dari AstraZeneca atau urutan sebaliknya dengan interval 4 pekan sampai 12 pekan.

Advertising
Advertising

Pengunjung mengantre saat masuk supermarket Sainsburys di tengah penyebaran virus Corona di Watford, Inggris, 19 Maret 2020. Hingga kini, Inggris belum mengambil kebijakan lockdown sebagai upaya menekan penyebaran virus Corona. REUTERS/Paul Childs

Baca juga: Justin Trudeau Ingin Kanada Bisa Produksi Sendiri Vaksin Virus Corona

Pfizer dan BioNTech telah mengembangkan mRNA (untuk vaksin virus corona), sedangkan Universitas Oxford mengembangkan vector virus adenovirus.

Inggris saat ini juga menyuntikkan vaksin virus corona buatan AstraZeneca dengan jeda waktu 12 minggu dari dosis pertama ke kedua dengan jenis vaksin yang sama. Diharapkan lebih banyak vaksin yang diuji cobakan segera setelah disetujui dan diluncurkan.

Ilmuwan mengatakan uji coba respon imun terhadap penggabungan vaksin virus corona buatan Pfizer Inc dan AstraZeneca Plc dilakukan pada Kamis, 4 Februari 2021 waktu setempat kepada lebih dari 800 partisipan. Jumlah itu lebih kecil ketimbang uji-uji klinis, yang digunakan untuk menentukan efektifitas vaksin secara individu.

Matthew Snape, ahli vaksinasi dari Universitas Oxford, yang memimpin uji coba mengatakan hasil awal dari uji coba ini bisa memberikan informasi penerapan vaksin pada semester kedua 2021.

“Kami akan mendapatkan sejumlah hasil, mungkin Juni, yang akan menginformasikan penggunaan dosis booster pada komunitas masyarakat secara umum,” akta Snape.

Dalam uji coba ini partisipan yang ikut berusia di atas 50 tahun, yang mungkin masuk kategori risiko tinggi tertular virus corona ketimbang anak-anak muda. Mereka yang berpartisipasi dalam uji coba ini juga belum di vaksin virus corona.

Sumber: https://www.reuters.com/article/us-health-coronavirus-britain-vaccine-mi/britain-trial-to-test-combining-pfizer-and-astrazeneca-vaccines-in-two-shot-regimen-idUSKBN2A400P

Berita terkait

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

3 jam lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

22 jam lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

1 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

3 hari lalu

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

3 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

4 hari lalu

Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

The Black Dog, pub di London mendadak ramai dikunjungi Swifties, setelah Taylor Swift merilis album barunya

Baca Selengkapnya

Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

8 hari lalu

Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

Ivan Gunawan berencana berangkat ke Uganda hari ini untuk meresmikan masjid yang dibangunnya. Ini profil Uganda, negara di Afrika Timur.

Baca Selengkapnya

112 Tahun Kapal Titanic Karam, Berikut Spesifikasinya dan Penyebab Tenggelam

9 hari lalu

112 Tahun Kapal Titanic Karam, Berikut Spesifikasinya dan Penyebab Tenggelam

Pada 15 April 1912, RMS Titanic karam di Atlantik Utara menabrak gunung es saat pelayaran dari Southampton di Inggris ke New York City

Baca Selengkapnya

Menlu Inggris: Israel Putuskan Balas Serangan Iran

10 hari lalu

Menlu Inggris: Israel Putuskan Balas Serangan Iran

Menteri Luar Negeri Inggris mengatakan Israel "jelas" telah memutuskan untuk membalas serangan rudal dan drone Iran.

Baca Selengkapnya

Menkominfo Budi Arie Beberkan Alasan Uji Coba Starlink di IKN

12 hari lalu

Menkominfo Budi Arie Beberkan Alasan Uji Coba Starlink di IKN

Budi Arie berharap ketika upacara peringatan 17 Agustus di IKN, Penajem Paser Utara, Kalimantan Timur, Starlink sudah bisa beroperasi.

Baca Selengkapnya